CHAPTER 28 [IRIE'S DECISIONS]

2.5K 360 41
                                    

Sebulan setelah Mio dibawa keluar dari rumah sakit, Ayah Mio kini terlihat berdiri di depan pintu rumahnya dengan wajah yang agak muram.

"Mengapa kau kembali?"tanyanya.

"Aku akan bertanggung jawab"Ujar Irie pelan

"Chuuya! Kemari!"Panggil sang kakek

Chuuya memeluk sang ayah erat dan menutup matanya.

"Aku akan bertanggung jawab... Kami bertiga akan hidup bersama lagi"

Sang ayah termenung menatapnya dan melirik ke arah putrinya.

"Jika dipikir lagi...akan sulit menjaga orang gila"pikir Sang ayah

"Bawa dia pergi"Ujar pria tua itu sembari meninggalkan mereka dan menutup pintunya.

Irie langsung saja mendekati Mio dan mengusap pipinya lembut.

"Mio...

"Irie..haha..papa...Irie...!"serunya senang

Chuuya kini mengintip ke arah sang Ibu namun langsung saja mundur karena Ibunya ingin memukulnya dan kini sedang melototinya.

"Mama...

"Hey...ia anak kita... Ia darah daging kita... Ia anak termanis yang kau lahirkan. Tidak ada omega lainnya diluar sana yang semanis dirinya. Apa kau tega? "ujar Irie sambil memeluknya dan terisak

"Mama...

"Kumohon... Kembalilah pada kami...aku mencintaimu. Aku menginginkanmu... Aku takut kehilanganmu... Dimana gadis yang selalu tersenyum bahkan saat ia menghancurkan dapur?"

"Aku tidak akan memukulmu lagi... Aku terlalu mencintaimu..namun mengapa... Mengapa kau hanya menoleh ke arah Mikado... Apa aku kurang berusaha?"

Irie terdiam sejenak ketika ia merasa ada yang meremas bajunya erat

"Mama..."Ujar Chuuya sambil menangis ketika wanita itu mengulurkan tangannya padanya.

Ia mendekatinya dengan agak takut namun lama kelamaan ia menyentuh tangan itu walaupun ia agak gemetaran.

"Ma..ma.."

"Chuuya..."ujarnya sambil menangis.

Irie mengangkat kedua alisnya dan membiarkan Sang Ibu memeluk putranya itu.

"Sampai harus pura-pura gila... Apa yang dia harapkan... Namun, ini resiko-ku... Jika ia kembali berniat ingin membunuhku dan Chuuya... Aku harus siap...

"Karena aku sudah memilihnya..."Ujar Irie sambil tersenyum ke arah Mio

"Mama? Ayo pulang ..."Ujar Chuuya

"Chuuya tidak takut pada mama?"

"Mama sekarang sayang pada Chuuya dan papa. Chuuya juga sayang mama. Mama jangan jahat lagi, Chuuya ingin mama mengantar Chuuya ke sekolah. Mama pasti paling cantik, kan papa?"Ujar Chuuya bersemangat

"Ya... Ia paling cantik... Karena ia cantik, lihatlah kau juga manis sekali"Ujar Irie

Wajah Mio memerah mendengarnya, kini ia hanya bisa mengeratkan pelukannya pada Chuuya.

"Mio...kita akan tinggal di Osaka... Kuharap kau tidak keberatan"Ujar Irie sambil meraih tangan Mio dan menyematkan sebuah cincin ke jari manisnya.

"Mama...Jangan keberatan"protes Chuuya sambil memegangi pipinya

"Ya.."

"Mengapa aku harus diberi anak sebaik ini... Ia melewati masa sulit, ia masih kecil, namun berusaha untuk tetap mendekati Ibunya seperti tidak ada apapun yang terjadi....

FINAL IMPRESSIONWhere stories live. Discover now