W10

1K 59 1
                                    


Sesampai dirumah, Yeon Joo sibuk mengitari rumah baru yang besar itu. Dia ditemani oleh Kepala ART," sepertinya aku harus terbiasa selalu diikuti yaa" ujar Yeon Joo. Kepala ART itu hanya diam tersenyum,"Presdir sangat khawatir dengan Nyonya.." ujarnya Kepala ART. "jika Nyonya membutuhkan sesuatu panggil saja aku, ini rumah anda Nyonya..".

"Tapi aku tetap tidak akan dibiarkan keluar rumah sendiri bukan?" Tanya Yeon Joo iseng.

"kami mengikuti perintah Presdir , maafkan kami Nyonya..."

"aah tidak apa-apa... tak perlu meminta maaf, aku hanya iseng" Yeon Joo menjadi merasa tidak enak.

"apa Kang Chul mengerikan kalau marah?" Tanya Yeon Joo.

"Ndee..." Kepala ART mengiyakan dan menunduk

Yeon Joo terus berkeliling, cukup banyak ruangan, dan bahkan di perpustakaan ada satu rak khusus tentang kedokteran dan sebuah sudut ruangan lengkap dengan tablet untuk mengambar, Yeon Joo semakin yakin dengan Kang Chul kepadanya, akhir-akhir ini dia merasa Kang Chul agak berkurang, karena selama ini Kang Chul hanya baru 1x mengucapkan Saranghae kepadanya. Kemudian dia berpindah ke satu ruangan, ternyata itu adalah ruangan menembak dan memanah.

Sementara itu Kang Chul sedang berada di ruangan bawah tanah rumah baru itu,"dia sudah bicara?" Tanya Kang Chul ke Do Yoon. Ruangan itu sangat mirip dengan ruangan introgasi yang ada di kantor polisi, Kang chul melihat pria itu dari balik ruangan berbeda. "dia hanya mengatakan dia tidak tau, kenapa dia tiba-tiba harus mengeluarkan pisau dan ingin membunuh Yeon Joo" ujar Do Yoon,"dan dia tidak berbohong, pendeteksi kebohongan bekerja dengan jawabannya"Do Yoon memperlihatkan hasil mesin itu."Bebas kan dia... kembalikan..." ujar Kang Chul kemudian berbalik. "ta-tapi...", "Bebaskan saja.." ujar Kang Chul kemudian berlalu.

Yeon Joo masih berada di ruangan tembak, melihat sekitar, dia menyentuh sebuah busur panah."ada disini ternyata... aku mencarimu" ujar Kang Chul mengagetkan Yeon Joo dan Kepala ART. Kang Chul memberi kode kepada Kepala ART untuk pergi,"a-apa semua baik-baik saja?" Tanya Yeon Joo, Kang Chul membaca gelagat Yeon Joo yang berbeda. "ada apa? Kau baik-baik saja?" Tanya Kang Chul mendekat. "yee... "hanya itu yang terdengar dari Yeon Joo dan memalingkan wajah "hmm....apa kau mau mencoba memanah?" Kang Chul mengambil busur panah dan anaknya. Kemudian dia memberikan ke tangan Yeon Joo, otomatis tubuh Yeon Joo sudah berada dalam dekapan Kang Chul yang mengambil alih tangan Yeon Joo memegang busur panah.

"Fokuslah, bidik ke arah titik ditengah lingkaran" Bibir Kang Chul sangat dekat dengan telinga Yeon Joo. Detak jantung Yeon Joo makin tak karuan, dia tak bisa konsentrasi dengan benar. "Dengarkan aku dengan sangat baik... saranghaeyo..." dan anak panah itupun terlepas dari tangan Yeon Joo dan tepat ke titik lingkaran yang diarahkan oleh Kang Chul. Yeon Joo tidak menghiraukan posisi anak panah itu, dia diam kemudian meneteskan air mata, karena pertama dan terakhir kata itu ia dengar disaat-saat sulit sebelum status komik W dinyatakan tamat. Yeon Joo pun memeluk erat Kang Chul dan menangis di dada Kang Chul yang bidang.

Kang Chul sepertinya paham,"aku akan sering mengucapkan itu... hanya kau lah keluarga yang aku miliki saat ini...Saranghaeyo..." Kang chul pun mengulang kembali. Yeon Joo pun menengadah kepala, "a-apa itu benar---?" Tanya Yeon Joo, dia ingin mendengar sekali lagi. "hmmm tentu saja, walaupun kau cukup lumayan cantik,... Saranghaeyo.." Goda Kang Chul. Yeon Joo pun tersenyum namun air matanya masih menetes. Kang Chul menghapus air mata itu dan tertawa kecil melihat Yeon Joo."Jangan kuatirkan hal itu, hmm.. sepertinya aku punya tugas berat malam ini..." Goda Kang Chul."tugas apa?" Tanya Yeon Joo. "Hmmm... tugas untuk meyakin kan istriku ini, kalau suaminya ini benar-benar mencintainya.." Yeon Joo pun malu dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya, kemudian menyembunyikan didada Kang Chul.

Benar saja, malam itu mereka bergumul namun lembut dan tidak tergesa-gesa. Kang Chul benar-benar ingin membuktikan rasa sayangnya kepada Yeon Joo."Besok kita akan ke tempat designer baju, kau harus mencoba baju pengantin disana...,aku akan memperkenalkanmu secara resmi kepada rekan-rekanku" ujar Kang Chul yang berada di posisi atas Yeon Joo."Oppa...." Yeon Joo meletakan tangannya di pipi Kang Chul,"hmm... jadii aku tidak bisa meninggalkan kissmark yang banyak malam ini, sayang sekali.." goda Kang Chul dan mencium kembali Yeon Joo. Beberapa ronde pun terjadi malam itu, hingga mereka kelelahan dan tertidur pulas berpelukan.

Paginya mereka bersiap ke designer baju ternama, Yeon Joo mencoba beberapa busana pengantin yang diberikan oleh Designer itu, hingga gaun malam untuk acara penutup. Acara akan dilaksanakan 6 hari lagi, Kang Chul tidak mau menunggu lama, dia ingin memberikan yang terbaik untuk Yeon Joo. 

Sebuah gaun membuat Kang Chul terpana, karena menurutnya Yeon Joo sangat cantik mengunakan gaun itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebuah gaun membuat Kang Chul terpana, karena menurutnya Yeon Joo sangat cantik mengunakan gaun itu."Oppa... i-ini terlalu terbuka.." ujar Yeon Joo, dan wajahnya memerah. "Aku menyukainya... kau tau Oppa mu ini menyukai no.4 kan?" Kang Chul pun usil."Oppaa..... yang benar sajaa" ujar Yeon Joo semakin memerah. "sss.....hmmm.... kami akan diskusikan dulu diantara 3 gaun ini..." ujar Kang Chul ke designer.

Ketika dijalan pulang HP Kang Chul berbunyi,"aku dengar kau akan mengelar pesta pernikahan..." itu suara Ahn Se Won. "Ya... tapi aku tidak mengundangmu, ini hanya privasi ku saja" ujar Kang Chul. "Kenapa kau begitu dendam padaku, apa karena waktu itu aku membawa kabur istrimu?" . "aaahh itu bukanlah dendam, ada apa? Kau mau menanyakan proyek itu.. aku tidak menyerahkannya kepada siapapun disini.." ujar Kang Chul tenang kemudian mematikan telpon itu.

Yeon Joo pun menatap Kang Chul,"ada apa?" Tanya Yeon Joo."Tidak ada apa-apa... hmm... bagaimana kalau nanti kau memilih beberapa posisi yang bagus untuk meletakan foto pernikahan kita dirumah, rumah itu perlu sentuhanmu.." Ujar Kang chul.

Yeon Joo tau Kang Chul menyembunyikan sesuatu, tapi Yeon Joo tidak tau itu apa. Yeon Joo berharap dia dilibatkan apalagi jika itu menyangkut tentang dirinya.

Sementara itu di Kantor Ahn Se Won...

"hahahaha.... HAHAHAHAHAHA" Tawa Ahn Se Won pecah di ruangannya sendiri. "Kalian... bagaimana pun caranya, culik istrinya... aku tak peduli bagaimana pun caranya" perintah Ahn Se Won ke kepala BG. "a-apa? Apakah anda yakin Tuan?" Tanya kepala BG. "Kau mau melakukannya, atau berhenti sampai disini bekerja denganku" Ancam Ahn Se Won.

"Apa kau sudah gila?!" Tanya Lee Hye Hwan yang berada disana. "Ingat, tujuan kita ada mengaetnya, mengambil projectnya, dengan begitu kita akan punya banyak suara dan menang di pemilihan nanti" tambah Lee Hye Hwan.

"aku tidak peduli, jika kau ingin menginginkan kekuasaannya silahkan... aku hanya menginginkan keabadian.." tutur Ahn Se Won.

"Kau sudah gila!!! Aku tidak akan ikut campur dengan urusanmu, aku tak mau terlibat, aku akan pura-pura tidak mendengar perintahmu tadi" kemudian Lee Hye Hwan pergi.

"apa yang kau tunggu... CEPAT BAWA ISTRINYA KESINI!!!!" perintah Ahn Se Won dengan keras. "aku sudah tidak punya banyak waktu, aku harus membawa istrinya dan membunuhnya segera" gumam Ahn Se Won.

From W (Two Worlds)Where stories live. Discover now