Chapter 3 : Secret Adminer or Stalker

502 57 7
                                    

Seokjin sedari tadi berdendang bahagia sambil melompat-lompat ceria. Sangat jarang terjadi, karena biasanya ia selalu diam dan sibuk sendiri di kamarnya atau setidaknya permainan game dan kartun di televisi ruang keluarga membuatnya tertawa.

Hal ini membuat choi ahjussi yang sedang berkutat di dapur untuk memasak makan malam memadang heran sambil menggelengkan kepalanya.

“Tuan muda senang sekali hari ini? Tak ingin berbagi cerita?” choi ahjussi memberi wajah mengerucutnya yang berbanding terbalik dengan wajah ceria seokjin yang justru terlihat lucu dimatanya.

Ahjussi yang biasanya berwajah datar dan serius itu tiba-tiba mengerucut seperti anak kecil.

“namjoonie mengajak seokjinnie jalan-jalan ahjussi!!! Aku senang sekali, di beliin makanan lagi” cerita seokjin penuh semangat, wajah ahjussi tiba-tiba berubah menjadi serius, tapi seokjin tidak peduli, ia terus saja mencerocos kegiatannya dengan namjoon tadi.

Apa dia sudah tahu? Karena itukah dia—

“ahjussi!! Masakannya gosong!!!”

“GO-GO-GOSONG??!!!” choi ahjussi kelimpungan tak karuan karena teriakan seokjin yang mengagetkannya tiba-tiba.

“huh~~ hampir saja”

“kenapa ahjussi melamun sih, apa ahjussi capek? Sini, jinnie bantu memasaknya” seokjin sudah menggelung lengan sweaternya bersiap membantu memasak.

“ah, tidak usah tuan muda, ini sudah hampir selesai, sebaiknya tuan duduk di sana dan lanjutkan ceritanya” seokjin hanya menurut dan duduk di pantry dapur dan melihat punggung kokoh pria yang selalu menjaganya setiap saat itu. Choi ahjussi adalah segalanya bagi seokjin. Entah apa jadinya seokjin jika tidak ada pria berusia 37 tahun itu.

“ahjussi, namjoonie bilang, dia mau menjadi dosen pembimbingku untuk skripsi, tapi aku tidak mau merepotkannya.” Keluh seokjin yang kini meletakkan kepalanya diatas lipatan tangan yang bertengger diatas meja putih gading itu.

“merepotkan bagaimana? Itukan tugasnnya sebagai dosen, kalau seokjinnie tidak mau merepotkannya, seokjinnie harus rajin belajar, jangan main-main terus. Kan kasihan namjoonie yang sudah berusaha membimbing seokjin, benarkan?” ujar choi ahjussi sambil melirik kebelakang mengedipkan sebelah matanya kepada seokjin.

“ahjussi tidak mengerti!! Berbicara dengan namjoonie saja membuat jantung seokjinnie seperti ada grup drumband. Bunyinya dug! Dug! Dug!” seokjin memukul meja dengan semangat memperagakan bagaimana bunyi suara jantungnya saat bersama namjoon.

“itu hal yang wajar, bukankah seokjinnie memang jarang berinteraksi sedekat itu dengan orang lain, tapi ahjussi senang, jinnie sudah mau terbuka, buktinya sudah berani pergi jalan-jalan selain dengan ahjussi kan?”

“ahjussi tidak marah kalau seokjinnie pergi dengan orang lain selain dengan ahjussi?”

“ahjussi tidak marah, selama jinnie baik-baik saja dan bersenang-senang. Tapi jika ada yang jahat, langsung lapor ya” ahjussi itu mengusak gemas surai hitam seokjin yang dibalas dengan senyum manis seokjin.

“siap captain!!”

Haaahh~~~

Seokjin membaringkan tubuhnya diatas ranjang single bed. Ini bukan kamarnya, yah ini seperti tempat pelarian? Persembunyian? Markas Rahasia?

Astaga, seokjin bukanlah seorang agent yang mempunyai ruangan persimpanan senjata. Ini hanya tempat ia melepaskan rasa rindu, dan kagumnya kepada seseorang yang selama ini menemaninya selama 13 tahun.

Mysterious Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang