Satu

10.1K 881 238
                                    

Masih on going, diupdate sewaktu-sewaktu, dan semau-maunya 🙃 gatau aku nulis apaan semalam gak bisa tidur gegara scene cerita ini muter mulu di otak....komen ya, kali aja aku semangat lanjutin.

Mari kita berpikiran logis, gue dibesarkan dari keluarga yang serba berkecukupan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mari kita berpikiran logis, gue dibesarkan dari keluarga yang serba berkecukupan. Bukan konglomerat juga, sih, tapi paling gak sedari kecil gue bisa mendapatkan apapun yang gue mau dengan gampang. Bukannya sombong, kebetulan aja bokap sanggup menghidupi anak istrinya dengan sangat baik.

Terus ya, setelah bokap-nyokap mati-matian membahagiakan gue masa iya gue mau-mau aja sama cowok yang dateng-dateng cuma ngajak hidup susah? Duh maaf, mending lo cari yang lain aja.

Gue bukan matre tapi realistis, standar cowok emang harus gue pasang tinggi karena kualitas hidup gue juga gak sembarangan.

Ketahuilah bokap gue mantan petinggi di Pertamina, nyokap gue sampai detik ini masih eksis mengelola katering yang terbilang gede untuk kategori usaha rumahan, kakak gue lulusan sekolah desainer di luar negeri, sedangkan gue lulusan S2 dan karir gue bisa dibilang cemerlang untuk umur gue yang baru menginjak 28 tahun. Sejak awal tahun kemarin, gue naik jabatan menjadi manajer personalia di Sandikala Grub, sebuah perusahaan developer real estate yang membangun proyek hunian-hunian mewah dan kompleks komersial seperti properti perumahan, mall, apartemen, serta pergudangan.

Karir gue disini termasuk cepat karena itungannya gue baru gabung sekitar 3 tahun yang lalu, sebelumnya gue sempat kerja di bank milik pemerintah lewat jalur fast track yang dikader sebagai calon pimpinan, tapi ternyata gue gak cocok kerja di BUMN seperti halnya bokap. Setelah 2 tahun disana, gue memutuskan hengkang dan pindah bekerja di sektor swasta dengan gaji yang berlipat-lipat lebih tinggi.

Gue cerdas dan punya pemikiran yang maju, buktinya gue dikasih kesempatan naik ke jenjang karir yang lebih tinggi. Cuma ngasih tau aja, sih, buat cowok-cowok yang pengen deketin gue, tolong ngaca dulu. Kalau gak ada duit buat beli kaca, gue pinjemin spion mobil C-Class yang gue beli cash pake duit sendiri.

Tambah satu lagi biar itu cowok-cowok mikir dua kali, gue udah ada cowok. Orang kaya pastinya, gak hanya background keluarganya yang keren, tapi doi sendiri juga punya karir yang bisa dibanggakan.

Sultan itu pacar goals banget, pokoknya sesuai banget antara orang sama namanya. Udah pengusaha muda, ganteng pulak. Yah meski kita kudu LDR-an karena dia sering keluar negeri untuk urusan bisnis, tapi gue gak masalah secara bokap dulu kerjanya juga lintas pulau dan jarang pulang. Baru pensiun ini aja beliau ngedekem dirumah sambil ngurusin burung-burung piaraannya, itupun kalau gak keburu diteriakin nyokap suruh beli daging ke pasar.

Ngomongin soal Sultan lagi, dia itu lelaki yang mateng secara usia dan finansial, selisih umurnya aja 7 tahun lebih tua dari gue. Harusnya sih dia udah siap membina sebuah keluarga, tapi entah kenapa sampai setahun kita pacaran belum ada omongan kesana....ya gue sebenarnya siap aja kalau seumpama dia ngajak nikah sekarang.

Step On MeWhere stories live. Discover now