GOS; 38

36 6 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

Girlfriend Or Sister © Group 5

Part 38 — Created by QueenMerfin Nisa224_

▪︎▪︎▪

Keheningan menyelimuti mobil yang terisi tiga orang. Mereka sedang menuju rumah Ken. Ketika Eva mendengar berita bahagia itu, ia berinisiatif tuk membantu persiapan anak tirinya itu.

"Mah, belok bentar ke sekolahan gak papa ya?" tanya Keanu memecah keheningan dan menoleh meminta persetujuan Eva.

"Mau ngapain, Bang?" tanya Eva heran.

"Bukan Mah, ada seseorang yang mau aku jemput sekalian mau aku kenalin, kebetulan hari ini sekolahnya pulang lebih awal," ucap Keanu tersenyum simpul.

Keinara paham siapa yang dimaksud, ia tentu tak lost contak meskipun terpisah jarak hanya saja ia jarang nimbrung di grup sekolahnya dulu.

"Abang udah punya pacar Mah, udah diijinin sama Bunda loh," kompor Keinara pada Eva, semenjak perlindungannya Keinara sama sekali tak diijinkan untuk pacaran atau berteman dengan lelaki berlebihan.

"Pacar Abang anak SMA?" tanya Eva tak menggubris perkataan Keinara, Keanu tersenyum memandang Adiknya yang duduk dibangku belakang dengan wajah yang ditekuk.

"Iya Mah, itu anaknya!" tunjuk Ken kearah seorang gadis manis yang memakai seragam abu-abu lengkap dengan kerudung yang memberi kesan manis.

"Cantiknya," ucap Eva terpukau pada sosok yang mulai berjalan mengitari mobil dan membuka pintu belakang.

"Assalamualaikum," salamnya saat mendudukan dirinya dikursi sebelah Keinara, lalu tersenyum manis memandang Keinara dan Eva yang menoleh ke belakang.

"Wa'alaikum salam," sahut Ken yang diikuti Keinara dan Eva bersamaan, dua wanita itu terpukau memandang gadis SMA yang cantik dan sangat sopan itu.

"Eh Tante, Kak Kei," ucap gadis itu.

"Emm, kamu tau?" tanya Eva yang kebingungan.

"Hehe, iya Tan, Kak Ken sering ceritain Tante Eva sama Kak Kei juga lohh, kata Kak Ken, Tante sama Kak Kei baik banget walau kadang nyebelin gitu loh, haha."

"Oh, jadi seperti itu Ken kalo cerita, sepertinya entar kalo sampe rumah harus dikasi pelajaran nih," canda Eva.

Ken yang sedari tadi menyimak pembahasan antara sang Mama dengan Deli akhirnya ikut menyambung.

"Haha, ampun Mah, maapin Ken, jangan kutuk Ken dong Mah entar Deli jomblo lagi."

"Dih apaan sih Kak Ken, kok aku dibawa-bawa coba."

"Kamu namanya siapa, Nak?"

"Oh iya aku lupa kenalan nih gara-gara Kak Ken sih, kenalin Tante nama aku Deliana Putri, panggil aja Deli Tante."

"Wah cantik namanya seperti orangnya."

"Tante bisa aja, Tante juga cantik kok."

"Haha, Tante mah udah tua, kamu kelas berapa Del?"

"Udah kelas XI SMA Tante."

"Wah dah gede ya, bentar lagi ehem-ehem nih."

"Tante bisa aja."

Deli berpikir ia tidak akan direstui oleh Tante namun, dugaannya salah besar justru Tante Eva memiliki perilaku yang sangat hangat beda jauh dengan raut wajahnya yang kelihatan agak judes.

Tiba di rumah Deli, rumah yang kelihatan sangat sederhana ditambah suasana halaman yang cukup luas dan beberapa pohon tumbuh subur menambah kesan nyaman disana.

"Tante, Kak Kei, Kak Ken, aku pulang dulu ya, assalamualaikum," pamit Deli.

"Waalaikumsalam," ucap mereka bertiga bersamaan.

Rumah kediaman Yumna masih tetap seperti lima tahun yang lalu, tak ada yang berubah sedikit pun, hanya bedanya dihalaman depan rumah tersebut ada panggung dengan dekorasi berwarna putih yang simpel ditambah hiasan bunga-bunga berwarna-warni dan dedaunan yang sangat indah tentunya semua itu palsu, kalau asli kan entar layu.

Mereka bertiga memasuki rumah disambut Keluarga Besar dari Yumna yang sangat baik dan ramah. Kei dan Eva dipersilahkan untuk masuk kedalam kamar yang telah dipersiapkan.

*

*

*
Didalam kamar, Ghani tengah gugup menantikan hari esok, hari dimana ia menyandang status suami dari wanita yang telah dicintainya enam tahun yang lalu.

Tok tok tok!

Suara pintu diketuk oleh sesorang. Ghani yang semula sedang duduk disisi ranjang perlahan bangkit menuju pintu.

Ceklek!

Tengah berdiri seorang cowok yang tengah membawa sebuah kubus kecil berwarna merah marun digenggamannya.

"Ini Bang, cincin buat mahar besok, disimpen jan sampe ilang, ilang baru tau rasa lo!"

"Iya ah, berisik banget sih lo! Gue lagi ngapalin ijab qobul juga buat besok!"

"Semangat Bang!"

***

Hari yang ditunggu pun telah tiba, pukul 06.00 WIB mempelai wanita dan mempelai pria telah berada diatas panggung memakai gaun adat sunda yang sangat indah. Ijab qabul pun akan segera dimulai.

"Saya terima nikah dan kawinnya Nadila Mikeila binti Bambang Hendrawan Mikeila dengan seperangkat alat sholat dan cincin seberat tujuh gram dibayar tunai!" ucap Ghani dengan mantap dan penuh keyakinan tak lupa penekanan kata yang pas.

"Gimana para saksi, sah?"

"SAH!"

Tangis haru terpecah, anak pertama dari Yumna kini telah dewasa, meskipun ada rasa sedikit tak ikhlas ketika melihat itu, namun harus tetap ia lakukan tak mungkin ia akan bersama anaknya hingga hari menua.

Setelah acara ijab qabul selesai dilanjutkan acara adat sunda. MC membacakan susunan acara.

1. Saweran
- Beras
- Kunyit
- Uang receh
- Makanan
2. Pecahin telur
3. Nyinden
4. Dan lain-lain.

Acara tersebut telah selesai mereka kini telah menjadi sepasang suami istri.

"Hola Bang Ghani, samawa ya," ucap perempuan berambut pendek dengan hebohnya.

"Aamiin. Btw, mana kado buat kita?"

"Astagaaa Bang. Kado ya?" tanya Qila pura-pura kaget, "kadonya masih di tokonya Bang. Tapi tenang, nih aku bawa temen banyak dan pastinya mereka semua pada bawa kado," lanjut Qila cengengesan.

"Samawa Bang Ghani," ucap perempuan berambut bergelombang, "ini Bang, kado dari hasil join kita berempat." Lalu perempuan itu mengeluarkan sebuah kado berukuran kecil dari dalam tasnya.

"Join? Kalian kan udah pada kerja. Kenapa masih pada join?" geram Ghani.

"Asal Bang Ghani tau, kita memang udah kerja tapi jiwa kita masih seperti anak putih abu-abu. Tujuan Abang nikahin Kak Nadia itu apa sebenarnya? Mau cari kado?" tanya Dida.

"Nah tuh, tau," ucap Ghani yang berhasil mendapat cubitan dari sang istri.

"Hai, Bang," ucap Kei tiba-tiba yang mengejutkan semua orang.

"Lo Keinara kan? Ya ampun Kei kemana aja dan kenapa lo bisa makin cakep aja," pekik Qila.

"Iya ini gue. Sorry bespen ku. Gue selama ini di Swiss," ucap Kei. Lalu mereka berpelukan layaknya teletabis.

****

05;Girlfriend Or Sister✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang