sayang?

1.6K 100 21
                                    

Happy readinggggg!!!

Hampir setiap saat rasel selalu memikirkan siapa pelaku yang mengunci arra dikamar mandi, rasel benar benar seingin tahu itu. Rasel terus berfikir dengan cara apa agar dia bisa menemukan pelakunya.

"Woi" Dafi menepuk bahu rasel membuat rasel terkejut.

"Anjing lo" Ujar rasel kesal.

"Naon?" Dafi menaikkan sebelah alisnya.

"Diem ngapa si, ni makanannya elah cape cape gua ngantri tapi makanannya dianggurin" Rafi mendengus kesal.

"Ye maap bang" Dafi mengelus kepala rafi lalu mulai memakan makanannya.

"Gada akhlak" Mendengus kesal, lalu rafi menoyor kepala dafi.

"Eh woi tau ga tadi pas pagi rame gara gara gerbang sekolah kita rusak, dan ga ada yang tau siapa pelakunya" Dafi berbicara membuat rasel melirik tajam dafi sedangkan yang dilirik tak sadar sama sekali.

"Masa iya? Kata siape lo? Kita kan berangkat bareng plus kita kan sekelas? Tapi gue gadenger tu berita" Rafi menyahut sedangkan rasel hanya diam dengan wajah datar.

"Lo kaya gatau gue aja" Dafi menyombongkan diri.

"Bac---"

"misi ka, saya mau manggil ka rasel disuruh ke ruang BK sama bu ani" Ucapan rafi terpotong saat tiba tiba ada adik kelas yang datang menghampiri meja mereka, ya karena sekarang mereka tengah berada di kantin.

"Gue?" Tanya rasel dingin.

"Iya kak, kalo gitu saya permisi dulu" Ujar sang adik kelas lalu berbalik dan berjalan menjauh.

"Buat masalah lo?" Tanya rafi pada rasel yang hendak bangkit dari kursinya. Sedangkan rasel hanya mengangkat bahunya acuh lalu berjalan menuju ruang bk

"Ikut dah guee, bang ayo bang!" Dafi berteriak lalu menarik kerah sang kaka membuat rafi menjenggut rambut dafi sampai dafi melepas cengkramannya pada kerah baju rafi.

"Rasel, tungguin woi!" Teriak dafi lalu berlari tanpa memperdulikan rafi.

***

Dan pada akhirnya, saat ini mereka telah berada di ruang bk, padahal rafi dan dafi sama sekali tak mengerti masalahnya, mereka hanya ngikut saja.

"Rasel, kamu yang rusakin gerbang sekolah?" Tanya bu ani dengan nada tegas.

"Iya bu" Jawab rasel santai.

"Kenapa kamu rusakin?" Tanya bu ani lagi dengan nada yang masih tak santai.

"Semalem ada yang ngunciin arra di kamar mandi cewe, dia blum pulang sampe malem karena ga ada yang bukain kunci, dan ibu pikir saya bakal diem aja? Kalo soal gerbang kan gamungkin saya suruh arra buat manjat gerbang kaya yang saya lakuin waktu dateng jadi ya saya rusakin aja" Jawab rasel dengan nada dingin.

"Yang ngunciin arra? Arra siapa?" Tanya bu ani.

"Arra anak kelas 11 ipa 2" Rasel menjawab tanpa ekspresi.

"Dela maaf ibu minta tolong panggilkan arra anak kelas 11 ipa 2" Perintah bu ani pada salah satu siswi yang kebetulan ada di ruang bk.

"Iya bu" Jawab siswi bernama bela itu.

Tak lama, arra pun datang ke ruang bk dan sepertinya nya arra terkejut karena melihat rasel, rafi dan dafi yang sama sama berada di ruang bk.

"A-assalamualaikum, bu ani panggil s-saya?" Tanya arra sedikit gugup.

"Iya arra, duduk" Perintah bu ani.

"Arra, ibu mau tanya kemarin ada yang ngunciin kamu di kamar mandi?" Tanya bu ani membuat arra terdiam sebentar lalu mengiyakan pertanyaan bu ani.

RASELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang