18 Get Revenge II

2.3K 280 14
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

.

"Ingat! Jangan lakukan apapun tanpa aba-aba dari tim ku" Shikaku, ayah Shikamaru menasihati Sasuke.

"Hn"

"Aku tahu kau khawatir, Sasuke. Tapi tolong jangan lakukan hal gegabah. Bukan hanya kau yang bisa terluka, Hinata juga bisa terluka jika hal itu terjadi"

Sasuke tegang, perkataan Shikaku ada benarnya. Dia mencoba menarik napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan.

Dia memaksa bahwa dia dan bawahannya harus diikutkan dalam misi ini. Dia tidak bisa diam begitu saja ketika nyawa Hinata yang menjadi taruhannya.

Selain itu, kemungkinan besar target mereka adalah Sasuke, sedang Hinata hanyalah umpan.

Dengan alasan itulah Shikaku memberi ijin untuknya

"Aku mengerti" kata Sasuke akhirnya

Shikaku mengangguk dengan wajah lega, "Bagus, Sasuke. kita akan mulai beberapa menit lagi". Pria itu menepuk punggung Sasuke,

"Bersiaplah"

.

.

.

.

Sasuke berlari menghindari beberapa tembakan peluru, bersembunyi di balik tembok besar yang menghalangi jalan. Dia bersama anggotanya, Suigetsu dan Juugo, menyerbu ke sayap barat di gedung itu.

Setelah melepaskan satu tembakan, Suigetsu yang berada di barisan paling depan memberi isyarat dengan ujung jari telunjuknya. Dia berjalan lebih dulu, diikuti oleh Sasuke dan Juugo di belakangnya.

Baru beberapa langkah, suara tembakan yang mengenai lantai terdengar.

"Shit!" Sasuke mengumpat setelah berhasil menghindari serangan itu, kembali berlindung di balik balok besar yang ada disekelilingnya.

Suara-suara tembakan itu berdatangan terus menerus. Beberapa saat setelah tak terdengar lagi, mereka bertiga mulai melancarkan serangan balasan. Beberapa orang berpakaian hitam sudah mulai tumbang.

Suigetsu dan Juugo masih menembaki sisa-sisa dari mereka.

Juugo berbalik ke arahnya, "Sasuke. Pergilah duluan dari ruangan ini!"

"Kami akan melindungimu dari sini" kata Suigetsu menimpali perkataan Juugo.

Sasuke hanya mengangguk, lalu dia segera berlari sembari terus mengamati dengan sigap di sekelilingnya.

Keluar dari pintu itu, dia berjalan di lorong gelap yang tampak tak berpenghuni. Di depannya, terdapat beberapa pintu yang tertutup rapat.

Sasuke menggenggam pistolnya erat, bersiap-siap dan tampak siaga. Dia mulai membuka satu persatu pintu-pintu itu.

Marriage ProposalWhere stories live. Discover now