Dari Makmum untuk sang Imam

17 0 0
                                    

N. Arini Syabila
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Sebelumnya, tentang cinta aku tak terlalu mengerti. Kata orang, cinta itu tak terdefinisi, tak berwujud, tak bisa dijelaskan secara harfiah. Namun, cinta itu indah ketika kita sudah merasakannya.

Cinta dan mencintai adalah dua hal yang berbeda. Tak ada hal yang indah jika cinta yang dimiliki tak terbagi pada yang seharusnya. Tak akan ada kebahagiaan dan ketentraman seperti yang diharapkan dalam pernikahan jika hatimu kau kunci pada istri yang seharusnya kau beri.

Sama seperti aku dan kamu, aku mencintaimu namun kamu tidak begitu. Kamu membenci aku yang selama ini selalu mencurahkan raga dan jiwaku untukmu. Sakit! Itulah yang aku rasa setiap kali mengetahui isi hatimu yang sebenarnya. Seperti terjatuh dan tertimpa tangga pula, mengetahui kamu tidak tidak memiliki hati untukku saja itu menyedihkan, lalu mengetahui bahwa hatimu kau beri untuk yang lain, bukankah itu sangat mematikan?

Tapi terima kasih, telah berpura-pura seolah semuanya baik-baik saja di hadapan banyak pasang mata. Terima kasih telah menambah air cuka pada luka basah yang tidak pernih kering ini. Aku terlanjur begitu dalam mencintaimu mas Banu, seperti kamu yang membenciku terlalu dalam pula.

***

Jadikan Aku Makmum mu


Jadikan Aku Makmum muOnde histórias criam vida. Descubra agora