I Old Fritz

33 8 0
                                    

Keluarga Beilshcmidt sudah menjadi salah satu keluarga paling berpengaruh di militer Jerman sejak lama, bahkan sejak sebelum Kekaisaran Jerman ada. Saat ini Keluarga Beilshcmidt di pimpin oleh Folkert Beilshcmidt, Jendral angkatan darat Jerman. Folkert memiliki dua orang putra, Gilbert dan Ludwig. Istrinya meninggal dunia ketika Ludwig dilahirkan akibat sebuah pendarahan hebat.

Folkert sebagai seorang petinggi militer tentu memiliki banyak pekerjaan karena itulah dia bukan ayah terbaik bagi kedua putranya. Gilbert dan Ludwig hidup dan tumbuh besar di rumah mereka dengan para pengasuh dan pelayan. Mereka hanya bertemu sosok ayah mereka sesekali saat hari libur dan perayaan. Folkert tahu bahwa dia tidak akan bisa mengajarkan kedua anaknya begitu banyak pengetahuan tentang dunia dan membanjiri mereka dengan kasih sayang. Karena itu dia membayar dua orang tutor yang akan mengajarkan kedua anaknya berbagai hal yang akan menjadi bekal mereka kelak terlepas dari apa yang diajarkan di sekolah.

Frederick adalah satu dari dua tutor yang Folkert percayakan untuk mengajari Gilbert. Frederick adalah lulusan terbaik dari akademinya dan dia tidak percaya bahwa salah satu dari jendral memilihnya untuk mengajari putranya.

"Gilbert, dia adalah Herr Frederick. Dia akan menjadi tutormu mulai hari ini," ujar Folkert. Bocah tujuh tahun itu mendekati mereka, namun dia memutuskan untuk bersembunyi di belakang kaki ayahnya. Mata Gilbert meneliti setiap ujung dari tutornya. Frederick merasa sedikit tegang ketika tatapan anak kecil itu begitu fokus padanya.

"Gilbert. Perkenalkan dirimu," perintah ayahnya.

"Ja!" Gilbert segera berdiri tegak dan dia lanjut berkata,"Namaku Gilbert Beilshcmidt! Umurku tujuh tahun dan aku senang bertemu dengan Anda, Herr Frederick!"

Frederick berlutut sehingga tinggi tubuhnya dan Gilbert hampir sama. "Saya juga senang bertemu dengan Anda, Junger Meister Beilshcmidt,"

"Kau tidak takut padaku?" Tanya Gilbert. Frederick heran dengan pertanyaan murid barunya, namun dia melihat penampilan Gilbert sekali lagi. Benar, Gilbert adalah seorang albino. Biasanya orang-orang akan menghindari dirinya karena penampilannya, karena itu Gilbert biasanya memakai pakaian berlengan panjang. Bukan hanya untuk melindungi kulit yang rentan tersengat matahari, tapi juga supaya tidak ada yang melihat kulit putih saljunya. Dan untuk masalah rambut dan mata, biasanya dia akan memakai topi dan menutup sebagian matanya dengan rambut.

"Nein, di mataku, Anda hanya seorang anak biasa, Junger Maister," jawab pria duapuluhan akhir itu dengan senyum tulus.

Wajah Gilbert menunjukan bahwa dia terkejut dan bahagia. Senyumannya mengembang lebar. Frederick dan Folkert tersenyum kecil.

"Vati, apa bruder juga punya guru pribadi?" Tanya Gilbert menarik celana ayahnya.

"Belum, dia masih satu tahun. Jika dia sudah bisa membaca dan berbicara secara lancar maka aku akan mencarikannya," jawab Folkert. "Frederick, aku percayakan Gilbert padamu. Dia mungkin sedikit kurang mengendalikan diri, tapi aku yakin dengan kesabaran ekstra dia akan menunjukkan dedikasi,"

Gilbert merasa tersinggung ketika ayahnya mengatakan hal itu tentangnya.

"Baiklah, aku pergi dulu," Folkert keluar meninggalkan duo guru dan murid. Frederick membungkuk memberikan hormatnya kepada sang jendral.

Dia kemudian menghadap murid barunya dan berkata,"Baiklah, Junger Mai-"

Gilbert menyela,"Gilbert,"

"Bitte?"

"Panggil saja aku Gilbert. Semua memanggilku begitu. Aku tidak mengerti kenapa mereka selalu memanggilku 'Tuan muda'. Namaku itu Gilbert dan tidak ada tambahan lain," jawab Gilbert sambil melihat Frederick dengan tegas.

A Song For YouWhere stories live. Discover now