5

38 8 11
                                    

Hari ini adalah hari jumat. Besok libur. Vega di jemput ayahnya.

Kayla menyusuri koridor dengan hati-hati, ia takut akan bertemu dengan genk ga jelas itu.

Benar saja,genk cowo itu ada di koridor kelas X IPA-4. Kayla tercekat.

'Gi... gimana nih...' batinnya cemas.
Seseorang menepuk bahunya.
Kayla berteriak pelan.

"Gapapa ini gue."kata Evan tersenyum, Kayla menghela napas lega.

Kayla menunduk sambil melirik gerombolan cowok2 di balik tembok. Wajahnya ketakutan.

"Lo takut?"

Kayla hanya diam.

"Sini, kenapa lewat koridor anak IPA? Koridor IPS kan ada."kata Evan.

"Bu.. bukannya di tutup yah koridor IPS?"tanya Kayla mengikuti Evan dari belakang.

"Bisa kok."kata Evan tersenyum. Merekq menyusuri lorong IPS.

"Tuh kan di tutup! Kita harus gimana nih?"tanya Kayla cemas.

SMA St.Matius mempunyai lantai 3.
Lantai satu untuk kantor guru, dan lab.

Lantai 2 untuk kelas-kelas 10 dan 11.

Lantai 3 untuk perpustakaan, komputer dan kelas 12.

Koridor IPS di tutup pagar, entahlah alasannya apa.

"Panjat."kata Evan dingin. Kayla melotot.

"Gak deh! Gue tunggu anak2 cowok itu pergi aja. Kalo lo mau duluan yaudah."kata Kayla memunggungi Evan. Evan merasa kesal. Bukannya dia takut bertemu genk itu. Pasalnya ia mau melindungi Kayla.

Ia tak mau Kayla kenapa napa.

"Yakin lo mau di sini? Genk itu bakal pulang kalo gerbang sekolah mau di tutupi jadi lo percuma aja deh, pegel itu badan. Yahh kalo lu masih bersikeras, gue tinggalin gapapa kok. Lo usaha sendiri. Lo bayangin lu di lorong ini sendirian sampe hari senin!"kata Evan menakut-nakuti Kayla.

Wajah Kayla biasa saja tapi di dalam hati ia merasa ngeri. Akhirnya tak punya pilihan lain lagi.

"Yaudah, panjat!"kata Kayla cemberut. Evan tersenyum, ia memanjat pagar yg seukuran pintu, dan meloncat keluar. Kayla yg melihat itu kagum.

Kayla ikut memanjat. Ia ingin meloncat juga tapi takut.

"Loncat aja, gw pegang..."kata Evan mengulurkan tangannya. Kayla mapah mengibas-ngibaskan tangannya.

"Gk usah gw bisa kok."kata Kayla.
Imut-imut keras kepala, batin Evan.

Kayla yg belum siap loncat, tubuhnya kehilangan keseimbangan dan jatuh mengenai Evan "Aaa!"teriak Kayla. Kayla memeluk Evan.

Kayla yg menyadari, langsung mundur. Wajahnya memerah.

Evan hanya diam. Diam2 juga ia tersenyum.

"Ayo..."kata Evan berbalik. Kayla masih malu atas kejadian tadi.

Duh... bego nya lu Kayy. Batin Kayla menutup wajahnya sambil mengikuti Evan.

Di perjalanan, Evan dan Kayla bungkam. Tidak ada yg berbicara.

"Tadi itu pas meluk gw pake cinta ga?"kata Evan jahil membuka suaranya.

Kayla kembali dag dig dug.

"Apaan sih! PD banget!"kata Kayla mencubit pinggang Evan.

"Awh! Nanti jatuh mau?"kata Evan mengusap pinggang nya sambil fokus pada kendaraannya.

"Siapa suruh PD!"ucap Kayla melipat kedua tangan di depan dada.
Evan tersenyum sambil menatap wajah Kayla melalui spionnya.

My Love Where stories live. Discover now