Book I : Love and Hate [END]
Book II : Light and Dark [END]
Book III : Mortal or Immortal [END]
Now--Book IV : Ethereal [ONGOING]
Warning : Gabakal ngerti kalo ga baca Book 1 2 dan 3, jadi baca dulu aja. Jangan lupa vote dan comment hehe
END per cha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kim Lip POV
Aku jarang membicarakan ini karena ku pikir ini terlalu kekanak-kanakan.
Ya, soal Lucas. Dan juga soal hubungan kami selama ini.
Bagaimana kalian bisa putus? Lalu bagaimana kalian bisa menyatu kembali?
Pertanyaan itu pasti muncul diotak kalian, benar?. Jadi disini biarkan aku bercerita.
Di akhir tahun ke 3 sekolah di Hogwarts, kami resmi jadian. Perlakuannya yang menolongku di arena Quidditch saat aku hampir mati karena jatuh dari sapu, membuatku benar-benar berterimakasih padanya dan akhirnya mengiyakan ajakannya untuk berkencan.
Harap diingat kalau saat itu umur kami masih 14 tahun. Umur yang seharusnya masih terlalu dini untuk menyebut kata 'cinta'.
Lucas bukan tipe romantis yang mengumbar-umbar perasaan dengan kalimat-kalimat manis seperti orang-orang kasmaran pada umumnya. Ia anak yang hangat, tidak terlalu peduli apa kata orang dan fokus pada kebahagiaannya sendiri.
Dia cukup terkenal di Hogwarts. Bukan karena dia sepintar Huang Renjun, bukan karena dia sehandal Mark Lee yang menyandang gelar keeper terbaik di tim Quidditch, tapi ia terkenal karena dirinya sendiri.
Dia cukup friendly, tidak pasif, peduli sama hal sekitar. Dan rasa pedulinya itu bahkan sampai rela mengorbankan dirinya sendiri.
Kalau kalian tanya, apakah aku menerimanya karena dia telah menolongku di arena? Jawabannya adalah iya. Aku tidak bisa menolak saat itu, aku merasa berhutang padanya.
