chapter 03

702 124 17
                                    


✔✔✔

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✔✔✔

Hari ini Ryujin mendapat shift pagi untuk bekerja, semalam atasannya menghubunginya untuk menggantikan rekan kerjanya yang sedang sakit.

Ryujin berpikir setelah pria itu selesai sarapan, dia akan berterima kasih dan berpamitan untuk pulang. Sepertinya Ryujin salah menduga, nyatanya lelaki itu merengek pada Ryujin yang akan pergi bekerja. Dan kalian tau apa yang sedang di rengekkan nya?.

Dia meminta Ryujin untuk memijat kepalanya dengan dalih pusing karena mabuk semalam. Heol, Ryujin tak percaya ini, dia menatap pria itu dengan sedikit kesal. Pasalnya sekarang Ryujin harus bekerja walaupun masih ada waktu 30 menit, tapi perjalanan kesana membutuhkan waktu lebih dari 15 menit.

"Oh ayolah sebentar saja, aku merasa kepala ku akan pecah. Apa kau tega?". Pria ini benar-benar tak waras pikir Ryujin.

"Yak! Aku harus bekerja sekarang. Jika kau ingin kepalamu dipijat pergilah kesalon kurasa kau memiliki banyak uang". Jelas saja Ryujin kesal seenaknya menyuruh orang untuk memijat kepalanya, bahkan mereka baru bertemu semalam.

"Kau bilang jam masuk kerjamu pukul 09.00, sedangkan ini baru pukul 08.23. Bukankah masih ada sekitar 37 menit lagi nona?". Ryujin berdecak kesali. Jika dia tidak menuruti permintaan pria ini, dia akan terlambat masuk kerja karena harus meladeni rengekan menyebalkan.

"Arrasseo arrasseo. Tapi pastikan setelah ini kau mengangkat kaki dari apartemenku". Jaemin menjawab dengan deheman. Dia menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa, Ryujin mengambil tempat duduk disamping Jaemin.

"Bagaimana caranya aku memijit kepalamu? aish merepotkan sekali". Ya Tuhan tolong berikan Ryujin lebih banyak kesabaran menghadapi pria ini. Ingin rasanya dia menangis sekarang juga.

"Tinggal mendekat sedikit kau sudah bisa menggapai kepalaku. Apanya yang susah?". Ryujin hanya bisa mendengus dan mulai mengikis jarak dengan pria itu.

Sekarang posisinya terbilang sangat intim bagi orang yang baru kenal sehari. Jaemin dengan posisi duduk bersandar pada sofa dengan kepala yang mendongak keatas, dan Ryujin yang duduk disamping Jaemin dengan badan yang sedikit condong di atas pria itu. (ngerti kan? ngerti aja deh)

"Yak! Tutup matamu sialan jika ingin aku lanjut memijatmu". Jaemin terkekeh mendengar umpatan Ryujin. Dari jarak sedekat ini Jaemin bisa melihat lucunya ekpresi Ryujin menahan kesal.

"Kupikir kau biasa bekerja mendapat shift malam, tapi kenapa hari ini kau mendapat shift pagi?". Ya, Jaemin mengetahui nya karena ini bukan pertama kalinya dia datang ke Bar tempat Ryujin bekerja, dan bukan pertama kalinya juga Jaemin melihat atau mendapat pelayanan dari Ryujin.

"Hmm". Jaemin mendengus dibawah wajah Ryujin ketika hanya deheman yang didapat dari gadis itu.

Gadis itu hanya diam tidak menghiraukan Jaemin. Jika dia terus meladeni pria itu, maka sama saja dia membuat dirinya terlambat untuk kerja.

SAY YES ; J & RWhere stories live. Discover now