🥀First Love🥀

57 10 0
                                    

Jumpa kembali dengan Fahri dan Syalwa yang kedua ya teman teman mon maap saya gabut jadi ya gini deh 🤣🤭
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Syalwa yang merasa kasurnya bergerak menandakan Fahri pasti akan datang. Dalam hati Syalwa tak henti hentinya membaca doa dan sholawat. Tiba tiba Syalwa pun menoleh memberanikan diri.

"Dokter mau ngapain!?"

"Mo mandi, ya tidurlah udah malam. Ga baik insomnia takut timbul jerawat."

"Eeehhhh tunggu dulu,"

Syalwa kini menaruh guling di tengah sebagai pembatas.

"Kalau dokter melewati batas ini, dokter harus mau antar jemput Syalwa ke bogor. "

"Lalu jika kamu yang melewatinya kamu akan dapat hukuman dari saya. "

"Okeh siapa takut."

Syalwa dan Fahri telah bertaruhan bahwa siapa yang melewati batasnya dia lah yang akan menerima konsekuensinya. Namun ketika dinginnya malam melanda ibu kota tanpa sadar Syalwa telah membuang gulingnya dan secara tidak sadar dia memeluk dada bidang milik Fahri sambil menggigil. Fahri pun tersenyum penuh kemenangan. Fahri merasakan first love dalam diri Syalwa. Fahri pun memeluk Syalwa sembari memberikan kehangatan bagi istrinya itu. Ketika adzan subuh terdengar Syalwa pun terbangun yang mendapati dirinya memeluk Fahri. Betapa malunya dirinya itu.

'Ya allah maafkan Syalwa, Syalwa khilaf.'

Lalu ketika badan Fahri mulai menggeliat dan mulai terbangun Syalwa pura pura membuang pelukannya itu. Fahri tau bahwa Syalwa sudah bangun dari tidurnya. Dengan sengaja Fahri pura-pura tidur kembali sembari memeluk Syalwa tanpa permisi.

Ketika lengan dan tangan kekar itu tepat berada di badan Syalwa, degup jantung Syalwa tidak karuan. Fahri pun bisa merasakannya. Pada saat situasi itu justru Fahri malah tertawa.

"Hahahahahaa, kamu kenapa si?" tanya Fahri.

"Apa dok? udah subuh noh bangun sholat sanah. Syalwa si mau tidur lagi ajah. Kan Syalwa lagi kena pajak."

"Kamu ko deg-degan banget si, abis mimpi hantu apa?" ledek Fahri.

"Ngga, eh iya. " jawab Syalwa terbata-bata.

"Bohong mu itu ngga pandai, bilang aja seneng di peluk sama saya."

"Hidih ga jelas,"

"Kamu semalam kalah taruhan, siap terima konsekuensinya loh. "

"Hm."

Suasana kamar Fahri menjadi hening. Kini Fahri yang dengan lekatnya menatap Syalwa tanpa berkedip mata. Wajah Fahri kian mendekat ke arah wajah Syalwa. Jantung Syalwa yang berdegup tidak karuan, sehingga Syalwa terpaksa memejamkan matanya. Yang ternyata,

Ceklek

Ternyata Fahri hanya menyalakan lampu tidurnya. Namun Syalwa masih memejamkan matanya, lalu Fahri pun berbisik. Dia pikir Fahri akan berbuat yang tidak-tidak di pikirannya itu.

"Ngarep banget saya cium." Fahri pun meledeknya lalu berlari ke kamar mandi untuk berwudhu. Sementata Syalwa merasa dirinya kena prank dia pun merasa kesal dan sebal.

🍓🍓🍓

Esok paginya Fahri pun masih ambil cuti. Karena dia merupakan pria yang gemar menabung, setelah menikah dia langsung memberi perumahan di daerah Bogor. Dia memilih itu karena dekat dengan rumah sakit yang ia kerja, serta dekat dengan butik Syalwa.

