pukul delapan, malam.
menjadi waktu mulai dihantarkannya satu bagian pada pagar imajinasi.
alunan musik dengan melodi yang terdengar haru renyuh menjadi teman yang selalu menyemangati.
dalam nyata, sakit terlalu bahal untuk dirasa. sehingga maya mulai masuk dan menyita amigdala.
saat itulah warna jingga mulai mewarna. jemari pun mulai bergerilya, merangkai sebuah kata jadi kalimat utuh yang berharap terisi makna.
dunia ini dan dunia nyata terlihat berbeda. namun, kisah yang sama dalam pemaparan yang lebih bisa dicerna tetap menjadi topik utama.
sama-sama pernah menjadi lakon sandiwara. dengan panggung berlainan, konsep yang serupa.
imaji, ruang penuh konspirasi dan daya putar pikiran yang sangat mengagumkan. terbang menuju angkasa, menyentuh awan hati semesta.
kepik pada balik dedaunan bersembunyi. ulat bulu dengan paras eloknya berjalan pada batang tumbuhan, menyanjung tiap rasa dedaunan yang pernah dikunyah habis olehnya.
dari atas tebing yang menjulang, mata tajam sang raja awang-awang meneliti segala ruang.
sekecil apa pun gagasan yang dimiliki, akan jadi besar kalau semakin tumbuh dan berkembang.
disini, pilu, haru, lara, suka dan lainnya akan diceritakan. dalam bentuk kemasan berlajur pendek dengan ujung yang sepenuhnya terbuka menjadi isiannya.
salam kenal, selamat datang di pusat pion dari segala pion berada.
bagian penghantar milik rempah ruah.
—penghantar ilusi.
♟♟
O.O — bersama amigdala, saya membuat cerita. selamat datang dan semoga senang.
Lanjut atau sudahi?
KAMU SEDANG MEMBACA
rempah ruah
Random༄ ft. amigdala, ❛coretan tak bernyawa milik sang pewarna jingga❜ © kasenjana, 2O2O