01.jadi besok, hari ini adalah sejarah

1.3K 58 16
                                    

Allegro

Aku mengancing baju putih biruku satu persatu ,ini 1999 dan tahun lalu aku masuk SMP.

Sedikit terseok seok tapi mama dan papa selalu punya uang , dan aku selalu menabung beasiswa dari lomba lomba yang aku ikuti jadi aku rasa ,kami gak pernah punya masalah dengan pendidikanku . 

Ini lucu tapi aku tak pernah punya masalah , bukan bukan karena aku sempurna. Ini karena sudah terlalu banyak masalah di kepala Papa dan mamaku

Cara kerja otak maupun lebam di jidat ,masalah tetap masalah kan? Dan aku gak mau nambah masalah itu

aku mau jadi kontribusi baik buat dunia ,bukan nambah luka pada tiap sentuhanku dengan manusia lain

Aku gak baik tapi aku cukup terluka jadi aku gak mau nambah luka di dunia yang sudah terlalu tua ini

Aku baru lahir empat belas tahun lalu tapi aku cukup berpengalaman merasakan luka dan percayalah itu bukan rasa yang enak .

Aku memakai gatsby pada rambut spikeku agar berdiri sempurna teman teman di sekolah sering bergurau tentang jangan mendekati tukang balon ....kadang aku berharap bukan saja balon yang pecah ...tapi juga tubuh tubuh usil mereka ....

Aku tersenyum sambil memikirkan potongan tubuh mereka tapi mereka anggap aku keren karena tidak mudah terluka oleh ocehan mereka....

Pintu berkeriut terbuka ketika kulihat mama akan mengayunkan sesuatu ke kepala Papa "jangan itu, itu piala dari gubernur please....." teriakku

"Ini cuma keramik" gusar Mama

"Dan kepalaku cuma kepala?" Timpal Papa meradang ....

"Apa itu tetap kepala kalo gak ada otaknya?" Kesal Mama dengan suara meninggi

"Apa aku tetap dapat sarapan kalo kalian berargumen sepagi ini?" Ujarku tegas ....

Mataku memandang piring piring pecah di lantai "itu mangkok sereal kesukaanku jadi sepertinya tidak?" Ujarku lirih seraya merebut piala gubernur itu dari tangan Mama....

"Cari barang pecah belah yang gak ada nama akunya" lirihku tajam kemudian membuka kamar dan melemparkan begitu saja piala kaca ke kasur tempat tidurku ...

Aku membanting pintu kamar dan begitu saja berjalan meninggalkan ruang keluarga dengan Papa dan Mama yang ada di dalamnya ....

Aku menutup pintu gerbang perlahan dan mulai menggenjot sepedaku ....
Lamat lamat kudengar suara mereka saling membentak lagi ....aku terus melaju mengendarai sepedaku menuju sekolah tak sadar airmataku menetes satu persatu terbawa angin .....

Mereka menamaiku Allegro karena aku terburu buru ....

Dan sampai saat ini aku gak paham kenapa bahagia begitu terburu buru meninggalkan keluarga kami.....

*********
07.30

"Telat lagi Allegro?" Tegur Bu Ida guru biologi ....aku sedikit melempar pandanganku ke kursi belakang ....Dimas si partner in crime sedikit tertawa mesum tanpa suara ....aku teringat Bab 13 ,reproduksi ....entah aku tak tahu apa yang membuat Dimas bersemangat sekali tentang indung telur ...mungkin dia akan jadi ahli kandungan saat dewasa nanti

"Allegro kamu gak jawab ibu...." suara Bu Ida meninggi mengagetkanku ....

"Iya bu ini udah setengah delapan ...saya telat saya minta maaf ..."lirihku , aku tahu nadaku sama sekali terdengar tidak menyesal dan aku harap hari ini bukan hari pertama menstruasi Bu Ida  jadi ...dia gak akan...

"Kamu gak perlu ngajarin saya saya juga tahu ini jam setengah delapan...." bentak Ibu guru itu ....dia memutus lamunanku

"Makanya saya ngaku saya telat kan bu?" Bingungku kesal ...shit ...ini hari pertama menstruasinya ...

01.Matahari KepagianWhere stories live. Discover now