4.(I.B.Y)

327 84 22
                                    

Happy readings..
.
.
tandai typo^

(Yeonjun pov)

Hari ini adalah Minggu pertama, aku menjalani hubungan dengan Soobin.

Selama satu minggu ini pula aku menjadi lebih mengenal sifat baik mau pun sifat buruk yang dimiliki oleh Soobin.

terkadang aku merasa kasihan melihatnya harus berjuang hidup seorang diri tanpa ada yang mendampingi.

namun terkadang juga sisi egoisku ini menyelimutiku, sehingga akhirnya aku selalu bersikap kasar padanya.

kasar dalam ucapan, tetapi tenang saja! Karena aku tidak berani mengangkat telapak tanganku untuk memukulnya.

Soobin mengatakan padaku bahwa kedua orangtuanya meninggalkan dia seorang diri, karena orangtuanya harus mendampingi Putra pertama mereka yang berkuliah di Amerika.

dan juga karena bisnis keluarganya sedang berkembang pesat di Negara sana.

"Hyung~" Soobin sedikit berteriak memanggilku.

"mwo?" tanyaku.

saat ini Soobin tengah berada diruang tv, sedangkan aku sendiri sedang memasak untuk makan malam.

Iya..semenjak aku menjalin hubungan dengan Soobin, aku lebih sering menginap dirumahnya, apa lagi Soobin baru saja sembuh dari sakitnya tempo hari yang lalu.

jika kalian bertanya seperti apa perasaanku pada Soobin saat ini?
Tentu..aku tidak bisa menjawabnya, karena aku sendiri tidak tau seperti apa persaanku padanya.

Aku melakukan hal-hal seperti menginap, merawat dan juga menemani Soobin semata-mata karena aku ingin dan juga tidak ada alasan lain.

"Hyung~" panggil Soobin lagi, aku merasa jengah sendiri akhirnya memutuskan untuk mematikan kompor lalu berjalan menghampirinya.

"ada apa?" tanyaku setelah berada dihadapan Soobin.

"anniya..aku hanya rindu" balasnya dengan wajah polos.

'ck..kekanakan'

"yak..Choi Soobin, jika tidak ada hal yang penting, tidak usah memanggilku..kau hanya mengganggu kegiatan memasakku saja" geramku.

lalu tanpa melihatnya lagi, aku kembali berkutat didapur.

Namun ternyata Soobin menghampiriku.
"mianhae Hyung, aku tidak bermaksud mengganggumu, aku hanya bosan"

dia berbicara padaku namun wajahnya menunduk menatap kebawah.

"angkat kepalamu dan lihat lawan bicaramu ketika kau sedang berbicara" tegurku!

Soobin dengan patuh menuruti ucapanku. d
Dia mengangkat wajahnya dan lalu menatapku.

inilah yang membuat aku selalu merasa kesal dan juga gemas disaat bersamaan padanya. Dia selalu bersikap seperti seorang bocah.
Padahal umurnya sudahlah tidak seperti remaja SMP lagi saat ini.

"mianhae.." ujarnya dengan suara lirih.

"arraseo..lebih baik kau bantu aku untuk menata makanan ini, agar kita bisa segera makan malam" perintahku padanya.

Dengan hati-hati dia mulai menata piring, gelas dan juga makanan yang sudah siap untuk disantap.

sifat cerobohnya kali ini sudah lumayan berkurang, karena aku selalu menegurnya ketika dia bersikap ceroboh.

Aku selalu mengajarkan bagaimana cara melakukan segala sesuatu tanpa adanya kesalahan dan ternyata dia benar-benar mendengarkan ucapanku.

Setidaknya jika nanti hubungan kita sudah selesai. Soobin bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sekarang.

i'll be yours~YeonBinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang