3

1.5K 244 17
                                    

"Keegoisan"

Rumah ini jadi terasa lebih hidup semenjak gadia dari gereja itu datang. Dia sangat manis dan polos. Aku rasa itulah yang membuat mereka langsung menyukainya saat gadis itu datang ke sini.

Semua hal buruk yang selalu mereka tunjukkan padaku jadi sedikit berkurang. Mereka sudah menemukan 'mainan' baru yang lebiu menyenangkan.

Yui-chan itu polos dan suci. Karena penolakannya memebuat mereka semakin menggila. Yui berbeda denganku yang seperti boneka hidup. Walaupun perlakuan mereka terlihat sama padaku, tapi aku tau itu berbeda.

Yui mendapatkan hati mereka, Yui mendapat cinta dari mereka yang gila. Hal itu sangat berbeda denganku yang hanya menjadi pengisi kebosanan.

***

"Kyaaaa!"

Aku menatap Yui sedang dikerumuni banyak gadis dilapangan sekolah, walaupun agak gelap aku tau itu kegiatan bullying.

Gadis-gadis bodoh itu benar-benar dibutakan oleh ketampanan Sakamaki bersaudara. Mereka tidak segan melukai orang-orang yang di anggap mengganggu jalan mereka.

Dulunya aku juga mengalami hal yang  sama hanya saja, aku tidak bodoh. Perlakuan keluarga gila itu bahkan lebih buruk padaku.

Byuuuur~

"Kyaaa! Siapa jalang yang berani melakukan ini pada kami!!"

Gadis-gadis bodoh itu terlihat sangat kesal saat aku dengan sengaja menumpahkan air kotor ke arah mereka. Wajah basa dan bau busuk dari air mengganggu penciumanku. Dan tentu saja itu termasuk Yui, hanya saja aku tidak peduli, aku sudah suka rela membantunya kan. lagipula, sebentar lagi si egois Ayato akan muncul menjadi pahlawannya.

"Oopssie~ Tanganku licin~"

Aku tertawa kecil melihat tatapan mereka jadi semakin kesal karena melihat wajahku.

"Kau memang sesuatu ya, (Name)-chan."

Aku menoleh pada suara ceria seseorang yang tiba-tiba saja sudah berada disampingku. Mukami Kou.

Mata biru dan rambut pirang yang tak beraturan tapi hal itulah yang membuatnya terlihat semakin tampan dan menggoda. Dia salah satu idol yang cukup terkenal. Aku mengenalnya saat kami kebetulan bekerja bersama.

Karena kesuksesan 'ayah' aku menjadi model remaja yang mengisi beberapa brand terkenal. Lagipula pekerjaan sibuk itulah yang membuatku mengurangi waktu dengan 'keluarga gila'ku.

"Berhentilah muncul tiba-tiba seperti itu Kou. Dan walaupun aku sesuatu, itu bukan untukmu."

Awalnya aku hanya menganggap Kou sebagai pengganggu gila yang mirip dengan keluarga gilaku. Tapi kupikir tidak buruk untuk setidaknya punya teman yang melindungiku.

"Dinginnya~ Aku datang untuk menjemputmu, kita akan pergi bekerja bersama besok kan. Ayo."

Aku hampir menggapai uluran tangan  dari Kou sebelum seseorang yang tiba-tiba menutup kedua mataku dan menarikku dalam pelukannya.

"Saka- Shuu? Ada apa?"

Tanpa melihat pun aku tau itu saudara tertuaku. Sakamaki Shuu.

"Kau tidak akan bekerja besok."

Dia melepaskan pelukannya dan kami sudah berada di dalam kamarnya. Aku menatap jengkel padanya, mata sayu dan wajah tampan yang sebenarnya sia-sia. Karena sejujurnya dia mungkin tidak pernah bertemu dengan orang luar.

"Kenapa?"

Dia tidak menjawab dan malah kembali tidur di atas tempat tidurnya. Jika seperti ini, aku bahkan tidak bisa keluar dari kamar ini sampai lusa.

Egois sekali, walaupun hanya dia yang baik padaku. Dia akan tetap bertingkah gila seperti saudaranya yang lain.

🥀🥀🥀

Run Run Run (Sakamaki Shuu Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang