1D & Zarry Anthology (Oneshots)

Kekasih Sang Raja (2)

**mature content**

_________

"Tubuhmu sangat indah, Harry" Raja Zayn berbisik dengan mata nyalang penuh hasrat saat Harry menaiki tubuhnya yang terkapar di atas rumput. Harry mengangkat kepalanya, mulutnya terlepas dari penis Zayn, air liur meleleh di bawah dagunya.

Pemandangan menakjubkan seperti itu tidak pernah dia lihat lagi beberapa minggu ke belakang semenjak sang permaisuri datang ke istana Raja Zayn. Harry, dalam kondisi diliputi birahi dan menyerahkan diri pada kendalinya –wajah memerah, mata berkabut, dan secara keseluruhan dirinya tampak kacau dengan bercak-bercak keunguan di sekitar lehernya, makin membangkitkan gairah sang raja.

Sang Raja sangat menyukainya. Dia bukan lagi makhluk terkutuk pemakan manusia yang dengan songong memamerkan kekuatannya, tapi seseorang yang bertekuk lukuk di depannya, memohon untuk disetubuhi, bak seorang pelacur murahan.

"Simpan rayuan busukmu, Malik" Harry mendesis sambil menduduki perut Zayn, lantas melumat tiga jari tangannya sendiri. Kali itu, dia akan mempersiapkan dirinya sendiri sebab Zayn dinilainya terlalu lamban. Malam itu sang monster sedang tidak ingin bermain-main atau melakukan foreplay dengan godaan segala macam. Dia hanya ingin satu macam.

Raja Zayn menggeram pelan saat dilihatnya Harry memasukkan jarinya satu persatu ke dalam lubang surgawi di antara celah pantatnya. Penisnya makin menegang, basah karena air liur Harry bercampur pre-cum akibat perbuatannya tadi. Sekitar satu menit kemudian, Harry mengeluarkan jari-jarinya dan mengambil posisi di atas batang sang raja yang tegak menjulang di bawahnya.

"Menurutmu itu sudah cukup? Kau betul-betul sudah siap?" Zayn menahan tubuh sang monster sebentar sambil meraba lubang surgawi Harry dengan ibu jarinya.

Harry menepis jemari sang raja dengan cepat. Dia mendesis, "apa kau sudah lupa siapa aku? Jangan remehkan aku" sahutnya, kemudian menurunkan tubuhnya pelan-pelan, hingga Raja Zayn masuk seluruhnya.

Sang Raja tidak bermaksud bersikap manis, dia tahu bagaimana kekuatan Harry dan apa yang bisa dilakukannya karena dia bukan manusia. Tapi tiap dalam kondisi seperti itu, kadang dia lupa tentang jati diri Harry seutuhnya. Sebab laki-laki yang sedang merintih dan melolong penuh kenikmatan ini tak ubahnya seperti manusia biasa, yang tubuh atletisnya berkilauan dalam lapisan keringat.

Tubuh Harry berguncang keras ke atas dan ke bawah. Rambutnya yang keriting berhamburan di sekitar wajah dan bahunya. Matanya terpejam, mulutnya menganga. Ini adalah kondisi terlemah sang monster, Raja Zayn sangat memahaminya. Bahkan dalam situasi seperti ini, dia bisa lebih mudah menusuk dada Harry dengan pedangnya, mengambil jantungnya, dan mengakhiri semua perjanjian mereka.

Tapi apakah hal itu akan benar-benar berhasil? Dia belum pernah sekalipun mencobanya. Sebab dia masih membutuhkan Harry. Mungkin sampai beberapa tahun ke depan, sampai penerus tahtanya lahir. Dan mungkin dia bisa meminta Harry untuk menjaga anaknya nanti, memastikan mereka tetap hidup aman sentausa sampai naik tahta.

Namun kalau demikian, sampai kapan perjanjian dengan monster ini akan berakhir?

Raja Zayn tak bisa berpikir lagi. Hentakan dan goyangan Harry di atasnya membuat otaknya tersumbat dan dia tenggelam dalam percintaan yang lebih bergelora. Harry mulai kasar, dan sang raja bisa mengerti. Mereka tidak bersenggama cukup lama. Dan, satu hal yang membuat Raja Zayn masih ragu untuk membunuh monster ini, selain karena dia masih membutuhkannya, adalah karena walau bagaimanapun, Harry sangat setia padanya. Ketika Raja Zayn mengajukan persyaratan monogami dan agar Harry tidak mengambil manusia lain untuk memuaskan hasrat seksualnya, Harry betul-betul hanya bergantung pada Raja Zayn.

Beberapa saat kemudian, sang raja mengambil alih. Dia mendorong tubuh Harry di atas rumput, menindihnya dan kembali memasukinya dengan kasar. Harry mengejang sambil menyeringai penuh kepuasan. "Iya, begitu, Rajaku. Ayolah" bisiknya sambil mendongakkan kepala.