HDIE 13

44 19 2
                                    

"Saat matahari tenggelam,kadang aku menyanyi kan sebuah lagu dan permohonan, semoga senja menyampaikan rinduku padamu".

🕊

Hari telah menyingsing, daun daun yang hanya diam tak bergerak, kini menggoyangkan badannya kekanan dan kekiri, mengikuti arah angin , membawa sejuk bagi orang orang yang menikmati pagi ini dengan senyum indah, tapi...lain halnya dengan...

"ELINA!!BANGUN!" teriak alegra untuk yang keberapa kalinya, hampir sudah 10 menit membangunkan elina , tapi elina seperti putri tidur yang sulit sekali dibangunkan.

Kesal dengan elina, alegra pun membawa satu gelas air dari gelas samping elina tidur, di dekat lampu tidurnya dan menyiramkannya di wajah elina.

"WHAT?! APA APAAN INI, SIAPA YANG BERANI LAKU-"

"Haii putri tidur, UDAH TIDURNYA?BANGUN!HARI INI KITA NIKAH!, DAN 2 JAM LAGI AKAN DI MULAI EL!"teriak alegra lantang lalu menyeret elina ke arah kamar mandi , mendorong pelan elina lalu menutup pintunya, Alegra sudah siap sedari tadi.

Alegra tampak pusing dengan elina ini, bahkan dia harus mengambil kunci cadangan di gudang hanya karna elina menyimpan semua kunci kamarnya.

Sedangkan elina tengah menggerutu sambil mengabsen semua hewan di kebun binatang.

"Ck, sial gue males banget, padahal gue dah ambil semua kunci di gudang, kenapa masih ada si"kesal elina lalu tanpa banyak bicara lagi dia menyelesaikan ritual paginya, mandi dengan tingkat kemalasan hampir 99,9% bahkan dari hari hari kemaren.

Tamu tamu sudah berdatangan, hanya beberapa keluarga, dan jangan lupakan penghulu yang akan menge sah kan hubungan alegra dan elina hari ini, alegra sudah siap dan turun dari lantai 3 ke lantai paling bawah, sedangkan elina tengah di dandani oleh suruhan bastian saat ini.

Semua sudah di persiapkan, dengan elegan dan semegah mungkin, alegra melihay wendy yang sedang mengobrol dengan salah satu keluarga dari pihak elina, atau memang disini keluarga elina.

"Ibu..."panggil alegra.

"Eh..kamu al, sini sini, ini anak aku, namanya alegra"ujar wendy mengenalkan kepada teman dihadapannya dengan senyum manis.

"Wahh ini calon keluarga kami, ganteng sekali, cocok sama elina yang cantik, tante harap, kamu bisa mengubah sikap elina ya al, agar elina bisa lebih baik kedepannya"ujar tante itu tersenyum dan menepuk pelan bahu alegra.

"Pasti tante, saya aka-"

"Acara akan segera dimulai, para hadirin sekalian, harap berkumpul di aula."

"Mc sudah nyuruh kita ke sana, ayo kita kumpul"ajak wendy lalu mereka pun pergi ke aula.

Alegra sudah siap duduk di hadapan penghulu tanpa rasa ragu sedikitpun, tinggal menunggu elina duduk di sampingnya, dan dia pun akan mengikrarkan janji bersama calon istrinya itu di atas Al-Quran.

Hal yang paling bahagia di dunia ini adalah, saat dirimu, menikah dengan orang yang kamu cintai. Bukankah seseorang yang kamu cintai, akan meminangmu suatu hari nanti?,

Tapi disini beda, ini awal dari cinta, awal dari semua hal yang akan kamu tunggu, hal yang akan membuatmu berfikir, bagimana akhirnya?

Hal yang ditunggu tunggu akhirnya tiba, elina tengah berjalan anggun lalu duduk di sebelah calon suaminya, siapa lagi kalo bukan alegra, orang yang baru saja ditemuinya, orang yang akan mengubah takdir hidupnya, dia...orang asing gila.

Setelah mengikrarkan janji janji di hadapan penghulu dan orang orang berteriak 'SAH', berubah lah semua hubungan, dan mungkin akan berubah pula, alur ceritanya.

Kini acara sudah selesai, semua tamu sudah pulang kerumahnya masing masing,dan sekarang alegra dan elina sedang berada di balkon, menghirup udara segar di malam hari ini, mereka sudah pindah ke mansion pemberian ayahnya elina.

"Huftt...gue bingung"ujar elina memulai percakapan.

Alegra sedikit menoleh ke arah elina yang masih saja Menatap ke arah langit dengan hamparan bintang yang sangat sedikit.

"Bingung kenapa?"tanya alegra  menatap elina.

"Apa hubungan kita akan berakhir bahagia? Bahkan kita belum di dasari cinta sama sekali"ujar elina menunduk.

"Gue masih inget, ada cewek cantik yang ngomong sama gue, katanya dia akan belajar mencintai gue"ujar alegra tersenyum ke elina.

"Tapi kan...tetap aja, kita belom ada rasa apa apa"ujar elina.

"Lo tau?emang si, sesuatu yang dipaksakan memang sama sekali gak baik, apalagi di sebuah hubungan muda seperti kita, tapi...bila akhirnya kita bahagia, ya siapapun tidak akan bisa mengelak itu, begitupun sebaliknya, ck gue laper, buatin makanan aja sono"usir alegra.

"Lo ada tangan?kaki?ada kan?buat sendiri lah, ngapain nyuruh gue, emang gue babu lo"ujar elina memutar bola mata malas.

Alegra tersenyum smirk dan mendekat ke arah elina, sedikit demi sedikit dan memojokan elina ke arah pagar balkon itu.

"Apa yang lo lakuin!"ujar elina takut melihat alegra.

Alegra tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke telinga elina.

"Lo istri gue sayang...lo mau masakin gue atau kita berbuat layaknya suami istri pada umumnya hm?"ujar alegra sambil menyentuh wajah elina lembut.

"Oke fiks gue masakin, tunggu"ujar elina lalu berlari dari kukungan alegra.alegra tampak tertawa melihat wajah ketakutan elina.

"Mimpi apa gue bisa dapet tu cewe"ujar alegra terkekeh lalu menyusul elina ke arah dapur di lantai satu.

Mereka sekarang hanya tinggal berdua di mansion, mansion ini terdiri dari dua lantai, bukan seperti mansion keluarga elina, mansion ini tidak memiliki lift, hanya tangga biasa tapi bernuansa elegan.

Alegra dan elina pun belum sempat untuk menyewa pembantu di mansion ini, hanya ada satpam di dekat gerbang.

Setelah menuruni tangga, alegra pergi ke arah dapur dan betapa terkejutnya alegra saat melihat keadaan dapur saat ini, pecahan telur dimana mana, tepung hampir di seluruh penjuru dapur, dan sayur sayuran terletak tak berdaya di lantai, oh satu lagi...jangan lupakan elina yang menjerit jerit karna menggoreng telur yang telat gosong itu.

Tanpa berfikir panjang, alegra mendekati elina dan menarik elina kebelakang tubuhnya.mematikan kompor dengan perlahan, membawa wajan yang telah gosong dengan telur hitam ke arah tempat cuci piring dengan lap.

Dan menatap elina dengan tatapan datar.

"Kenapa ga bilang kalo lo ga bisa masak?"ujar alegra datar.

🕊

Jan lupa vote readers!:)

How Did It End?[REVISI]Where stories live. Discover now