23

363 51 19
                                    

Akhir pekan datang dengan cepat, Seongwoo tidak mempunyai alasan apapun lagi untuk menghindari hari yang paling tidak di inginkannya ini. Saat ini masih pukul tujuh, Sejeong memintanya untuk datang pukul satu siang, masih banyak waktu tersisa untuk Seongwoo melakukan kegiatan lainnya.

Namun kali ini pria cantik bermarga Ong itu enggan untuk melakukan apapun, ia hanya mandi, berganti pakaian seadanya, menyambar kunci mobilnya, kemudian berlalu begitu saja tanpa sepatah katapun sampai membuat Shihyun bingung sekaligus khawatir padanya.

Seongwoo melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang, tidak memakan waktu banyak, mobilnya terparkir dengan mulus di pelataran rumah sang ayah. Ia mengetuk pintu itu sampai sosok Jaejoong membukakan pintu dengan senyum cerahnya.

"Apa kau sudah sarapan?" Tanya Jaejoong.

"Belum, aku langsung pergi kesini tadi"

"Kalau begitu ayo kita sarapan bersama, mommy dan yang lainnya baru saja akan sarapan"

Seongwoo hanya menganggukan kepalanya dan mengikuti langkah Jaejoong menuju ruang makan, disana sudah ada Yunho dan Wonwoo yang sepertinya baru saja memulai sarapannya.

"Ohh putraku yang cantik rupanya, kemarilah, beri pelukan pada daddy" ucap Yunho sembari bangkit dari duduknya dan merentangkan tangannya lebar-lebar.

Tanpa bantahan apapun Seongwoo menghampiri Yunho dan memeluk ayah kandungnya itu.

"Sepertinya kau tidak baik-baik saja, tumben sekali datang sepagi ini" ucap Wonwoo sembari mengamati penampilan Seongwoo.

"Aku hanya ingin menghabiskan akhir pekan dengan keluargaku" jawab Seongwoo.

"Duduklah, kita sarapan bersama" ucap Jaejoong menengahi.

Keempatnya makan dalam diam, sampai Yunho selesai dengan kegiatan sarapannya, ia membuka pembicaraan terlebih dahulu.

"Seongwoo, kau tidak mengunjungi mama?" Tanya Yunho.

"Aku belum sempat ke rumah mama"

"Dua hari lalu mama mu menghubungi daddy, suaminya berulang tahun hari ini, ia ingin kau datang untuk merayakannya bersama" ucap Yunho.

"Aku tidak begitu dekat dengan papa, bahkan canggung bagiku untuk memanggilnya papa"

"Seongwoo, cobalah untuk menerima kehadiran papa mu, biar bagaimanapun, papa mu adalah pria yang di cintai oleh mama mu saat ini. Mama mu pasti sedih jika kau berpihak pada kami seperti ini" ucap Jaejoong sembari mengelusi rambut hitam Seongwoo perlahan.

"Ingin ku temani?" Tawar Wonwoo.

"Baiklah, tapi sebelumnya aku ingin membeli hadiah terlebih dahulu, rasanya aneh jika datang hanya dengan tangan kosong" ucap Seongwoo akhirnya.

"Daddy akan hubungi mama mu untuk mengirimkan alamatnya" ucap Yunhoo sembari tersenyum lega.

Hubungan Seongwoo dengan ibu kandungnya memang tidak begitu baik, itu semua karena perceraian kedua orang tuanya. Seongwoo berpikir kalau keduanya bisa kembali bersama, namun hancurlah hati Seongwoo begitu mendapat kabar kalau ibunya justru memutuskan untuk menikah lagi. Satu tahun berselang setelahnya, Yunho juga memutuskan menikah dengan Jaejoong.

Setelah bersiap dan memperbaiki penampilan, Seongwoo dengan di temani Wonwoo pun pergi bersama menuju rumah sang ibu, sebelum itu, keduanya sempat singgah pada sebuah toko buah dan membeli satu parcel besar berisi buah-buahan sebagai buah tangan.

Dua puluh menit menempuh perjalanan, mobil Seongwoo berhenti tepat di depan sebuah rumah besar bercat putih nan megah. Di sudut pagarnya tertuliskan "Park's Family" .

End Of The Road // OngNiel Where stories live. Discover now