17

614 49 1
                                    

"Kita disini!"

Teriakan riang Higekiri membuat Hizamaru menahan malu di depan umum. Dengan cepat mendorong Higekiri masuk ke dalam bioskop yang sudah dihadapan mereka. Masuk kedalam, keduanya melihat film apa saja yang diputar.

"Anija, aku ingin menonton ini!"

Hizamaru menunjukkan jarinya pada poster film kartun. Higekiri tidak terlalu peduli dengan yang ditontonnya, hanya mengangguk setuju. Hizamaru mengantri untuk membeli tiket, mereka tinggal menunggu beberapa menit sebelum film dimulai.

Hizamaru berpaling pada Higekiri yang baru saja kembali membeli snack. Tersentak dengan plastik besar dan dua minuman jumbo yang dibawa Higekiri. Hizamaru segera membawa minumannya.

"Tidak perlu sebesar ini..."

Hizamaru menatap malas Higekiri yang tidak memperdulikan ucapannya. Higekiri lebih memilih menunjukkan plastik besarnya pada Hizamaru. Snack ringan didalamnya, coklat, popcorn, dan permen terbungkus yang terpisah lagi.

"Semua makanan kesukaanmu bukan? aku membeli banyak"

Wajah Hizamaru memerah saat orang di sekitar tertawa pelan melihat mereka. Tidak ingin Higekiri melanjutkan ocehannya, Hizamaru dengan cepat bergegas ke toilet, menitipkan kembali minumannya pada Higekiri. Jadwal masih menunjukkan 20 menit lagi sebelum ruangan bisa dimasuki.

"aku seharusnya melihat jadwal bioskop satu hari penuh ini, menunggu begini... uugh.."

"Hizamaru?"

Hizamaru menghetikan gerutuannya dan mencari orang yang memanggilnya. Dia dengan cepat menyapa orang yang dikenalnya itu.

"Imanotsurugi, kau sendirian?"

Orang yang dipanggil Imanotsurugi itu tersenyum membalas sapaan Hizamaru.

"Aku bersama Iwatooshi, hehe.. kami barusaja selesai menonton"

Hizamaru menyadari sesuatu dan memeriksa smartphonenya, lima menit lagi sebelum film mereka dimulai.

"Hizamaru-san bersama Higekiri-san kan~~ Tadi aku bertemu juga, dia meminta untuk memanggilmu, sekarang cepatlah pergi"

Hizamaru segera bergegas dan melambaikan tangannya pada Imanotsurugi. Sesampainya pada pintu masuk, Higekiri menunggu tetap dengan sekantong plastik makanan ringan. Mereka berhasil tepat waktu, Hizamaru mencoba untuk nyaman dan lega karena mereka sudah duduk di ruang bioskop.

Dua jam terlewat, mereka menikmatinya. Hizamaru merasa sangat penuh mengingat dia berhasil menghabiskan setengah dari makanan ringan.

“haa… aku lapar… disana ada restoran, bagaimana?” Hizamaru menatap mual, dirinya sudah cukup kenyang.

“aku tidak akan memesan… anija saja…”Higekiri tertawa ringan, menggoda Hizamaru jika perutnya terlihat sangat buncit. Hizamaru hanya merespon dengan malas.

“selamat makan…” Hizamaru mengangguk, Higekiri memesan beberapa sushi dan segera memakannya. Selama menunggu, Hizamaru hanya memainkan smartphone.

Hizamaru yang tidak sengaja melihat sekitar, tidak jauh dari mereka. Imanotsurugi dan Iwatooshi bersama dan bergurau riang. Imanotsurugi menyadari tatapan Hizamaru, kembali menyapa dengan melambaikan tangannya, Hizamaru segera membalasnya.

“Anija… Imanotsurugi dan Iwatooshi disana…” Hizamaru berniat untuk pindah dan mengobrol. Higekiri menolaknya dan menggembungkan pipinya.

“kau lupa syaratnya? Kita sedang date bukan? Date itu hanya berdua…”

“haa…” Hizamaru menghela nafas dan kembali menunggu Higekiri menghabiskan makanannya. Masih memperhatikan Imanotsurugi yang terlihat sangat senang dengan Iwatooshi. Mereka terlihat sangat serasi.

Imanotsurugi adalam teman sekelasnya, dia omega yang cukup populer. Wajahnya terlihat cantik dan manis. Dibandingkan dengan dirinya, saat menyadari kelas dibagi dengan jenis siswa, Hizamaru selalu mendapat perhatian dengan fisiknya.

“…Tch!!”

“Etto…” Higekiri yang sejak tadi memperhatikan Hizamaru mencoba mengajaknya bicara. Hizamaru dengan cepat beralih dan mengeja namanya.

“Hi… za… ma…ru…”

“Iyap! Ayo pergi”

Mereka beranjak keluar dari restoran. Hizamaru tetap memperhatikan Imanotsurugi, orang – orang yang melewatinya. Akhir pekan tentunya mall dipenuhi dengan keluarga dan beberapa orang yang sedang berkencan. Mereka terlihat serasi, alpha dan omega.

“Hiza… Hizamaru…”

“Eeh??”  Hizamaru kembali tersadar, menatap Higekiri. Hizamaru menyadari beberapa hal. Dirinya lebih tinggi dari Higekiri. Jika dilihat, wajah Higekiri yang terlihat lebih manis dibandingkan dirinya. Higekiri juga lebih bersikap ramah dibandingkan dengan sikapnya yang kaku. Bagaimana pandangan setiap orang saat mereka berjalan bersama?

‘Tch!! Kenapa aku sangat kesal…’

“anija, apa masih ada yang mau kita kunjungi?” Higekiri terdiam sejenak, menyadari jika Hizamaru menghindari tatapannya.

“Tentu, lihat! Ini list beberapa tempat yang harus kita kunjungi”

“Uukh… ayo cepat ketempat berikutnya” Hizamaru segera menarik Higekiri menuju taman hiburan yang tidak jauh dari mall. Hizamaru menyelesaikan list yang dibuat Higekiri, menaiki wahana, membeli beberapa aksesoris, dan lainnya. Mernghabiskan waktu hingga petang, Hizamaru mulai merasa lelah.

“Hiza… aku membeli minuman ini… lihatlah, minuman taro…”

Hizamaru segera meminumnya, setidaknya menyegarkan. Mereka berdua duduk di kursi taman. Higekiri memainkan kedua kakinya, menatap Hizamaru.

“Apa?”

“Menyenangkan bukan? Bagaimana minggu depan…” Hizamaru segera mencelah.

“Tidak, ujian sebentar lagi…” Higekiri hanya tertawa, mereka melakukan obrolan ringan. Hizamaru sekali dua kali mengabaikan Higekiri, masih dalam pemikirannya. Beberapa orang yang sejak tadi memberi perhatian pada mereka, menjadi perhatiannya juga.

‘apa aku dan anija adalah kedua alpha idaman bagi mereka, beberapa omega juga memberi perhatian padaku… aku seharusnya alpha bukan…’ Hizamaru menggertakkan giginya, merasakan pada bagian taringnya. Dirinya tidak pernah berpikiri jika omega akan menjadi jenisnya. Dia juga sempat memiliki ketertarikan pada omega, tidak sampai hasil tes memberi hasil terburuk baginya.

“Anija!! A-aku…” Hizamaru secara cepat mengeraskan suaranya. Higekiri menunggu lanjutannya, mereka saling terdiam sejenak.

“aku lelah… ini juga sudah petang, ayo kita kembali” Higekiri menyetujuinya, beranjak berdiri dan mengulurkan tangannya.

“kau harus menerimanya, ingat kita masih dengan syarat datenya” ucap Higekiri dan segera menarik tangan Hizamaru dalam genggamannya. Hizamaru hanya pasrah, beralih masuk kembali dalam pemikirannya.

Alpha Omega [HigekiriXHizamaru] Touken RanbuWhere stories live. Discover now