4

1.3K 251 2
                                    

Tidak seperti hari sebelumnya. Hari ini Chenle pergi ke mall siang hari. Biasanya ia selalu pergi saat sore hari. Ia ingin membuktikan ucapan nya. Masih ingat? Ia berkata bahwa ia menyukai lelaki kasir itu.

Sebelum ke toko buku, Chenle menyempatkan dirinya untuk pergi ke toko boneka. Saat berjalan matanya tak sengaja menatap sebuah boneka berbentuk lumba. Paman yang memang berjalan dibelakang Chenle hanya bisa mengikuti lelaki manis itu.

Melihat-lihat berbagai boneka yang menurut lelaki manis itu lucu. Ia selalu mencubit pipi dari wajah boneka yang ia lewati. Rasanya gemas melihat boneka gembul itu.

Chenle mengambil boneka yang tadi ia lihat. Boneka berbentuk lumba, dengan warna biru muda yang menambah kesan menggemaskan di mata Chenle. Memeluk boneka itu dan lagi-lagi mencubit nya.

Matanya masih mencari sekiranya apa saja yang menggemaskan disini. Lalu pandangan nya jatuh pada gantungan kunci. Berjalan mendekat demi melihat dengan jelas bentuk gantungan itu. Memegang nya dan ia putuskan untuk mengambil satu. Ya, gantungan berbentuk tikus.

Membawa kedua benda itu ke kasir. Ia tidak pakai kartu. Chenle selalu membawa uang cash. Bukan apa, ia takut berlebihan memakai uang dari ayahnya. Menghemat lebih baik, kan?

Keluar dari toko boneka itu dengan menenteng paper bag bergambar sapi. Chenle ingin menyimpan bag itu, sangat disayangkan jika dibuang.

Chenle berjalan disamping paman sambil bercerita tentang boneka-boneka menggemaskan yang ingin lelaki manis itu beli. Paman hanya mengusap kepala Chenle lembut. Tanda bahwa paman mendengarkan nya.

Dan sampailah ditempat yang akhir-akhir ini Chenle kunjungi. Toko buku. Mungkin bagi sebagian orang tempat penuh buku akan menambah stres mereka yang sudah lelah dengan kegiatan nya. Tapi berbeda untuk Chenle, tempat banyak buku seperti surga untuknya.

Kembali tangan nya tak bisa diam mengambil acak buku yang sudah terbuka. Kali ini ia ingin novel romantis. Seolah novel itu sangat dibutuhkan lelaki manis ini. Ya, Chenle memang membutuhkan nya.

Tak lama ia menemukan nya. Satu saja. Tidak baik bagi Chenle terlalu banyak membaca cerita romantis. Nanti dirinya terbawa perasaan melebih pada ceritanya.

Paman membantu Chenle. Tubuh lelaki manis itu terlihat lemah. Paman sudah khawatir, mereka harus cepat pulang.

"Oh, tidak membeli novel fantasi?"

Chenle menggeleng. Ia sudah bisa mengontrol dirinya sekarang. "Ingin sesuatu yang baru."

Pemuda kasir itu mengangguk. Dan memberikan bag berisi novel itu pada Chenle, tak lupa Chenle membayarnya.

Saat menunggu kembalian. Chenle melihat sangat banyak kunci di genggaman pemuda itu. Dengan inisiatif, ia mencari benda yang tadi dibeli nya random. Lalu memberikan nya pada pemuda itu.

Chenle menerima kembalian nya dan pemuda itu menerima pemberian Chenle. Namun sepertinya pemuda itu agak ragu.

"Untukmu. Dipakai ya.."

Tangan nya melambai pada pemuda itu, menandakan ia akan pamit.

Pemuda kasir itu terdiam. Dia memperhatikan lelaki manis itu menjauh. Senyum itu manis sekali. Dia pernah mendapatkan senyum itu, tapi rasanya sangat terpaksa senyuman yang diberikan untuknya. Namun sekarang, senyuman itu tulus. Menatap gantungan kunci berbentuk tikus itu lalu terkekeh.

"Lucu."

Tapi ingatkan kembali pada pemuda kasir itu. Bahwa dibalik wajah manis yang memberikan nya senyuman itu, terlihat pucat.


































Tbc

Tak Tersampaikan [jichen] ENDWhere stories live. Discover now