Umikumākolu∅

1.4K 264 64
                                    































Chapter sebelum ini sepi banget ya :")









Chapter sebelum ini sepi banget ya :")

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.





Langit terlihat cerah pagi ini.

Dongpyo menatap makam yang ada di hadapannya lalu meletakkan satu tangkai bunga diatasnya.

Dia menghela nafas sejenak.

Kenapa gadis secantik dia bisa-bisanya memilih bunuh diri padahal ada seseorang yang mensupport nya dalam segala situasi.

Tidak tau.

Itulah jawaban yang harus dia temukan sekarang.

Dongpyo menghela nafas lagi dan berniat pergi. Tapi kedatangan seseorang ke makam yang baru saja dia kunjungi menghentikan langkahnya.

Dia melirik sejenak kemudian memutuskan untuk mampir sejenak di makam lain.

Matanya menyipit melihat orang itu meletakkan buket bunga Mawar merah ke atas makam gadis itu.

Dongpyo tak bisa melihat wajah lelaki itu dengan jelas.

Ia hanya bisa melihat apa yang dilakukan lelaki itu.

Dilihatnya orang itu mengelus nisan pelan.

"Tenang, Jin. Gue janji gue bakalan membalaskan dendam lo ke cowok brengsek itu. Ga akan gue biarin dia bahagia tanpa tau sebesar apa penderitaan lo."

Dongpyo melebarkan matanya.

Tapi tau-tau lelaki itu menoleh padanya. Refleks dia mengelus-elus nisan makam yang ada dihadapannya sembari menangis.

Tak lupa dia juga terus-menerus meminta maaf dalam hatinya karena berlaku tidak sopan.

Lelaki itu terlihat menghelakan nafasnya lalu memilih pergi darisana.

Dongpyo kemudian bangkit berdiri dengan wajah syok.

Dengan cepat dia meraih ponsel dalam saku dan menghubungi seseorang.

"Ha--"

"Jun, tempat ketemu, sekarang!"





💼





"So?"

"Bentar, gue haus," ujar Dongpyo santai lalu menyeruput Jasmine tea nya.

Dia menarik nafas dan menghembuskannya pelan kemudian menatap Junho serius.

"Tadi gue ke makam cewek itu!"

"Ngapain lo kesana?"

"Cuma mau ngelayat masa ga boleh?"

What's Wrong With Boss Hwang❓❎Kde žijí příběhy. Začni objevovat