Satu : First Meet

333 118 9
                                    

Alya menendangi batu-batu kerikil yang tersebar disepanjang jalan menuju rumahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alya menendangi batu-batu kerikil yang tersebar disepanjang jalan menuju rumahnya. Ia baru selesai dari 'kencan buta' rancangan para sahabatnya dan seperti dugaannya, hasilnya sama seperti sebelum-sebelumnya.

Padahal dirinya sudah memakai rok seperti yang disarankan sang sahabat, dan bahkan merias tipis wajahnya. Namun pria yang ditemui nya tadi justru berkata jujur bahwa dirinya kecewa pada tampilan Alya yang dinilainya terlalu kuno dan kasual untuk 'kencan buta'

Padahal menurut Alya sendiri, pria itu lah yang terlalu berlebihan memakai jas hanya untuk bertemu dengan orang yang tak pernah ditemui sebelumnya apalagi notabene nya ini hanyalah kencan buta bukan urusan bisnis dan acara formal lainnya.

Alya terdiam ditempatnya setelah mendengar suara nyaring dari ranting yang sepertinya baru saja diinjak oleh seseorang. Alya membalikkan badan lalu melihat ke sekelilingnya namun tak menemukan siapapun kecuali dirinya disana.

Ia mengedikkan bahunya tak peduli lalu berbelok menuju salah satu gang kecil yang merupakan jalan menuju rumahnya, namun perasaan 'diikuti oleh seseorang' itu kembali membuatnya terdiam, ia merilekskan pikirannya lalu kembali berjalan memasuki gang.

Dan tepat saat itu suara derap langkah kaki yang nyaring terdengar sangat dekat disekitarnya, Alya berbalik dan membulatkan matanya saat seorang pria bertubuh kekar berada dibelakangnya dan membawa sebuah pisau ditangannya.

Alya sudah hendak berlari namun tangannya dicekal dan dipaksa menghadap kearah pria kekar tadi.

"Serahin semua yang lo punya! Kalau gak, nyawa lo bayarannya!" Pekik sang pria kekar sembari menghunuskan pisau nya kedepan wajah Alya.

Alya menjauhkan wajahnya lalu berucap.

"Yaampun bang gue gak punya apa-apa, cuma anak kos gue, mau permen aja gak?"

Well Alya termasuk nekat sekali berkata seperti itu pada seseorang yang dilihat dari sudut manapun tentu saja adalah seorang penjahat.

"Becanda lo sama gue?! Lo kira gue main-main hah?!" Ucap pria kekar itu sembari memaju-majukan pisaunya dan Alya pun semakin memundurkan wajahnya.

Ngeri juga dirinya jika wajah mulusnya harus dihiasi luka gores karena pisau berkarat itu, ia sudah menghabiskan banyak uang untuk perawatan kulitnya tidak mungkin ia membiarkan orang lain membuat uangnya sia-sia begitu saja.

"Weh santai bang,chill du-"

"Heh ngapain lo bawa-bawa pisau begitu?! Ke cewek pula, pengecut bener"

Suara seorang pria lainnya terdengar dari balik punggung sang pria kekar, hal itu sontak membuat Alya dan pria kekar tadi berbalik untuk melihat siapa yang barusan bersuara itu.

"Apa lo?! Berani juga sama gue? Badan kerempeng begitu mau sok ngelawan gue" cibir sang pria kekar yang sontak membuat pria tadi mendecih.

"Sini lah lawan gue,paling juga badan doang lu kekar, tapi dalemnya lembek macam kerupuk seblak".

Miridical✓Where stories live. Discover now