<6>

428 81 37
                                    





























"Emhh..".

Jihyo terusik saat sesuatu mengendus-endus lehernya. "Pergilah, Tae!", ucap Jihyo tanpa membuka matanya.

Jungkook menghentikan aksinya saat mendengar nama Tae yang Jihyo sebutkan. Tatapanya menajam, ia kembali menjumbui leher Jihyo, dan menggigitnya cukup keras, "Yakk!!", Jihyo membuka matanya merasakan gigitan yang menyakitkan itu, betapa terkejudnya Jihyo melihat Jungkook dengan jarak sedekat ini. Posisi mereka sangat Intim, Jungkook yang menindih tubub Jihyo dan menciumi bahkan menggigit leher Jihyo kuat.

"Yakk!!! Pergi kauu!".

Brukk!

Jihyo mendorong Jungkook cukuo kuat membuatnya terpental jatuh. "Aaa! Pantatku..", gerutu Jungkook memegang pantatnya yang terbentur keras dengan lantai. Padahal saat ini ia sedang kesal karena Jihyo memanggil nama Tae bukan dirinya.

"Aaaaaaa!!!!", teriak Jihyo melengking, saat menyadari Jungkook tak memakai baju bagian atasnya. Membuat Jihyo langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Ia melihat pakaiannya yang tadi malam ia kenakan masih menempel sempurna ditubuhnya, ia menghela nafas lega, namun kembali menatao Tajam Jungkook.

"berhenti berfikiran gila, tak mungkin aku melakukanya saat kau tertidur, tidak seru!", mendengarnya Jihyo melotot kepad Jungkook. "Mulutmu itu!", geram rasanya Jihyo ingin menampar wajah menyebalkan Jungkook. Bahkan Jungkook berjalan santai dengan telanjang dada memasuki kamar mandinya tanpa memedulikan jika ada seorang gadis didalam kamarnya.

"Aaa... Aku gila karenamu Jeon Jungkook! Menyebalkan!"

___________________

Jihyo berjalan menurun tangga, berniat menuju dapur. Ia memakai kemeja kebesaran milik Jungkook. Dengan hanya memakai dalam saja yang dibalut kemeja putih selutut itu.

"Ohh.. Selamat pagi Nona Choi", sapa seorang Wanita berumur, yang baru menyiapkan bahan untuk membuat sarapan mungkin?

"Pagi, Ahjumma? Apakah Ahjumma bekerja disini?", Tnya Jihyo sambik mengambil air di teko, dan meminumnya. "ne Nona, saya Lee Ahjumma  kepala pelayan di Mansion Tuan Jeon".

"Ingin membuat sarapan apa? Mau kubantu, Lee Ahjumma?", tawar Jihyo mendekati Lee Ahjumma.

"A-aniya nona, nanti Tuan akan marah jika kau ikut membantu memasak nantinya para pelayan yang akan mendapat imbas dipecat", mendengar penjelasan singkat Lee Ahjumma Jihyo menurut ia memilih duduk di bangku bar, yang tak jauh dari keberadaan Lee Ahjumma, ia hanya memerhatikan sambil memakan buah yang ada disana.

Lama-lama ia bosan juga, namun tiba-toba sesuatu memeluknya dari belakang, refleks ia menyiku kebelakang.

Dug!

"Akhh! Yaakk!! Kenapa kau menyiku ku? Appo!", ternyata Jungkook yang kini memegangi perutnya yang disiku oleh Jihyo cukup keras.

"Kau mengagetkanku juga, Pabbo!".

Jungkook kembali merubah wajahnya datar, ia berjalan menuju lemari es mengambil air, dan berlalu meninggalkan dapur, sedangkan Jihyo memerhatikan dengan wajah bingung, ada apa dengan pria itu, mood sungguh mudah berubah-ubah.

____________________

Setelah sarapan Jihyo berjalan-jalan disekitar Mansion megah Jungkook. Jihyo sarapan sendirian di ruang makan Jungkook yang cukup besar. Dia berfikir apakah Jungkook tidak bosan tinggal dirumah ini sendirian? Bukankah ada Soobin adiknya? Kenapa ia tak tinggal bersama adiknya itu? Banyak sekali hal yang ingin Jihyo tanyakan kepada Jungkook. Namun sampai saat ini tak ada keberadaan Jungkook maupun Tangan kanannya itu.

TearCrown [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang