Terbakar Api Cemburu

355 57 17
                                    

Disebuah restoran bernuansa Eropa, mereka berkumpul untuk menagih pajak jadian dari Leon yang baru saja menjalin kasihnya dengan Clarin. Kini mereka sedang menunggu pesanan datang. Sejak tadi Roselia berusaha memisahkan Raven dan Ara, namun selalu saja gagal. Tetapi saat Ara pergi ke toilet, ia memiliki kesempatan emas, posisi duduknya langsung berpindah ke kursi yang Ara tempati.

Netra Raven sontak melirik gadis yang kini berpindah tempat untuk mendekatinya dengan tatapan tak suka dan kesal. Perbuatan Roselia terlalu berlebihan membuat Raven sangat sangat risih. Bukan apa-apa, Raven tak pernah berkata kasar dan membentak seorang wanita, namun jika wanita itu seperti Roselia yang bertingkah berlebihan demi mendapatkan Raven membuatnya tak suka dan memandang Roselia seperti wanita murahan. Raven ingin pindah ke kursi lain tetapi Roselia malah menarik tangannya dan ia memegangnya erat, tenaganya cukup kuat juga. Raven sangat kesal.

Ketika Ara kembali, ia disuruh duduk ditempat yang awalnya Roselia tempati oleh si pemilik tempat awal. Tidak ada jawaban, Ara langsung duduk di kursi kosong itu tepat disamping Jarsen. Raven memanas, ia sangat kesal terlihat dari ekspresi wajahnya. Berbeda dengan Ara yang malah tak memperlihatkan ekspresi apapun. Gadis yang tepat disamping Raven itu malah tersenyum senang, seakan-akan dia menang.

Semua yang ada disitu pun merasakan kekesalan yang Raven rasakan dengan keberaadaan Roselia dan sikapnya yang sangat membuat mereka ikut risih. Apalagi Clarin yang sudah ingin menjambak rambut gadis itu tetapi Leon berusaha menenangkan Clarin dengan perlakuan manisnya.

Tidak lama kemudian makanan datang, semua langsung mengambil makanan mereka masing-masing. Berbeda dengan Raven, ia terus memandang Ara yang sibuk mengambil makanan juga. Seketika Roselia berusaha mengalihkan pandangan Raven dengan menyuapi lelaki itu, tetapi tangannya ditepis membuat makanan itu hampir terjatuh, dengan terkejut, Roselia pun berdecak.

"Cell!" panggil Raven.

Ara pun menoleh ke sumber suara, tepat di depannya. Tidak ada jawaban dari Ara, ia tetap diam tanpa ekspresi. Tatapan Raven menandakan bahwa dirinya dalam posisi tidak nyaman, dan memohon agar Ara kembali duduk disampingnya. Namun karena Ara malas untuk berdebat dengan gadis penganggu itu, ia tak menggubris sama sekali. Gadis itu malah menatap Raven sekejap saja lalu memakan makanan yang sudah ada dihadapannya.

Tama melihat bagaimana ekspresi sedih yang Raven tunjukkan, membuatnya merasa simpati. "Udah, Rav, dimakan aja, lagian lo masih depanan sama Ara. Cuman gak sampingan aja," ujar Tama sambil mengunyah makanan miliknya.

Raven menghela nafasnya kasar dan langsung menepis tangan Roselia yang sejak tadi bertumpu kepada pundak Raven. Ara tidak memedulikan apapun ia hanya menyantap makanannya dengan mata yang fokus kepada tujuan awal, makanan.

Akhirnya suasana menjadi seru karena candaan yang dilemparkan oleh Harvey si happy virus itu. Marklin hampir tersedak karena penyakit recehnya kumat. Sesekali Ara tertawa kecil mendengar candaan dari Harvey, Raven yang matanya tidak terlepas dari gadis yang ada didepannya itu pun ikut tersenyum melihat senyuman yang terukir dibibirnya. Namun, ada sepasang bola mata yang memperhatikan mereka dengan tatapan sinis dan ia merasa kepanasan.

Setelah beberapa menit menghabiskan makanannya masing-masing, mereka tidak langsung pulang. Rencananya mereka akan menyumbangkan sebuah lagu di restoran itu, Leon juga akan menyanyikan lagu spesial untuk Clarin, begitupun Raven akan bernyanyi untuk Ara. Tetapi, tiba-tiba mood Raven semakin buruk dengan perlakuan manis Jarsen kepada Ara yang menarik perhatiannya beberapa menit yang lalu.

"Ra, enak gak makanannya?" tanya Jarsen.

Ara menoleh ke sampingnya, ia hanya mengangguk tanpa ekspresi. Jarsen tersenyum lalu bertanya-tanya kepada Ara tentang bunda dan ayahnya dengan jawaban yang singkat dari gadis itu. Walaupun Ara menjawab singkat tetapi Raven tetap panas, karena Ara pasti memperlakukan semua orang seperti itu, padahal dalam hatinya tidak tahu.

Because Of You, Raven [FINISH]Where stories live. Discover now