Chap. 14 - I Remember

513 79 11
                                    


Back To Haenam

Pandangannya gelap. Mengerjapkan matanya berulang kali berusaha membuat matanya menangkap cahaya yang menerangi seisi ruangan berwarna putih itu. Badannya remuk tak bisa ia gerakkan dan nafasnya mulai merasa sesak ketika pandangannya kembali kabur.

Ingatannya tentang bagaimana ia terjatuh bersama dengan Suzy di Venice itu kembali muncul didepan matanya. Bagaimana wanita itu tersenyum padanya, mengatakan bahwa ini pilihannya dan dia baik-baik saja. mengingat bagaimana ia dengan sekuat tenaga berusaha menyelamatkannya namun menyerah dan menyelamatkan dirinya sendiri dari air gelap yang mulai menelan mereka.

Hah...

Nafasnya ngos-ngosan diikuti perasaan yang tidak karuan ketika ia kembali ke kesadarannya. Merasakan rasa menusuk di dadanya diikuti air mata yang mengalir dari matanya. Mengakui bahwa ia kehilangan wanita yang benar-benar bersinggah disalah satu bilik hatinya.

"Ingatkan, kau tak boleh mengingatku." Isaknya semakin keras mengingat bagaimana ia sendiri mengatakan tak ingin mengingat kenangan menyakitkan itu. Membuatnya terkurung dalam belenggu yang buat sendiri. Terjebak dalam keterpurukan yang membawanya pada Suzy yang masih bersinggah dihatinya itu.

"Hyung." Seru Sehun ketika melihat Myungsoo yang terisak dengan badan yang tak bisa digerakkan itu. Dengan khawatir kembali keluar mencari dokter yang bisa membantunya.

--------.

Myungsoo yang akhirnya bisa sedikit menggerakkan tubuhnya yang terluka parah karena tercebur ke laut dari tebing itu bersandar pada sandaran bed. Memasang tatapan kosongnya menghiraukan Sehun yang membujuknya agar berbicara dengannya setelah cukup lama mengabaikannya. Hingga suara pintu yang dibuka itu membuat Myungsoo melirikkan matanya. Mendapati Juho yang masuk dengan ragu-ragu.

"Hyung, bisa tinggalkan kami berdua." Ucap Juho pada Sehun.

Sehun yang mengerti dengan kikuk berdiri kemudian pergi. Menepuk bahu Juho pelan dan membiarkan Juho yang duduk dikursi yang diduduki Sehun tadi dan tersenyum kikuk pada Myungsoo yang memandanginya.

Memandanginya seakan ia baru sadar bahwa pria yang duduk dengan kikuk didepannya ini sangat mirip dengan Suzy. Hanya mata tajamnya saja yang membedakannya.

"Aku tidak datang untuk meminta ganti rugi." Sungguh, itu darkjokes yang tidak lucu.

"Aku tak mungkin menanyakan bagaimana keadaan hyung disaat seperti ini. tentu saja hyung terlihat tidak baik-baik saja. hyung bahkan tak berbicara pada siapapun selama sebulan." Ucap Juho terkekeh perih.

Lalu ia terdiam. Cukup lama dan hanya terus memandangi jemarinya yang ia mainkan dengan canggung. Menyadari Myungsoo yang masih terus memandanginya.

"Gomawoyo." Ucap Juho.

"Ada disana sebelum ia pergi." Lanjutnya dengan suara tercekat.

"Aku melihat photobooknya dan menata semua lukisan yang kami abaikan. Kami menemukan semua perasaan yang ia sembunyikan dalam lukisan itu hingga melihat lukisan kalian berdua yang tersenyum penuh kasih dilukisan itu." Jelas Juho sambil membalas tatapannya dan tersenyum.

"Terima kasih berusaha menjaganya saat itu disaat tak ada yang bisa kami lakukan." Lanjutnya kembali menundukkan kepalanya.

"Tapi aku melupakannya." Ucap Myungsoo yang akhirnya membuka suara. Mengejutkan Juho yang mendengar kabar Myungsoo tak mau berbicara dengan siapapun.

"A..aku harus memanggil dokter." Ucap Juho serampangan.

"Aku baik-baik saja." Balas Myungsoo menghentikan Juho yang hendak meninggalkannya.

A Belle EtoileWhere stories live. Discover now