Ketulusan Niat ( Radit )

91 17 3
                                    

Aku tak akan kecewa, sebab
Segala sesuatunya kuserahkan Pada Allah
-RaditAnggaraA


Hari ini radit berniat mengkhitbah alisa sesuai janjinya. Pagi2 sekali radit sudah bangun. Dan langsung melaksanakan sholat subuh.

Setelah melaksanakan sholat, radit meminta papanya untuk tdk datang ke kantor hari ini. Dan papanya pun menyetujui, walau belum mengerti maksud anaknya ini.

Dimeja makan, tampak hening dari biasanya. Ini semua karna radit yang belum menjawab alasan mengapa menyuruh papanya absen ke kantor.

" Jadi kenapa dit, kenapa minta papa buat ga dateng ke kantor hari ini " tanya renhart heran

" Ehehe maaf ya pah. Emm jadi gini. Radit mau ngajak papa dan mama ke rumah temen radit "

" Kamu mau ngelamar anak orang dit " potong mayang, mamanya radit

Radit menggaruk tengguknya yang tidak gatal

" Maa syaa allah. Bener itu dit ?
Waahh sudah besar anak papa sekarang yah ? Siapa namanya ? Kenapa bisa suka ? " tanya renhart mengintrogasi

" emm iyaa pah. Radit pengen nge khitbah dia. Namanya Alisa. Cewek cantik dg balutan hijab. Paham betul dg agama " terang radit

" waah. Jangan2 kamu jadi alim ini karna dia toh nak ? " selidik mayang

" Eehh gak ma. Ya iyaahh sih awalnya gitu. Tapi alhamdulillah skarang semuanya Karna Allah " timpal radit

" Yaudh yuk berangkat. Papa udah ga sabar liat calon mantu " desar renhart

" Ya allah pa. Ga sepagi ini juga kali pa. Ntaran aja. Siangan dikit. Radit yang mau lamaran kok papa yang ga sabaran sih " kesal radit

" Ahaha iyaa juga yah. Yasudah kabari aja jam nya " balas renhart

Raditpun menganggukkan kepala. Ada rasa bahagia yang ia rasakan saat keluarganya mendukung semua yg ia inginkan.

Ting Tong ... ( anggap aja suara bel rumah kek gitu ya pemirsyah )

" Yaa sebentar " jawab ratih umi nya alisa dari dalam rumah

" Assalamualaikum " sapa radit dan keluarganya

" Waalaikumussalam " balas ratih

" Siapa mi ? " tanya abraham, abinya alisa

Belum sempat ratih menjawab, mata abraham sudah membulat sempurna.

" Renhart ? " kata abraham tak percaya

" Abraham " balas renhart tak kalah histeris. Mereka pun bertos ria ala2 tos geng2 badboy

" Maa shaa allah , akhirnya setelah putus kontak sekian lama, kita dipertemukan kembali " ujar abraham

" Yaah. Aku benar2 tidak menyangka bahwa ini adalah rumahmu " balas renhart

" Apa maksudmu ? " tanya abraham

" Ehemm "
Tak tahan dengan drama melankolis yang ada dihadapannya, raditpun akhirnya buka suara

" ah bagaimana kalau masuk dulu, tidak enak berbicara didepan pintu " saran ratih

" oh ya ampun saya sampai lupa. Ayo masuk mari mari " silahkan abraham

Dalam hatinya radit bertanya tanya.
Drama apa ini ?
Arggh sudahlah, bukankah ini langkah baik untuknya. Karna papanya dan abi alisa sudah kenal baik. Ehe

" Jadi ada angin apa gerangan sehingga mengantarkanmu kesini " tanya abraham

" Jadi sebenarnya ini adalah ulah putraku. Dia mempunyai niat mulia datang kesini. Sebenarnya Radit, anakku yang tampan seperti ku ini ingin mengkhitbah alisa, putrimu " jelas renhart

Suara jadi hening. Abraham dan ratih kaget. Azka yang sedari tadi khusuk menonton tv pun ikut mematung.

" Maa shaa allah. Benar begitukah nak ? Waahh tampan sekali wajahmu, mirip sepertiku " canda abraham

" Heeyy apa maksudmu. Jelas2 ini putraku. Sudah pasti wajahnya mirip denganku " balas renhart sengit

Raditpun hanya bisa geleng2 kepala dibuatnya. Ia tak menyangka jika perkata ganteng bisa serumit ini.

" Hahaha baiklah2. Aku hanya bercanda. Hem apa yang membuatmu ingin mengkhitbah putriku nak ? Tanya abraham serius

" Bismillah. Radit ingin mengkhitbah alisa karna kemuliaan akhlaknya bi. Jujur saja, banyak wanita diluaran sana yang memakai hijab seperti alisa. Namun tak banyak diantara mereka yang mampu menjaga pandangannya seperti alisa. Dan karna kedalaman ilmu agama alisalah bi, yg mengantarkan radit kemari " jelas radit

" Alhamdulillah, abi puas mendengarnya. Sungguh kau pria yang baik dan sopan nak. Abi menghargai niat tulusmu " jawab renhart

" alhamdulillah " ucap keluarga renhart bersamaan

" Tapi apakah kamu sudah bekerja nak ? " tanya ratih

" Radi seangkatan dengan alisa mi. Kami sejurusan namun beda kelas. Dan radit belum bekerja " jawab radit

" Ooh begitu. Lalu bagaimana kuliahmu. Apa ini tdk terlalu cepat nak ?  " tanya ratih lagi

" Bismillah. Radit akan lanjut study di indonesia mi. Ehm radit tau ini terlalu cepat. Namun bukankah dalam islam menyegerakan niat baik adalah perihal  baik mi ? " balas radit

" benar nak. Baiklah umi paham dengan niat tulusmu. Tapi semua jawaban ada di tangan alisa " ucap ratih

" kalau boleh tau, dimanakah putrimu alisa mbak ? " tanya mayang

" tadi dia izin pergi bertemu teman2nya. Palingan sebentar lagi pulang " jawab ratih

" Oo begitu. Baiklah " balas mayang


Hello hellow
Gimana nih kabarnya kalen
Stay terus ya di cerita alisa
Jangan lupa comment juga

- Gimana ya kira2 respon alisa nanti

- Jawaban alisa iya atau nggak ya

- Trus impian nya juga gimana ?

Yuk ayuk atuh di upgrate trus





Diary Alisa ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang