19. Liburan yang kacau

4.9K 778 279
                                    

"Teruntuk Ibu Tiffany yang cantik bagai sinar rembulan, Bapak Siwon yang gak lebih ganteng dari saya, serta Sodara-Sodara sekalian. Saya minta maaf karena pergi gak kasih kabar. Tadinya kalo berangkat pagi saya masih bisa nganterin, tapi gegara saya harus beli makan dulu terus berangkatnya siang, tiba-tiba aja saya ada urusan mendadak. Ayam anak saya mau lahiran, gawat pak. Harus di bawa ke UGD karena anaknya kembar duabelas. Bulet semua lagi. Jadi ibunya harus diselamatkan, kasian udah ngelahirin duabelas telor pasti induk ayamnya lemah tak berdaya.

Ohiya, sebelumnya saya pengen kasih tau, kalo uang yang di kasih Nak Taehyung gak cukup buat beli makanan ini, soalnya saya perginya pake ongkos. Saya mana berani bawa mobil Tuan Besar, jadi pake uang saya dulu. Nanti kita ketemu lagi di rumah Tuan Besar ya, saya mau nagih utang. Mobilnya silakan dipake untuk sampai ke tujuan."

Taehyung tercengang melihat isi surat yang diberikan oleh Seokjin. Jadi, ini alasannya Tiffany membangunkannya beberapa menit yang lalu, juga jawaban dari firasat tak enak yang mendatanginya tadi pagi setelah melihat kepergian sang supir. Taehyung hanya bisa menunduk saat Tiffany menatapnya tajam.

"Ngapain coba pake suruh supirnya pergi dulu, kita kan mau berangkat pagi, Tae." Tiffany masih dengan omelannya.

Saat ini kesembilannya sudah siap. Namun naasnya, sang sopir malah hilang entah kemana meninggalkan sepucuk surat juga makanan yang telah dibelinya, menitipkannya pada pemilik penginapan.

"T-tapi tadi aku udah bangunin kalian, kaliannya aja yang kebo," jawab Taehyung jujur.

Siwon memijat kepalanya yang mendadak pening. "Kalo telat sih enggak masalah Tae, tapi yang jadi pikiran kita kali ini, jalan ke rumah Kakek kamu."

"Ish, Papa! Terus sekarang gimana, dong?! Kalo kita telat Mama jadi enggak tahu gimana keadaan Ayah!"

"Lah, Mama kok malah marah-marah ke Papa sih? Papa salah apa?"

"Dih, pake nanya lagi! Jelas Papa juga salah! Kenapa harus lupa jalannya?"

"Lupa kan manusiawi, Ma."

"Enggak mau tahu, pokoknya sekarang kita berangkat! Papa yang nyetir!"

"Tapi kan Papa gak inget jalannya, Mama mau kita nyasar?"

Ketujuh bersaudara jadi ikut kesal melihat adu mulut Siwon dan Tiffany. "Ma, Pa! Udah napa, kok jadi ribut?" lerai Namjoon.

"Yang mulai ribut siapa duluan? Papa kamu!" sewot Tiffany, lanjut debat kembali.

"Ck, kamu sih! Kalo kamu enggak suruh sopirnya pergi, pasti sopir itu masih bisa nyetir buat kita!" Kali ini giliran Hoseok yang mengomel, ikut kesal pada Taehyung.

"Hoseok jangan mulai," sahut Yoongi.

"Kak, Kak. Adek tahu cara biar bikin Papa sama Mama enggak banyak omong," ucap Jungkook sambil menarik-narik baju Seokjin. "Kasih aja permen milkita. Kayak yang ada di iklan itu."

Seokjin hanya tertawa garing, menyesal mendengarkan saran dari Jungkook. "Karepmu, lah!"

"Ck, sopir nggak bertanggung jawab! Bisa-bisanya ninggalin kita cuma gegara Ayam? Lagian Ayam bertelur, woy! Mana ada ayam ngelahirin!" kesal Jimin.

"Itu artinya Bapak itu penyayang binatang, Kak. Adek juga sayang binatang, kayak kelinci," sahut Jungkook.

Jimin menoleh pada Jungkook lantas bertanya, "Siapa?"

"Adek lah, si--"

"YANG NANYA!" sentak Jimin dengan mata melototnya membuat Jungkook kaget.

"Terus sekarang gimana, Pa? Adinda cuman khawatir sama Yang Mulia!" Tiffany benar-benar tidak bisa menahan rasa khawatirnya. Karena tak kunjung mendapat balasan dari sang suami, ia pun memberi ancaman. "Pokoknya jangan ngomong sama Adinda kalo Kakanda belum nyari cara buat kita pergi ke sana! Mama tunggu di mobil sekarang juga!"

Be a Good Family | BTS [End]Where stories live. Discover now