Cinta itu memang tak deskripsi. Kadang sering tersulut emosi bukan karena benci namun karena terlalu mencintai. Terlalu memuji bukan berarti mencari perhatian dan simpati namun karena menghargai adalah hal kecil yang terasa berarti. Mungkin itu yang dialami oleh Banu Arfian Syahbani, lelaki mapan yang menikahi Arini karena keterpaksaan. Hingga suatu hari, seiring berjalannya waktu Banu menyadari bahwa dirinya telah mencintai Istri yang selama ini ia pandang sebagai pengganggu. Marahnya, kesalnya, dan gertakannya didorong rasa cemburu luar biasa karena rasa cinta yang telah tumbuh sejak lama. "Aku akui dulu aku membenci mu Arini. Sangat-sangat membencimu. Tapi benar kata Ayahku, bahwa kau adalah anugerah terbesar dalam hidupku, kau hal yang paling membahagiakan sepanjang hidupku. Kamu yang terbaik, yang bisa membawaku menjadi lebih baik" "Tapi, bagaimana kalau aku ingin bercerai sekarang?" Perempuan yang memakai hijab bergo pink dengan wajah polos itu tersenyum getir membuat Banu pucat seketika. °•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•° Follow aku di Instagram @erinydm_ Jangan lupa masukin reading list yaa story Arini x Banu Mwehehee Sampai jumpa di chapter satu!!! ***