Sasuke Uchiha, cassanova tampan yang harus terikat dengan surat wasiat keluarganya. Membutuhkan seorang calon pengantin dengan background bagus, jika tidak, namanya akan terhapus dari daftar keluarga
Hinata Hyuuga, Lady dari klan Hyuuga yang ingin...
Lantai dasar mansion Uchiha yang megah terlihat mewah dengan dekorasi yang menawan. Ruang tamu dihias dengan beberapa macam bunga hiasan dengan warna-warna yang indah. Beberapa meja lingkar tersusun rapi di sana, diatasnya disediakan makanan-makanan mewah yang nampak lezat.
Uchiha dan Hyuuga memutuskan untuk mengadakan acara pertunangan itu dengan sederhana dan tertutup. Para tamu undangan hanya dihadiri oleh kerabat kedua klan besar itu, beberapa rekan bisnis, dan teman-teman dekat dari Hinata dan Sasuke_yang bisa dihitung dengan jari. Dan jangan lupa, beberapa wartawan, yang mereka anggap harus diberitahu tentang kabar bahagia ini.
Pengumuman pertunangan mereka sudah diumumkan. Tentu saja oleh kakek Sasuke dan kakek Hinata, yang tersenyum bangga di depan para hadirin.
Membuat Sasuke terkekeh, menyindir mereka berdua dengan humornya yang sedikit sinis. Mau tak mau membuat Hinata juga merasa geli.
Itachi dan Yugao yang berdiri tak jauh dari mereka berdua, melemparkan godaan – godaan yang terkadang membuat Hinata tersipu malu
"Sasuke!"
Naruto berjalan menghampiri mereka dengan langkah langkah lebar. Rambut kuningnya terlihat berkilau diterangi oleh cahaya lampu dalam ruangan itu. Senyumnya yang lebar menghiasi wajahnya yang kecokelatan.
Ketika sudah berdiri di hadapan Sasuke dan Hinata, senyumnya hilang, matanya terlihat menyelidik. Dia melihat Hinata, mengamati penampilan anggun gadis di depannya. Dengan gaun soft pink 3 centi di bawah lutut, sedang bagian belakangnya lebih memanjang, mengembang. Dress tanpa lengan yang memperlihatkan bahunya yang mulus tanpa cela, ditambah dengan taburan bunga-bunga merah di bagian dadanya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Gadis ini tampak menawan. Rambut indigonya yang terlihat lembut itu digelung sampai terlihat seperti sanggulan, menyisakan sejumput anak rambut di depan telinganya, mempertontonkan leher jenjangnya.
Sasuke sadar, Naruto terlihat tengah terpesona pada tunangannya ini. Setitik perasaan tak suka muncul, "Ekhem!"
Naruto terperanjat sepersekian detik, sebelum berdehem pelan dan menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal, "Oh! Aku ingin mengucapkan selamat pada kalian, Teme, Hinata"
"Terimakasih, Namikaze san" Hinata tersenyum ramah pada pria tinggi di hadapannya. Dia merasa lega, ternyata Naruto adalah orang yang sangat ramah. Bahkan pria itu langsung memanggilnya dengan nama depannya tanpa suffix apapun.
"Hanya itu kan..? sekarang kau boleh pergi" Sasuke yang berujar malas, mendapat sebuah sikutan dari Hinata, menegurnya karena tak bersikap sopan. Meski Hinata tahu bahwa Naruto adalah teman dekat tunangannya ini.
"Ya ampun, Teme. Kau benar-benar kejam" kata Naruto.
Dia beralih memandang Hinata, dengan tampang polosnya, dia mengatakan, "Hinata. Kau yakin bisa bertahan dengan orang sedingin kutub utara ini..?"