Same

3.6K 506 113
                                    

Hinata berdehem pelan dan menarik kesadaranya kembali. "Ehm, selamat datang, bagaimana perjalananya?" Sapa Hinata seraya tersenyum tipis menyambut semua anggota tim dengan ramah.

Sedangkan Naruto membatu, mendengar suara lembut Hinata mengalun ditelinganya. Ia menatap lekat wanita itu dari ujung kaki hingga kepala, dia semakin cantik saja.

"Ehm." Naruto juga berdehem pelan dan menyadarkan dirinya. Ia melihat lanyard yang menggantung dileher Hinata dan menatap kearah ID card nya.

'Hinata adalah Diplomat nya?'

"Aku Hinata, dari kedutaan." Hinata mengalihkan pandanganya dari Naruto, pandangan pria itu terasa seperti mengulitinya.

'Apa dia tidak ingat denganku?' Ujar Naruto dalam hati. Kenapa sikapnya begitu dingin?

"Hinata.." panggilnya pelan seraya berjalan dibelakang wanita itu.

"Ya?" Hinata sedikit menoleh namun tetap melangkah. Kakinya terasa lemas begitu suara baritone itu memanggil namanya lagi.

"Nona, kedubes menyiapkan van atau bus untuk Tim Nasional?" Sang Manager langsung menyela Naruto dan melangkah cepat kearah Hinata.

Hinata kembali melangkah kearah gate keluar "kami menyiapkan bus, di terminal tiga. Sekarang kita langsung ke hotel untuk beristirahat. Aku yang akan mendampingi kalian selama di Inggris, jadi jika butuh apapun hubungi aku." ia menyerahkan kartu nama pada Manager Tim Nasional.

Sang Manager mengangguk, ia menerima kartu nama yang disodorkan wanita itu. "kapan kita bisa melihat lapanganya?"

"Tiga hari dari sekarang, jadwal latihan resmi untuk Tim Nasional sudah diatur oleh pihak panitia, aku akan memberikanya padamu begitu tiba dihotel nanti." Jelas Hinata dengan begitu lancar, ini bukan kali pertama ia menghandle tamu negara. Mulai dari Atlet, Menteri, bahkan anggota keluarga Kekaisaran.

Naruto melangkah tepat dibelakang Hinata mentapnya begitu lekat, jadi Hinata adalah seorang Diplomat di Inggris?

Bagaimana bisa mereka bertemu dalam situasi seperti ini?

.

"Naruto semua sudah masuk?" Tanya sang pelatih seraya berdiri didepan pintu bus.

"Sudah semua." Naruto memberikan papan berisi nama-nama anggtoa tim pada sang pelatih. Ia baru saja memastikan seluruh anggota tim nya sudah ada didalam bus.

"Baiklah." Pelatih masuk kedalam bus dan mengambil duduk disamping Manager yang duduk dibagian depan.

Naruto jadi orang terakhir yang masuk ke dalam bus, ia melihat tak ada kursi lain, selain disamping Hinata. Jadi ia bergegas duduk disana.

Hinata hanya memalingkan wajahnya saat Naruto duduk disebelahnya, rasanya aneh sekali, dulu ia begitu dekat dengan Naruto tapi sekarang duduk disebelahnya saja terasa begitu asing.

Naruto menghela napas pelan, kenapa mereka jadi seperti dua orang tidak saling mengenal seperti ini. Ia duduk kaku dikursinya, hingga beberapa saat bus melaju tak ada perbincangan diantara mereka.

Naruto baru menyadari Hinata terlihat tidak nyaman karena rok pendeknya. Wanita itu meletakan tanganya diatas paha sambil menatap keluar kaca bus. Ia melepaskan jaketnya dan meletakanya diatas pangkuan Hinata.

Hinata tersentak kala Naruto meletakan jaket diatas pangkuanya.

"Pakailah." Ujar Naruto lembut.

"Terima kasih." Hinata tersenyum tipis sambil  memegang jaket itu.

"Apa kabar Hinata?" Naruto mencoba membuka obrolan, ia jengah dengan situasi canggung itu.

AmbitionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang