03. First time

3.8K 787 138
                                    

Sesuai kesepakatan siang lalu, mereka semua berkumpul di rumah Bona tepat pukul delapan malam walaupun banyak juga yang datang ngaret, terutama Jisoo sama Nayeon, datang paling telat sampai setengah jam sendiri. Bikin yang nunggu nyerocos mulu kayak bunyi kereta api.

“Juwan di rumah sendiri mana mungkin gue tinggalin,” ujarnya menjelaskan berkali-kali alasan kenapa datang terlambat. Sementara Nayeon kalau nggak jemput Jisoo duluan pasti sudah sampai rumah Bona tepat waktu. Jadi alasannya datang telat kayak apa yang dijelaskan Jisoo.

“Harusnya adik lo ajak aja, biar ada momongan,” timpal Jimin disertai cengiran meledek.

Jisoo memutar bola mata malas. Enggan menanggapi celetukan cowok yang baru siang lalu dikenal. Lagian manusia bernama Jimin ini ada masalah apa sih, sukanya kok menimpali semua omongan orang.

“Eh, ngomong-ngomong kalian berdua kenalian nih,” Bobby menunjuk dua cowok baru, “orang yang bisa ngelihat hantu. Teman lo kagak ada di sini, Yong?”

Cowok yang memakai kaus biru gelap itu mengangkat wajah dengan satu alis terangkat. “Johnny?” Lalu melirik cowok jangkung di sampingnya.

“Teman lo dari dunia lain,” jelas Bobby.

Taeyong menggeleng singkat.

“Pantesan Jisoo kagak cegukan,” timpal Bona membuat orang-orang spontan menoleh ke arahnya.

Jisoo yang merasa diperhatikan segera melempar pelototan mata pada Bona, sementara cewek itu nyengir cuek. Nggak banyak orang tahu tabiat Jisoo ketika merasakan kehadiran hantu. Cuma beberapa orang yang dekat dengannya saja yang tahu. Justru kalau orang awam tahu tentang tabiatnya itu, mereka pasti akan meledeknya aneh.

Seringkali ketika dia mendapatkan cegukan, orang suka mengira ada hantu di sekitarnya padahal itu cuma cegukan biasa tanpa disertai hawa dingin. Jisoo dapat membedakan, mana saat cegukan pertanda ada hantu atau cegukan biasa.

“Bisa ngerasain hantu?” tanya Taeyong seolah tahu masalahnya. “Sebelumnya bisa ngelihat hantu juga?”

“Mending langsung berangkat aja,” kata Jisoo mengabaikan pertanyaan cowok baru itu.

“Gue aja belum dikenalin,” cerocos Johnny dikecewakan karena belum diperkenalkan namanya.

“Alah, nggak penting lo,” sambung Yuta tak acuh.

“Rese!”

Johnny mendengus namun segera jalan mengekori kelompoknya menuju mobil masing-masing. Ada dua mobil yang akan mereka gunakan secara berkelompok, dan setiap orang sudah mendapatkan tempatnya sendiri sesuai pembagian anggota.

Keenam cewek tadinya ngotot ingin satu mobil, tapi Bobby dengan sikap dewasanya meminta supaya peranggota dicampur. Mengingat ini sudah malam, pun tidak baik apabila satu mobil diisi cewek semua.

Sepertinya Jisoo kena apes bisa satu mobil sama Taeyong yang bisa ngelihat dan punya teman hantu. Karena pada saat mereka semobil, dia tiba-tiba mendapatkan cegukan disertai hawa dingin pertanda kalau di mobil mereka ada hantu. Nayeon yang duduk di sebelahnya kontan menoleh kanan-kiri mencari keberadaan makhluk tak kasat mata tersebut.

“Teman lo suruh pergi dong,” ucapnya sepotong-potong lantaran cegukan membuatnya agak kesusahan berbicara dengan nada normal. “Kalau dia di sini terus. Gue bisa begini berjam-jam!”

“Hantunya di mana?” tanya Nayeon ingin tahu keberadaan si hantu.

Sementara Johnny sama Sowon cekikikan mendengar suara cegukan Jisoo, sekaligus bersimpati. Bayangin aja kalau teman hantu Taeyong nggak mau pergi bisa berapa jam tuh, dia cegukan.

Di sini ada setan | taesoo ft. 95L [✔]Where stories live. Discover now