🏠 37 🏠

43.6K 2.8K 270
                                    

Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh keenam anak remaja itu. Tepat pada hari ini, seperti yang sudah dibicarakan sebelumnya mereka akan melakukan perjalanan singkat ke Yogyakarta, Jawa Tengah. Freya dan Ara menginap dirumah Manda karena mereka harus berangkat pagi esok harinya. Ditto dan Aldo juga menginap dirumah Arven agar mereka bisa berangkat sesuai waktu yang sudah direncanakan sebelumnya.

Sekitar pukul 4.30 pagi dan mereka sudah memasukkan barang-barang yang akan dibawa ke dalam mobil. Semuanya pun berpamitan dengan orang tua Manda dan juga mama Arven.

"Manda pergi dulu ya bunda, ayah." Ucap Manda seraya memeluk ayah dan bundanya.

"Hati-hati ya Manda, inget kata bunda jangan macem-macem ya? awas aja kalo macem-macem. Ini yang laki-laki bawa mobilnya juga yang bener, kalo ngantuk jangan dipaksain ya? pokoknya jaga kesehatan semuanya." Ucap Ghina sedikit menasihati. Padahal dari semalam juga mereka sudah dinasihati. Maklum lah, namanya orang tua pasti khawatir jika terjadi sesuatu kepada anaknya.

"Bener tuh kata tante Ghina kalo kalian ngantuk jangan dipaksain jalan ya, berhenti dimana dulu jangan paksain pokoknya." Ucap Ana menambahkan.

"Kondisi mobilnya gimana ven? udah aman kan? ban nya aman gak?" Tanya Andre.

"Udah kok om, kemarin udah Arven bawa ke bengkel buat cek apa aja yang harus dibenerin." Jawab Arven.

"Bagus deh kalo gitu. Ya udah, kalian berangkat sana takut keburu macet. Hati-hati ya."

"Pamit ya om, tante." Ucap semuanya berbarengan.

Akhirnya mereka pun memulai perjalanan mereka menuju Yogyakarta. Kali ini yang akan menyetir pertama adalah Ditto dan dikursi sebelahnya ditempati oleh pacar barunya, Ara. Bucin dikit gak papa lah ya? Ditto menyetir selama 4 jam. Karena jalanan cukup sepi, mereka pun sampai di Semarang. Karena mereka juga belum sarapan, akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti di rest area di Semarang. Dan rencananya Arven akan menggantikan Ditto untuk menyetir selanjutnya.

"Lo mau sarapan apa?" Tanya Arven saat mereka sudah keluar dari mobil. Keempat temannya sedang ke toilet, namun Arven dan Manda tidak ingin ke toilet jadilah mereka hanya berdiri di dekat mobil.

"Gatau ah lagi males makan." Sahut Manda.

"Jangan cari masalah deh, kalo lo sakit gimana? udah ayo, kita makan burger aja mau?" Arven pun menarik tangan Manda dan membawanya ke sebuah restoran cepat saji yang menyediakan berbagai macam burger.

Arven pun memesankan dua cheeseburger untuk dirinya dan Manda. Namun, disana Manda merasa tidak nyaman karena banyak cewek seumuran dirinya bahkan ibu-ibu yang sudah beranak tiga memperhatikan Arven dengan tatapan lapar. Manda paling tidak suka kalau ada orang yang memperhatikan Arven selain dirinya. Apalagi yang berjenis betina. Posesif? bodo amat daripada pacarnya diambil orang.

"Ngapain sih harus makan disini?" Tanya Manda dengan nada kesal. Mood nya sudah hancur pasalnya Arven tetap memaksa untuk makan ditempat padahal Manda sudah merengek untuk makan di mobil saja.

"Emang kenapa sih?"

"Pokoknya gak suka!" Kesal Manda.

Arven menghela nafasnya. Menghadapi wanita memang harus sabar.

"Alasannya apa gak mau makan disini, hm? nanti yang lain juga nyusul kesini." Ucap Arven berusaha sesabar mungkin.

"Banyak cewek-cewek yang liatin Arven, Manda gak suka." Sahut Manda.

"Udah lah, kan yang jadi pacar gue lo bukan orang-orang itu. Justru mereka yang harusnya cemburu. Udah ya, makan nanti maag nya kambuh." Ucap Arven sambil mengelus kepala Manda.

My Craziest Neighbor [Completed]Where stories live. Discover now