Sixteen

3.1K 422 21
                                    

Harry pov

"Hahaha, kau kalah!" seruku sambil tertawa melihat wajah Andreas yang memelas.

"Baiklah, bagaimana kalau kita mulai dari awal lagi? siapa tahu, aku menang!" tantang Andreas sambil menampakan smirknya.

"Siapa takut?" kami pun mulai bermain dari awal.

Apa kalian tahu permainan apa yang sedang kami mainkan? jangan tertawa jika mendengarnya! karena, kami sedang bermain ular tangga.

Entahlah, aku sendiri tidak tahu aku yang bodoh atau Andreas? aku tidak sengaja menemukan permainan ini diloteng saat aku sedang mencari tongkat golf-ku.

Karena aku berpikir cara untuk bisa dekat dengan Andreas, aku pun menggajaknya untuk bermain permainan bodoh yang ternyata cukup seru juga!

"Ah, aku selalu kalah!" keluh Andreas.

"Baiklah, aku mengalah demi kau!" seruku sambil terkekeh.

"Tidak perlu, lagipula, aku sudah bosan bermain permainan ini! bagaimana kalau kita makan siang?" tanya Andreas.

"Baiklah, apa yang akan kita makan?" tanyaku lagi.

"Dasar bodoh, tentu saja makanan!" seru Andreas sambil menggelengkan kepalanya.

"Hey, sejak kapan kau pandai mencibir begitu?" tanyaku.

"Eh--itu, entahlah .." jawabnya sambil menundukan kepalanya. Kami pun berjalan kearah dapur dan membuat makan siang.

Yeah, rasanya lebih menyenangkan jika aku akur seperti ini bersama Andreas. Asal saja, tidak ada Niall yang terus menerus mengajak Andreas untuk terapi.

Lagipula, aku sudah berjanji untuk tidak menyakitinya lagi bukan? jadi, apa gunanya terapi itu.

"Hey, kenapa kau melamun?" tanya Andreas sambil melemparku dengan sebuah penggorengan. Astaga!

"Apa yang kau lakukan? kepalaku sakit tahu!" seruku sambil memegangi kepalaku yang terkena penggorengan itu.

"Ups, maaf kukira kepalamu seperti batu!" serunya sambil mengulum tawa. Oh, jadi gadis itu punya sisi humoris juga ya? kurasa, selera humornya cukup tinggi.

"Hmm, knock knock .." ucapku.

"Knock knock .." ucapku lagi. Tetapi, gadis itu masih belum menjawabnya.

"Knock! knock!" seruku setengah berteriak kesal.

"Kau ini kenapa, harr?" tanya Andreas kebingungan. Ah, pantas saja ia tidak tahu permainan ini! dasar Harry bodoh!

"Kalau aku mengatkan knock-knock, kau harus menjawab who's there dan seterusnya, begitu!" jelasku. Ia pun menganggukan kepalanya.

"Knock .. knock .." ulangku.

"Who's there?" tanya Andreas.

"Marry .." jawabku.

"Marry who?" tanya Andreas lagi.

"Marry you!" ucapku sambil melihat reaksi Andreas yang sedang terkekeh sambil terus memasak. Sungguh, aku benar-benar menyayanginya!

Aku bersumpah akan menjaganya dan tidak akan pernah menyakitinya lagi!

Maaf ini pendek+gaje!
Vomments!

Stockholm syndrome {H.S}Where stories live. Discover now