"Loh dok, ko barang-barangnya di angkutin ke mobil, emangnya mau kemana?"

"Kita akan pindah rumah?"

"Ibu mami ikut sama ayah bapa?"

Syalwa menyebut mertuanya itu dengan sebutan ibu mami serta ayah bapa.

"Ya engga lah. Kita akan tinggal berdua di Bogor. Lebih tepatnya di Perumahan Kemangi."

"Oh begitu ya, Syalwa bantu ya."

"Dengan senang hati nyonya,"

Lalu Syalwa pun terkekeh dengan perkataannya Fahri itu. Setelah semua selesai mereka pun berpamitan kepada orang tua.

Perjalanan dari Jakarta-Bogor hanya memakan waktu beberapa jam saja. Ketika Sampai di perumahan dengan nomor rumah 48 C, mereka pun mulai berberes kembali. Usai setelah pekerjaan rumah selesai mereka berdua kelelahan dengan duduk berdua di depan tv dengan karpet beludru berwarna Navy.

"Dokter cape?"

"Iya, kamu bisa buatin thai tea ga?"

"Pake es yah, Syalwa gerah gih," jawab Syalwa dengan mengibaskan tangannya.

"Gerah? Buka aja hijabnya."

"Lah ga jadi gerah, dokter nyebelin." Syalwa pun pergi ke dapur.

Memang pada malam pertama Syalwa tak pernah menampakan mahkotanya. Bagi Fahri mungkin Syalwa belum siap untuk memulainya. Memang jika pasangan korban perjodohan sulit untuk jatuh hati.

"Inih. " Syakwa yang menyodorkan satu gelas thai tea dingin kepada Fahri.

"Syalwa kamu tau ngga?"

"Ngga. "

"Dengerin dulu gih, saya ngomong kan belum selesai."

"Hm iya. "

"Pada waktu saya datang kerumah kamu, untuk megkhitbah dirimu. Pertama kali aku merasakan thai tea terlezat di lidahku ini. Kamu buatnya dengan resep apa si? Jadi penasaran?"

"Ya itu teh sama susu sama krimer, udah si itu aja."

"Saya bikin juga sama seperti itu, kamu ngga tambahin bubuk cinta kan?"

Mendengar kata-kata Fahri sontak Syalwa pun tersedak es batu kecil. Fahri pun panik bukan main. Lalu Fahri pun melakukan pertolongan pertama. Memberikan tepukan atau pukulan di belakang punggung.
Cara ini bisa di lakukan dengan berdiri di belakang orang yang tersedak, lalu minta untuk mencondongkan tubuhnya ke depan. Setelah itu, berikan lima pukulan dengan tumit tangan di antara kedua tulang belikatnya. Ulangi sampai benda asing yang menyumbat bisa keluar dari tenggorokan.

Lakukan teknik abdominal thrusts
Teknik ini disebut juga Heimlich maneuver, yang dilakukan dengan cara menekan area ulu hati secara kuat untuk mengeluarkan sumbatan benda asing pada jalan tenggorokan.

Cara ini bisa mulai dengan posisi berdiri di belakang orang yang tersedak, kemudian lingkarkan kedua lengan di sekeliling pinggangnya dan peluk dengan erat. Selanjutnya, kepalkan salah satu tangan tepat di atas ulu hati dan tarik kencang kepalan tangan tersebut dengan tangan satunya, hingga menekan ulu hati sekuat mungkin. Lakukan sebanyak lima kali, atau ulangi sampai benda asing yang menyumbat bisa keluar dari tenggorokan.

"Gimana udah mendingan? "

Syalwa pun mengangguk lemah.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ada yang keselek bumbu cinta nih 🤭

Ada ada aja nih Syalwa yak 🤣 bilang aja udah ada rasa pake gengsi segala 🤭

Tetep Vote, dan comment ya temen temen, follow juga, 🤣🤗

Salam,

Asifah 💐

Syukron :)






FAHSYA (END🎉)Where stories live. Discover now