01

623 96 14
                                    

"Benarkah? Aku mengerti. Besok aku akan menegurnya untukmu."

Ucap seorang gadis tersenyum manis pada seekor tupay yang kini memandangnya dengan tatapan mengadu. Seolah saling memahami dengan bahasa masing-masing, tupai tersebut memanjat pada lengan gadis itu dan memberinya kecupan singkat.

"Leia Joyneil, rupanya kau disini. Aku mencarimu ke seluruh penjuru Aionios."

Merasa terpanggil, gadis bernama Leia itu pun menengok dan tersenyum.

"Eirene, ada apa kau mencariku?"

"Wanda dan Eriana baru saja tiba dari blood village."

Senyuman pudar dari bibir Leia begitu mendengar penuturan sang sahabat. Ia kemudian berjalan mendekati Eirene.

"Ada apa? Apa sesuatu yang buruk telah terjadi? Mengapa mereka pergi kesana?"

"Kau tak menyadarinya?"

"Apa?"

"Bulan biru tak muncul dalam tiga bulan Leia."

Gadis itu diam membeku mendengar penuturan Eirene. Ia menjadi paham kemana arah pembicaraan keduanya.

"Mereka akan segera kembali. Mengusik ketenangan di Aionios."

"Aku tak akan membiarkan itu terjadi. Apa yang harus kita lakukan?"

"Apalagi? Tentu saja kita harus mencegahnya."

"Tapi ayah sedang pergi ke desa Neraida."

"Untuk apa tuan Andrew pergi kesana?"

"Aku tak tau apa sebabnya. Ia hanya mengatakan akan mencari 'jiwa yang hilang'."

Eirene terdiam mendengar jawaban Leia. Ia menatap Leia sang dewi hutan itu penuh arti kemudian mengangguk.

"Maka kita tak punya pilihan lain."

"Apa yang kau rencanakan Eirene?"

"Kita harus menyambut kedatangan para hybrid."

"Kau akan mengulangi sejarah yang sama?"

"Tidak ada jalan lain Leia."

"Pertumpahan darah tak bisa terelakkan jika itu terjadi. Kaum kita yang akan paling banyak kehilangan."

"Aku dengar kali ini mereka tak datang sendiri."

Leia terdiam menunggu kelanjutan kalimat sang sahabat.

"Vampire daur ulang itu, kali ini berencana membawa pemilik kedudukan tertinggi dalam klan mereka. Mereka tak lagi membawa kaum biasa."

"Apa maksudmu?"

"Vampire darah murni. Satu-satunya vampire abadi yang tersisa. Itu artinya kekuatan mereka akan lebih absolut. Dan pertumpahan darah itu memang tak bisa dihindari."

Leia membelalakkan matanya mendengar perkataan Eirene. Ia kembali mengambil langkah mendekat.

"Maksudmu mereka akan membawa Ares?"

"Kau mengenalnya?"

"Aku tak sengaja bertemu dengannya beberapa tahun lalu. Sebuah pertemuan yang singkat."

"Aku rasa kepergian tuan Andrew karena beliau menyadari rencana para hybrid."

"Apa maksudmu?"

"Jiwa yang hilang, yang ayahmu sebutkan. Adalah sebuah batu permata yang dapat menyempurnakan kekuatanmu."

"Eirene, aku tak mengerti maksudmu."

The Eternity [END]Where stories live. Discover now