Tersesat

361 17 1
                                    

Saat di sekolah, Aku Dan Wahyu sedang di kantin menikmati makan siang.

  "Andika! kita jadi pergi ke hutan itu gak?" wahyu memulai pembicaraan.

"Jadi wahyu, tapi belum pasti aja kapan kita pergi kesana.." ujar ku

"Kriinggg..!!" suara bel berbunyi

  Mereka pun masuk ke kelas masing - masing, setelah pulang sekolah aku pun masuk ke kamar dan mengganti baju, ibu menghampiriku ke dalam kamar

"Andika.. Makan dulu toh nak" ujar ibu

"Iya bu, ini aja lagi ganti baju" ujarku menyahut ibu

  Sebenarnya sih aku bukan anak kecil lagi, aku sudah kelas 2 smp, mana mungkin aku takut pada hal - hal yang berbau mistis, makanya aku mengajak wahyu untuk menjelajah hutan di belakang rumah ku.

  Setelah selesai makan, aku pun berpamitan pada ibu untuk pergi ke rumah wahyu, rumah wahyu tidak terlalu jauh dari rumah ku, sekitar beberapa ratus meter saja makanya aku memilih untuk berjalan kaki

  "Tok..tok..tok Assalamualaikum" ujarku yang sudah berdiri di depan pintu rumah wahyu.

"Walaikum salam, eh andika ada apa? Masuk dulu" ujar wahyu menyapaku.

  Kami pun berbincang bincang layaknya seorang anak, lalu aku pun memulai pembicaraan.

  "Wahyu.. Jam berapa kita menjelajah ke hutan itu?" ujarku

"Jam 3 sore aja andika, mumpung masih terang" ujar wahyu

"Ok, kita berangkat jam 3 ya" ujarku

Kami berdua pun melanjutkan pembicaraan dengan beberapa candaan, tiba tiba adzan ashar sudah terdengar.

"Wahyu, sholat dulu baru kita berangkat!" ujarku

"Iya, kita sholat dulu" sahut wahyu

Setelah selesai sholat, kami pun bersiap siap untuk pergi ke hutan tersebut, setelah sampai di gerbang hutan, aura di sekitar kami tiba tiba berubah menjadi sedikit dingin.

"Beneran masuk nih?" ujar wahyu dengan raut wajah yang berkerut

"Beneran lah, ayo masuk" ujarku

Setelah masuk kedalam hutan tersebut, kami pun berjalan lurus dan meninggalkan jejak dengan cara menjatuhkan roti agar kami tidak tersesat.

Beberapa puluh menit berjalan, aku pun melihat jam tangan, ternyata sudah menunjukan pukul 4 sore.

"Wahyu, sudah jam 4 kita pulang aja yuk takutnya kemaleman" ujarku dengan sedikit panik

"Ok lah, kita pulang aja" ujar wahyu dengan sedikit panik juga

Kami pun berberbalik badan dan mengikuti jejak roti yang kami jatuhkan, tiba tiba aku melihat jejak roti tersebut sudah menghilang, aku pun panik dan berkata kepada wahyu

"Wah..wahyu kok rotinya hilang?" ujarku dengan panik.

"Lah, kok hilang sih?!" ujar wahyu dengan panik juga

Kami pun berjalan dengan sembarang arah dan berharap ada seseorang yang menolong kami.

Aku pun melihat jam tangan, ternyata sudah menunjukan jam 6 sore, aku dan wahyu pun panik sudah sore menjelang malam kami berdua belum sampai kerumah.

"Wahyu, kita istirahat dulu ya udh capek soalnya" ujarku dengan kelelahan

"Iya kita istirahat dulu" ujar wahyu

Pohon - pohon rindang yang menutupi cahaya bulan yang membuat bulu kuduk merinding, ditambah lagi suara lolongan anjing hutan seperti sedang melolong sesuatu.

Dari kejauhan, terlihat segerombolan orang sedang membopong sesuatu.
  
Hai teman - teman, terus support aku ya agar aku bisa menulis cerita - cerita yang seram agar kita bisa merinding bareng ^_^

Tersesat Di Hutan KalimantanOù les histoires vivent. Découvrez maintenant