🌸ZIFALO 17🌸

8 2 0
                                    

Disisi lain tepatnya di rumah Herman papa dari Tiana, mama Lina sedang berdebat dengan papa Herman akan satu hal yang menjadi masalah yang terbesar bagi Papa Herman

"Mas aku hamil" ucap mama Lina lirih

"Astaga Kenapa bisa?, Aku sangat mencintai syafira, aku tak mungkin menghiantinya Lina" papa Herman frustasi

"Aku tau mas, tapi bagaimana anak ini"

"Aku tidak bisa menerimanya"

"Kenapa mas?, ini darah daging mas"

"Aku tak mau menyakiti Fira Lina mengerti lah" bentak papa Herman

"Mas yang tidak mau mengerti, mbak Fira tidak akan sakit hati mas" jawab mama Lina tegas

Papa Hendra mencengkram kedua pundak mama Lina keras
"Kau ingat perjanjian kita saat menikah" tanya papa Herman tegas

"Ingat hanya untuk mengurus anak kalian" jawab mama Lina lirih

"Itu kamu tau Lina" bentak papa Herman

"Mas aku ingin anak ini dia gak salah, dia anak mas hiks" mama Lina mengelus perutnya

"Tapi aku tidak ingin anak itu, gugurkan" bentak papa Herman

"PAPA" teriak Tiana yang berdiri di depan pintu

Flasback On

Setelah pulang dari danau Ronal mengantar Tiana pulang ke rumahnya pukul  05.00 sore, dengan hati yang bahagia Tiana melajukan langkahnya menuju kamar

Saat baru menaiki 2 tangga Tiana mendengar ada seseorang yang sedang bertengkar dengan rasa yang ingin tau Tiana melangkahkan kakinya ke sumber suara hingga berhenti tepat di depan kamar orang tuanya

"Mas aku ingin anak ini, dia anak mas"

Hati Tiana berdebar sangat cepat kebahagian semakin meningkat di wajah Tiana mendengar mamanya sedang hamil saat ingin masuk ke kamar mama dan papanya untuk mengejutkan mereka Tiana yang merasa terkejut dengan penuturan papanya yang membuat Tiana sangat marah

"Tapi aku tidak ingin anak itu, gugurkan" bentak papa Hendra

"PAPA" teriak Tiana yang berdiri di depan pintu

Flasback off

Brakk

Tiana membanting pintu kamar orang tuanya dengan keras, lalu memeluk mama Lina dengan erat
"Mama jangan nangis Ana gak suka mama nangis kayak gini" ucap Tiana menghapus air mata mamanya

"Pasti Ana belum makan kan ayo mama masakin makanan kesukaan Ana" ucap mama Lina mengalihkan pembicaraan dengan menarik tangan Tiana

Tiana tidak mengikuti langkah mamanya dan masih berdiri di sana dengan wajah marahnya sembari menoleh ke arah papanya yang mematung

"Papa jahat tau gak, kenapa papa tega mau gugurin calon adik Ana hah" tanya Tiana sedikit teriak

"Ana gak boleh kayak gitu sayang" ucap mama Tiana merangkul Tiana

Tiana melepaskan tangan mamanya dan berjalan ke arah papanya lalu berdiri tepat di depan papanya

"Papa jawab Ana" tanya Tiana

Papa Herman masih untuk diam saat ini, melihat itu Tiana terkekeh dibuatnya

"Wow papa, gak nyangka Ana kalau papa bisa kayak gini, mau lepas tanggung jawab hah gak sayang lagi sama mama sama Ana" ucap Tiana tegas

"Ana bukan gitu maksud papa" ucap papa Herman

"Terus kenapa papa mau gugurin adiknya Ana, dari dulu Ana ingin punya adik dan sekarang tercapai dan papa mau bunuh dia tega tau gak pa"

ZIFALOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang