Bab 10
Menderita untuk berdukaDisa menyuguhkan teh hangat pada Nina. Sementara sahabatnya itu, terlihat sedang sibuk membersihkan banyaknya noda telur di pakaiannya.
"Apa ini ulah fans Anata, gara-gara artikel itu?" Disa bertanya sambil ikut membersihkan rambut Nina.
"Nggak tahu, Dis. Tiba-tiba, gue diserang aja ...," jawab Nina dengan senyum hambar.
"Sudah gue bilang, lo jangan dekat-dekat dia. Kenapa sih, lo bandel banget!" Disa menatap Nina dengan datar. Sahabatnya itu, memang paling sulit dikasih tahu.
Nina menarik napas dalam-dalam. "Nata yang selalu ngikutin dan nempelin gue, Dis." Nina membela dirinya.
"Lo juga keenakan ditempelin sama dia!" sindir Disa sengaja menyinggung Nina.
"Nggak, Dis. Seriusan enggak," bantah Nina, kepalanya ikut menggeleng ke kanan dan kiri.
Disa mengedarkan pandangannya. Karena kedatangan Nina hari ini, Disa mau tidak mau harus menutup cafenya selama beberapa saat. Ia khawatir, cafe kecilnya akan menjadi bulan-bulan fans gila Nata.
"Dis," lirih Nina, wajahnya terlihat ragu.
"Apa?" tanya Disa singkat.
"Nata bilang ke gue, kalau dia kena kanker pankreas stadium akhir." Nina membuka suaranya. Entah ini, penting atau tidak bagi Disa. Tapi, Nina rasa ia perlu untuk memberitahukan hal itu.
Kening Disa berkerut, menatap Nina dengan tatapan yang aneh. "Dia kelihatan sehat, kok," komentar Disa cepat.
Nina setuju, Nata terlihat baik-baik saja saat ini. Tapi, entah ia malah sering mencemaskan pria itu akhir-akhir ini.
"Iya, Dis."
Disa menepuk pundak Nina pelan, "Intinya... lo harus jauh-jauh dari dia. Dengerin kata gue!" Disa mengingatkan sebagai seorang sahabat.
"Iya, Dis."
"Dan, satu lagi. Sebaiknya, lo nyuruh Anata atau koneksinya. Supaya, semua foto lo di internet bisa kehapus-" ucapan Disa terpotong.
"Iya, gue tahu," potong Nina cepat.
Nina bangkit dari kursinya. Ia tidak bisa membiarkan cafe Disa tutup lebih lama lagi.
Perlahan namun pasti, Nina meninggalkan cafe Disa. Ia meletakan ponselnya, mencoba menghubungi nomer Nata.
Nina tidak bisa bergerak bebas, atau kemanapun yang ia suka. Apabila, wajahnya yang diblur itu masih terpampang nyata di berbagai macam artikel online. Nina jadi malas, untuk berselancar di internet.
Ada banyak komentar kebencian yang diarahkan padanya. Mereka, menyebut-nyebut Nina adalah orang yang membuat Nata mundur dari dunia keartisan.
Konyol sekali! Dan hal itu, menjadi tranding terhangat minggu ini.
Dasar netizen.
☕
Nina menatap wajah pucat pria yang ada di depannya. Dalam hati, ia bertanya-tanya apa yang terjadi pada mantan Bintang itu?
Seolah mengerti isi pikiran Nina, Nata menunjuk kalander. Tepat hari ini, adalah tanggal yang dilingkari merah oleh Nata.
Lagi-lagi, pertemuan Nina dan Nata harus berakhir di rumah pria itu.
Awalnya, Nina tidak setuju. Namun, akhirnya ia terbujuk juga.
"Tanggal apa ini?" Nina bertanya dengan bingung. Sedaat kemudian, ia berubah khawatir. Apalagi, saat bulir-bulir keringat membanjiri kening Nata.

YOU ARE READING
I Just Want To Stay With You
ChickLitAnata Raganta, aktor papan atas mantan playboy kelas kakap yang memutuskan untuk pensiun dan mundur dari dunia hiburan. Berbanding terbalik dengan Kanina Fraya, mantan pacarnya sewaktu SMA dulu. Kini, Nina tumbuh menjadi tulang punggung keluarga, w...