Complicated

320 44 24
                                    

Yesung dengan cepat kembali ke meja kerjanya, mengusap kasar buliran bening yang masih setia mengaliri pipinya. Mencoba fokus kembali dengan pekerjaan.

______________________________________________________________

Ketika beberapa saat berlalu, ryeowook keluar dari ruangan kyuhyun. Matanya menangkap tubuh yesung sedang berbicara melalui telepon dengan seseorang sehingga wanita itu pergi begitu saja tanpa menyapa, setelah kepergian itu maka yesung meletakkan telepon kabel itu kembali ke tempatnya.
Berpura-pura sedang telepon sepertinya cara ampuh agar dia tidak perlu berbicara dengan ryeowook, bahkan melihat wajahnya pun seakan dia enggan.

“yesungie?” suara bass itu membuat yesung tersentak pelan, pandangan mereka bertemu sesaat sebelum wanita itu berpura-pura menyibukkan diri dengan pekerjaannya. Langkah yang semakin mendekat itu membuatnya sedikit gugup tapi semaksimal mungkin dia tetap bersikap biasa.

“sajangnim, berkas-berkas yang anda minta sudah saya siapkan. Saya akan meletakkannya di ruang kerja anda.” kyuhyun memandang lekat bola mata sekelam malam itu, berusaha mencari yang sebenarnya dia sendiri tidak tahu apa yang ingin diketahui.

“tadi ryeowook kesini un-…”

“sajangnim, ini masih jam kerja jadi lebih baik saya melanjutkan pekerjaan saya.” yesung kembali melanjutkan pekerjaannya, dia berdiri dengan membawa beberapa berkas itu untuk diletakkan di meja kerja kyuhyun. Dia meninggalkan lelaki itu dalam kebingungan yang sesaat dan tidak butuh waktu lama hingga kyuhyun melangkah kembali ke ruangannya.

“ada apa denganmu? Tidak biasanya seperti ini” yesung tidak pernah seformal itu pada atasannya jika sedang berdua, entah kenapa hari ini dia terlihat berbeda. Mata mereka kembali bertemu, jika boleh jujur yesung ingin menangis sekarang karena ketidakpekaan lelaki itu tidak hilang sampai saat ini.

Dia menepis tangan kyuhyun yang berada di lengannya kemudian berjalan cepat, kakinya melangkah menuju kamar mandi. Disana dia bisa menangis dengan puas, kebetulan hanya dia seorang diri saat ini.

Setelah puas menangis maka dia memutuskan untuk kembali ke ruang kerjanya, berusaha lebih baik lagi. Dia tahu bahwa mungkin kini matanya sudah sedikit sembab karena menangis namun hal itu tidak dipedulikan lagi, menangis itu bisa melegakan hatinya dari rasa sesak yang sejak tadi menghimpitnya begitu keras.
Yesung menikmati pekerjaannya, walaupun tidak sepenuhnya karena dia lebih sering melamun dan melihat musik video yang ada di youtube. Ketiga hal itu setidaknya akan dia lakukan sampai jam pulang tiba.

***

Tanpa terasa kini jam pulang telah tiba, yesung bersiap-siap untuk itu. Dia sedikit mempercepat gerakannya sebelum kyuhyun keluar dari ruangannya, tapi nasib baik sepertinya tidak berpihak padanya kali ini karena lelaki itu telah berdiri di hadapannya dengan tatapan tenang.

“kyu, hari ini aku ada janji dengan temanku jadi kita tidak pulang bersama” setelah mengatakan hal itu yesung berlalu dari sana.

“kau cemburu?” dua kata itu mampu membuat langkah terburu itu terhenti seketika, tanpa dia duga kyuhyun mengucapkan hal itu. Telinganya mendengar langkah kaki semakin mendekat, ingin dia kembali berjalan cepat namun kakinya seolah mati rasa.
Yesung menggigit bibir bawahnya ketika kedua tangan lelaki itu memeluk perutnya disertai dagu yang bersandar di bahu, mereka hanya diam dalam posisi seperti itu hingga beberapa detik.

“lepaskan kyuhyun-ah, aku akan terlambat bertemu temanku” yesung berusaha melepaskan diri dari pelukan sang kekasih namun tidak sedikitpun lelaki itu bergerak, dia justru memejamkan matanya.

“jawab dulu pertanyaanku” kini kyuhyun beralih ke depan sang kekasih dan memegang kedua bahu sempitnya, mata bulat bening itu menatap dalam ke bola mata yesung. Melihat gesture mata itu membuat kyuhyun semakin yakin jika apa yang dipikirkan adalah benar.

Love and Affair Game {END}Where stories live. Discover now