Ujung hari

328 45 31
                                    

Sicheng tak bisa menahan senyumnya pagi ini apalagi penampilannya yang sudah sangat rapi, agak terkejut Chanyeol dibuatnya.

"Kamu mau kemana?" tanya Chanyeol, menyesap secangkir kopi yang telah istrinya sediakan.

"Mau jalan-jalan sama Bima" terangnya semangat sambil mengoles selai cokelat kesukaannya ke selembar roti.

Bagaimana tak bahagia setelah dua bulan tak bertemu secara langsung dan hanya berkomunikasi lewat pesan atau telepon dikarenakan sibuk untuk persiapan masuk universitas.

Senyumnya sedari tadi tak luntur juga, saat mengunyahpun masih tetap tersenyum.

"Ayah ngeri ngeliat kamu senyum-senyum gitu"

"Ihh sirik" ucapnya ketus. Xiumin menggeleng pelan sembari menghampiri keduanya untuk sarapan bersama.

Kedua sudut bibirnya juga ikut tertarik menatap wajah Sicheng "emang mau kemana?"

Sicheng segera menegakan duduknya, lalu berucap semangat "Bima ajak aku ke dufan, bun. Boleh kan?"

"Boleh kokk, sayang"

"Kok kamu gak minta izin ke ayah?" tanya Chanyeol sangsi.

Sicheng terkikik "Iya deh, ayahnya Sicheng yang paling ganteng. Aku boleh jalan sama Bima kan?"

Belum sempat Chanyeol menjawab pertanyaan anaknya, suara ketukan dipintu depan rumah mereka membuat Sicheng langsung beranjak pergi dari ruang makan tersebut.

"Sayang, kayaknya anak kita ketuker di rumah sakit deh" ucap Chanyeol melongo memandang kepergian Sicheng.

Xiumin tertawa mendengar ucapan aneh suaminya, lalu memukul pelan tangan kekar Chanyeol "ada-ada aja kamu"

Sedangkan diluar kedua anak muda tak henti-hentinya melemparkan senyum satu sama lain. "Kangen gak sama aku?"

"Mau dijawab jujur atau bohong?"

"Bohong aja deh" ucap Jaehyun lalu Sicheng mengangguk.

"Aku gak kangen sama kamu"

Jaehyun terkikik gemas lalu tangannya yang sedari tadi Ia tahan untuk tidak mencubiti pipi berisi Sicheng, sekarang sudah menyerang pipi merah tersebut.

"Ihh Bimaa, pipi aku sakit" rengek Sicheng membuat Jaehyun dilanda kepanikan.

Tangannya terjulur untuk mengusap-usap pipi Sicheng "Eh? Aku cubitnya kekencengan ya? Aduh maaf ya sayang"

Tak kuat lagi menahan tawanya, Sicheng tertawa kencang didepan Jaehyun yang sudah menatapnya bertanya dengan tangan masih di pipi Sicheng.

"Kamu ngerjain aku yaa?"

"Kamu nya aja yang gampang ketipu" ujar Sicheng dengan tatapan mengejek. Jaehyun mendengus kesal

"Kan aku khawatir" Jaehyun mengulum bibir bawahnya. Tangan Sicheng gantian mencubit hingga menarik pipi Jaehyun.

"Aduhh kok makin ganteng sih, jadinya aku gak rela kalau ditinggal" Sicheng mengecilkan suaranya diakhir kalimat tapi tentu saja masih dapat Jaehyun dengar.

Untuk menghindari kecanggungan yanh diperbuatnya, Sicheng memegang pergelangan tangan Jaehyun, lalu menariknya masuk "ayo ketemu bunda sama ayah. Bunda katanya kangen sama kamu, nanyain kamu mulu"

"Tuhkan, aku emang ngangenin. Kamu aja yang aneh, bisa-bisanya gak kangen sama aku" tukas Jaehyun percaya diri. Sicheng tersenyum didepan saja, hatinya berdenyut sakit mengingat waktu yang semakin menipis.

"Terserah" balas Sicheng, Jaehyun terkikik geli sampai mereka berdua memasuki ruang makan yang terdapat 2 oranglainnya disana.

"Halo ayah, bunda"

Remaja [✔️]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum