ミ¹★彡

18.4K 1.5K 450
                                    











꧁༺M e m o r i z e ༻꧂




















17 tahun Hidupku.... Kuhabiskan sebagai Anak yang dicap Aneh. Aku memiliki berbagai Bekas luka di seluruh tubuhku, kau ingin tahu seberapa banyak? Kurasa menjelaskannya hanya akan membuatmu jijik saat mulai mendengarnya.

"Ehmm......"

Kuregangkan kedua tangan ku, Kurasa tidurku cukup nyenyak semalam.... Aku segera bangun dari posisi terlentangku, hal pertama yang kulihat setelah bangun tidur adalah...

"Ahh... Lukanya masih belum kering"

Aku menghela nafas pasrah, saat kulihat luka yang tepat berada di leher dan tanganku. Sudah seminggu sejak aku jatuh dari sepeda dan leherku membentur Trotoar di pinggir jalan.

Aku segera turun dari ranjang dan berdiri di Kaca besar yang ada di kamarku, kurasa daripada kamar... Ruangan ini lebih cocok disebut tempat Latihan seorang trainee. Kenapa aku menyebutnya begitu? Tentu karena ada 5 kaca besar yang terpasang di seluruh sudut kamarku Agar mudah bagiku melihat semua bagian tubuhku tanpa terkecuali.

Aku mencoba Mengabaikan luka itu, Yang terpenting sekarang adalah aku harus segera pergi ke sekolah.

Aku berdiri didepan wastafel kamar mandi dan mulai menyikat gigi, Hanya dengan celana selutut dan tank top yang kupakai, Terlihat jelas bagaimana Kondisi lengan atasku yang hitam karena penuh bekas luka.

Aku selesai dengan sikat gigi. Kini saatnya aku menanggalkan pakaianku dan bersiap Memutar Shower, Namun itu semua tidak berjalan mulus. Kakiku Menginjak sesuatu dan membuatku terpeleset, Bukan hanya jatuh... Tapi kepala belakangku menghantam kuat Kloset yang ada di sana dan membuat bunyi dengung karena kerasnya.

"Ssshh! Please deh masih pagi"

Aku Menggenggam Dudukan Kloset untuk menopang tubuhku agar bisa berdiri lagi, Namun kurasa pagi ini Dewi Fortuna memang sudah mengutukku Setelah kaki, kini tanganku yang Yang tergelincir dan membuatku jatuh terlentang lagi. disaat jatuh pun, Aku bisa merasakan Sesuatu Membaret Tanganku dan membuatnya luka seperti sayatan.

"Ck..."

Aku hanya bisa berdecak kesal, Apalagi setelah melihat lantai kamar mandi yang semula putih menjadi semi merah karena darah dari tanganku menetes sedikit demi sedikit.

"Lee Hae Bin!"

Jantungku tersentak mendengar suara berat seorang laki-laki yang memanggilku, jika dia sampai tahu tentang luka ini... Oh tidak!! Aku bahkan tidak sanggup membayangkannya

"Iya!"

"Lama banget sih! Ngapain aja hah? Tatoan lu dikamar mandi? Cepet turun Ketinggalan bis mampus lo"

"Aku mau naik sepeda!"

"Gada Sepeda sepedaan! Nggak usah Sok sok an gaya pake sepeda kalo ujung ujungnya nyipok aspal"

Ck... Telur Puyuh itu mulai lagi, berteriak dan tidak segan untuk memakiku tiap hari. Jika saja aku bisa Memukulnya, aku pasti akan melakukan itu tiap dia berteriak sesuka hati padaku.

Cklekkk...

Tap... Tap... Tap...

Aku berjalan menuju ke meja makan, Disana aku melihat dua cup mie instan yang tengah diseduh, Telur puyuh itu mulai lagi, setidaknya aku bisa memasakkan sesuatu yang lebih baik untuk sarapan

"Perasaan kemaren Udah Mie Cup... Kenapa sekarang ini lagi?"

Kulayangkan pertanyaan itu pada seorang laki² yang membelakangi ku karena sedang mencuci piring. Namun dia sama sekali tidak menggubris perkatanku

Memorize | Sunghoon | ENHYPEN ✔ Where stories live. Discover now