present : I

643 101 61
                                    

"Jadi Selm, menurutmu berapa persen probabilitas kita berhasil membunuh presiden negara lain dan masih hidup untuk menceritakannya pada anak-cucu kita kelak?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jadi Selm, menurutmu berapa persen probabilitas kita berhasil membunuh presiden negara lain dan masih hidup untuk menceritakannya pada anak-cucu kita kelak?"

"Hm," Serim pura-pura sedang berpikir keras. "Dengan mengukur dari kemampuan kelompok kita sekarang dan pengamanan standar para kepala negara, kurasa kurang dari satu persen. Mungkin hanya nol koma dua belas persen, tergantung dari kepala negara mana yang kau maksud. Tapi semuanya pasti kurang dari satu persen."

"Ah, sial. Padahal si muka oranye ini sudah membuatku naik pitam sekali. Tak adakah cara untuk melenyapkannya? Kukira kita agen rahasia?"

"Dan membuat negara adidaya terbesar di dunia langsung menyatakan perang pada Korea Selatan? Maaf, Wonjin. Kalau kau hendak berbuat bodoh, jangan membawa-bawa negara ini. Raja Sejong bisa menangis di sesemakan kalau tahu ada salah satu rakyatnya yang seimpulsif dirimu."

File 1 : Ham Wonjin alias Hermes. Kriptografer terbaik Korea Selatan. Impulsif, meledak-ledak. Di lapangan dan di markas sangatlah berbeda.

"Dengarkan ucapan kak Sera, Woojin. Aku tidak mau kau merepotkan kelompok kita hanya karena kau kesal pada seseorang."

"Taeyoung. Namaku Wonjin, bukan Woojin. Dan dia Serim, bukan Sera."

"Oh, bukan urusanku. Selama tidak ada hubungannya dengan misi, memanggil nama kalian sesukaku tidak akan berdampak apa-apa, kan. Atau kau mau memulai senioritas, huh?"

File 2 : Kim Taeyoung alias Ares. Seenaknya dan suka melupakan hal yang menurutnya tidak penting. Tidak sopan ke semua anggota kecuali Serim. Tidak terlihat berbahaya tapi sangat ahli dalam bertarung jarak dekat.

"Halo? Bisakah salah satu dari kalian memberiku ide untuk memecahkan ini?"

"Kukira kau peretas terbaik yang dimiliki Korea Selatan, Seongmin?"

"Dan kau kriptografer terbaik yang dimiliki negara ini, kak. Senang ya disebut-sebut begitu? Cepatlah kemari dan bantu aku."

Wonjin merengut namun tetap mendekati sang peretas yang sedang sibuk mengunyah apel dengan laptop di pangkuan. "Apa yang bisa kulakukan?"

"Kode enkripsi ini memakai sandi kuno, sehingga tak bisa dipecahkan software buatanku. Bisa kau tebak apa ini?"

"Ada angkanya?"

"Tidak, hanya huruf dan simbol."

"Mungkin kau harus buang simbolnya?" Taeyoung menyarankan sambil lalu.

Seongmin mengendikkan dagu. "Mungkin. Tiga huruf pertamanya adalah D, E, L. Lalu simbol. Aku sudah menduga kalau aku harus menghapus sesuatu di sini."

"DEL adalah lambang dari delete bar di keyboard laptop, kan. Kurasa Taeyoung benar, buang semua simbolnya. Ada berapa huruf yang tersisa?"

Serendipity +SellenWhere stories live. Discover now