Markas Besar

5.4K 709 24
                                    

"V, wajahnya pucat sekali."

Taehyung yang dipanggil Hoseok menoleh ke arah Jungkook. Jungkook duduk di belakang dengan posisi tegang dan juga ketakutan. Wajahnya sampai-sampai dikatakan melebihi pucatnya orang sakit. Taehyung bersumpah serapah, dia tidak menemukan informasi keberadaan Namjoon. Dia justru melibatkan anak kecil yang baru pulang dari sekolah untuk beristirahat.

"A-aku tidak diculik, 'kan?" lirih Jungkook takut.

"Siapa yang akan menculikmu? Kau bodoh? Rumahmu sudah hancur. Apa kau ingin tinggal menjadi gelandangan, hah?" emosi Taehyung tiba-tiba memuncak.

"Stabilkan emosimu, V." ujar Hoseok yang membuat Taehyung merotasikan bola matanya malas. "Maaf, ya? Temanku ini sedikit khawatir. Dia terguncang."

"B-bagaimana dengan Hyung-ku?" lirih Jungkook yang membuat Hoseok dan Taehyung saling lempar pandang.

"Kau memiliki kakak?"

Jungkook mengangguk. Tiba-tiba matanya berair. Dia tidak ingin sesuatu terjadi dengan Seokjin. Seokjin adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki.

Taehyung memandang Jungkook lewat kaca spion. Bola mata Jungkook, Taehyung seperti pernah menatap bola mata itu. Tapi milik siapa? Dan juga, warna rambut serta bentuk bibir yang menyerupai seseorang yang telah tiada. Tidak mungkin jika dia...

Hoseok menoleh manakala telepon berdering. Dia bergegas mengambilnya sementara Taehyung sibuk menyetir.

"Yo, Brothers! You never believe if Namjoon was back!" suara Jimin menginterupsi.

Hoseok membelalakkan matanya. "Namjoon? He's safety?" teriak Hoseok girang yang membuat Taehyung menoleh ke arahnya. "He life?"

"Give me the phone!" rebut Taehyung langsung menempelkan ponsel itu ke telinganya. "Jimin, what's wrong? Namjoon Kim was safety? He still life? Are you kidding me?"

"Oops. Never. I never lie to you, My Cousin. Namjoon masih hidup. Dia kemari membawa seorang pria yang dia akui telah menyelamatkan hidupnya dua kali." jelas Jimin di seberang sana.

"Siapa?"

"Dia mengaku bernama Jeon Seokjin."

"Jeon Seokjin?"

Mendengar nama kakaknya disebut, Jungkook membelalakkan matanya. "Kakak?"

Taehyung menolehkan pandangannya ke arah Jungkook sekilas. "Tell to me if he is not him, Jimin Park!"

"No, V. His name is Seokjin. Seokjin Jeon."

Taehyung menutup sambungan teleponnya, bergegas menyerahkan ponselnya kepada Hoseok kemudian segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Maaf, kau tadi menyebut nama kakakku. Apakah dia aman?" lirih Jungkook bertanya sementara Taehyung membisu. Dia tidak ingin berbicara dengan siapapun.

Mengetahui hal itu, Hoseok angkat bicara. "Sepertinya ya. Dia aman di markas kami. Kau tenang saja." Hoseok melemparkan senyuman.

Jungkook menghela napas lega.

♚♚♚

Hoseok mengantar Jungkook untuk bertemu dengan Seokjin dimana Yoongi memberitahunya bahwa Seokjin berada di ruang utama. Seokjin kala itu tengah duduk santai menikmati makanan yang disediakan sementara pria asing yang Jungkook selamatkan tengah ditangani oleh Jimin.

"Hyung!" Jungkook memanggil dengan suara keras, membuat Seokjin yang tengah menikmati hidangan menoleh ke arahnya.

BLOODLUST ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang