The Fact

1K 45 12
                                    

Wanita itu merasakan hangatnya pelukan yang bersumber dari lelaki yang begitu dicintainya, angin musim dingin yang menusuk tubuh ramping itu kini seakan menghilang.

Ada hal yang begitu menyiksa batinnya, mengingat bagaimana sebuah duri liar merusak sebuah tali yang indah.
Dia memejamkan matanya untuk meredam semua gejolak yang timbul di sudut hati rapuhnya.

Pelukan itu terlepas tatkala lelaki tersebut baru saja menyadari jam berapa sekarang, langkah kaki itu sedikit berlari menuju mobilnya. Dia melambaikan tangan ke arah wanita tersebut namun walaupun dia membalas lambaian tersebut tapi hatinya tetap sesak karena lelaki yang notabenenya adalah kekasihnya itu tidak memberikan sebuah ciuman seperti sebelumnya.
Dia berubah, lelaki itu berbeda sekarang.

Yesung, don't cry now

yesung terduduk lesu di kursi dapur sembari menikmati secangkir cappucino, dia tahu pasti bukan hanya urusan bisnis kekasihnya tersebut disana. Helaan nafas kasar mengiringi nikmatnya kopi itu, langkah pendeknya menuju pintu utama untuk segera berangkat ke kantor.

***

"apa kau akan lama disana, baby?" suara itu menginterupsi pendengaran wanita yang kini sibuk berkemas, jemari mungilnya begitu lincah ketika menyentuh beberapa pakaian miliknya.
wanita itu menghentikan kegiatannya ketika sebuah tangan melingkar di pinggangnya.

"mungkin. Kau jangan merindukanku ya." suara itu sedikit banyak membuat amarah dalam diri lelaki tersebut naik. Dia lebih dari tahu apa maksud terselubung dari kalimat itu tapi dia tidak akan percaya dengan mudah sebelum melihat dengan mata kepalanya sendiri.
Dia melepaskan pelukan itu ketika jemari mungil sang kekasih menuntun tangan itu untuk diciumnya, ada rasa menghangat kembali dalam dadanya tapi tetap saja rasa gelisah dan amarah belum hilang.

Beberapa saat akhirnya wanita itu menghilang bersama dengan mobil audi putih yang telah melewati gerbang apartemen berwarna putih tersebut, mata lelaki itu menyendu menghantar kepergian sang kekasih.
Dengan langkah cepat, akhirnya dia mengendarai mobil pribadinya menuju perusahaan milik keluarganya. Dia memutuskan untuk bergerak kali ini, memastikan semuanya dengan mata kepalanya sendiri.

***

Wanita yang terlihat elegan dengan blezer biru muda dipadukan dengan rok hitam ketat tersebut melangkah melewati setiap orang yang berada di lobby perusahaan, semua mata sering menatap menawan ke arahnya. Bukan hanya tentang wajahnya yang cantik nan manis tapi juga tubuhnya yang terbilang sedikit berisi hingga menampilkan kesan seksi.

"Morning, yesungie" sapaan itu mengalihkan atensi yesung yang terlihat lebih fokus dengan smartphone miliknya saat di lift daripada memperhatikan sekelilingnya. Dia menoleh ke belakang dan mendapati seorang lelaki dengan tubuh tegap sedang menatap lembut padanya, dia bergerak mundur untuk berdiri sejajar dengan lelaki tersebut.

"Morning too, kyuhyun-ah" senyuman lembut itu dia berikan kepada atasan tempat dia bekerja sekaligus sahabat kecilnya. Mereka memang bekerja di perusahaan yang sama mengingat keduanya begitu dekat, lagipula telah saling mengenal orang tua masing-masing.
Yesung bekerja sebagai sekretaris kyuhyun disini, keduanya mungkin tahu benang kusut dalam hubungan mereka tapi tidak pernah membahas tentang hal tersebut.

Jam kerja dimulai, maka dari itu kedua insan tersebut begitu sibuk dengan kertas-kertas juga laptop yang terpampang nyata di depan. Membuyarkan secara perlahan gejolak resah yang dirasakan, setidaknya itu memang membantu mereka.

Lain halnya dengan mereka yang sibuk dengan pekerjaan, di suasana pantry yang sepi terdapat kedua orang yang tengah memadu kasih. Alih-alih membuat kopi dan teh, pasalnya mereka justru mengambil kesempatan tersebut untuk menikmati sebuah ciuman panas yang selalu menjadi candu bagi mereka.

Love and Affair Game {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang