Part 03

42.3K 3K 157
                                    

Assalamualaikum warga polos ku:v
Aily kambek,,  kabar baik kan?
jangan lupa VOMENT dan Follow sebelum membaca yaps😍

Happy Reading 💜

"Ini minum dulu."

"Terimakasih, Gavin." Aily  menerima botol air yang Gavin sodorkan dan meminumnya.

Kini mereka ada disisi lapangan dibawah pohon rindang. Gavin terus memperhatikan gerak gerik Aily yang kini tengah mengibaskan tangannya berusaha menciptakan angin guna menghalau gerah dan panas yang dirasanya.

"Sini."

Aily menatap Gavin dengan sorot wajah seakan bertanya ada apa Gavin menyuruhnya untuk mendekat.

"Gavin kipasin," Katanya, Aily mengangguk patuh dan sedikit mendekat, alu Gavin mengambil buku untuk mengipasi Aily. Membuat hati gadis lain yang melihat adegan itu seperti terbakar api, panasnya bukan main.

"Sekali-kali protes, kalo kamu rasa itu udah keterlaluan. Jangan diem aja, ngerti!" ucap Gavin, yang bahkan tidak didengar Aily.

Gadis polos itu hanya fokus melihat siswa lain yang sedang sibuk berlarian kesana kemari demi mendapat tanda tangan anggota OSIS. Serta menikmati semilir angin sejuk  membelai kulit porselennya yang Gavin ciptakan.

Gavin lalu mengambil sapu tangan dari kantong celananya dan mulai membersihkan keringat Aily. Dan lagi-lagi menciptakan cemburu dan iri dihati siapa saja yang melihatnya. Tentunya untuk para gadis.

"Aily denger ga?” lanjut Gavin, karena Aily tak kunjung menjawab.

"Ish, iya," jawab Aily masih terfokus pada pemandangan di depannya.

"Terus kenapa gak buat topi sama alas duduknya? Gavin, kan udah bilang jangan lupa." Lagi, Gavin kembali bersuara.

"Aily juga kan, udah bilang gak bisa buatnya."

"Kenapa ga bareng sama Cleo?"

"Kenapa ga Gavin aja yang buatin?" Skakmat, Gavin hanya mampu menghela nafas setelah kalah argumen dari gadis itu.

Semua orang tahu jika anak kecil selalu punya jawabannya sendiri, termasuk Aily yang memang seperti anak kecil.

Aily pun bangkit dan membersihkan rok-nya dari debu lapangan, ia mengeluarkan buku dan pensil dari tasnya lalu menyodorkan itu pada Gavin.

"Aily minta tanda tangan, Gavin liat, Cleo pasti udah beres." Aily lalu menunjuk Cleo yang kini tengah beristirahat bersama Kirana disebrang lapangan.

"Biar Gavin yang minta sama yang lain. Aily sama Cleo aja." Gavin mengambil buku serta pensil Aily.

Mereka pun menghampiri Cleo dan Kirana yang berada diseberang mereka. Tepat saat Gavin dan Aily melewati tengah lapangan, para siswa lainnya terutama murid baru melihat ke arah mereka dengan tatapan tanya dan iri.

Meski itu hal biasa untuk teman seangkatan Aily, karena sejak Aily SMP pun kerap kali mereka melihat kedekatan antara Gavin dan Aily. Tapi tetap tidak menghilangkan rasa iri dihati mereka.

"Cle,titip Aily. Gue nyari tanda tangan dulu," pesan Gavin dan diangguki oleh Cleo. Setelahnya Gavin pergi  mencari tanda tangan untuk Aily.

"Lo ga papa kan Ly?"

"Ada yang sakit ga?"

"Lo pusing?"

"Bilang aja, bilang. Gak apa-apa kok," tanya Kirana beruntun.

Polos [End]Where stories live. Discover now