Two

151 32 7
                                    

-🌹-





Beomgyu membuang ransel sekolahnya ke sembarang arah, dia benar benar marah pada Hyunjin. Bisa bisanya Hyunjin datang dan merusak moment lepas rindunya dengan Yeonjun.

Ia segera mengambil ponselnya dan menghubungi kakaknya,

"Kakaaakkk!!" Beomgyu berteriak dari seberang telepon.

"Ada apa sih, untung gendang telinga kakak gak pecah!"

"Apa apaan coba kakak nyuruh kak Hyunjin jemput aku ke sekolah?"

"Lah? kakak gak nyuruh kok, serius dek"

"Halah, bohong!"

"Kakak beda tugas sama dia, tapi tadi kalo gak salah katanya Hyunjin tadi mampir ke rumah disuruh bunda." Jelas Yeji. Beomgyu membulatkan matanya, dia mempunyai firasat kalau semua ini ulah ayahnya. Kemudian Beomgyu memutuskan telepon sepihak.

"Ini pasti ayah yang nyuruh kak Hyunjin jemput aku, ish" Beomgyu total kesal dan lebih memilih tidur tanpa melepas seragamnya terlebih dahulu.



-🌹-




Malam minggu adalah malam yang sakral bagi anak muda. Ada yang memilih nongkrong bersama teman temannya, keluar bareng pacar, dan tidur di rumah saja.

Sama halnya dengan pasangan muda ini, Yeonjun dan Beomgyu. Yeonjun mengajak Beomgyu keliling Alun - Alun Bandung. Setelah permintaan Beomgyu kemarin, ia berinisiatif untuk mengajak kekasihnya berkencan.

"Kak, duduk di sebelah sana yuk" Beomgyu menunjuk karpet rumput di samping Mesjid Agung itu. Yeonjun mengangguk dan melepas sepatu yang ia pakai dan menitipkannya di penitipan barang.

Beomgyu dan Yeonjun duduk di tempat yang tidak terlalu di jangkau orang, takut keinjek anak kecil katanya.

"Kak, rame banget ya kalo malam minggu begini. Seru banget" Beomgyu memekik antusias melihat keramaian di sekitarnya. Langit malam yang jernih dipenuhi bintang, gemerlap lampu hias di sekitaran jalan yang terlihat dari arah Beomgyu.

"Kakak seneng kalo liat liat kamu seneng, maaf ya baru kali ini kakak ajak kamu keluar lagi" Yeonjun tersenyum dan mengusak surai hitam Beomgyu.

Beomgyu menggeleng pelan, "Gapapa, kak. Dengan kakak ajak aku kesini, itu lebih dari cukup."

"Soal yang kemarin, itu siapa?" Yeonjun bertanya lembut sembari mengusap pipi Beomgyu pelan.

Beomgyu tidak cepat menjawab, ia diam dan menatap Yeonjun penuh arti.

"Aku mau jawab, tapi kakak harus janji sama aku gak boleh marah." Ia menyodorkan kelingkingnya di depan wajah Yeonjun.

"Hmm, janji". Yeonjun menanggalkan kelingkingnya di jari Beomgyu.

"Dia itu Kak Hyunjin, temen kuliahnya Kak Yeji. Dia sering mampir ke rumah aku. Dia juga minta id line aku, ya aku kasih. Kemarin dia jemput aku dengan alibi suruhan Kak Yeji, ternyata suruhan ayah." jelas Gyu panjang lebar. Yeonjun mengangguk paham.

"Enak ya dia, baru kenal udah dikasih lampu ijo sama ayahmu" Yeonjun tersenyum sarkas.

"Jangan bilang gitu, Gyu gak suka. Kakak harus lebih berjuang lagi buat dapetin restu ayah." Beomgyu menatap mata Yeonjun nyalang, tak lama kini air mata mengumpul di pelupuk matanya.

Yeonjun menarik lengan Beomgyu dan masuk ke dalam pelukannya. Beomgyu sedikit terperanjat kaget kemudian membalas dekapan Yeonjun. Persetan ini didepan umum.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 19, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ASMARALOKA - ㄴYeongyuㄱWhere stories live. Discover now