♕Three of Us: Gemetar

838 137 12
                                    


Happy Reading♕♕

^^

BENDA berbentuk bundar berwarna merah itu terpental di atas lantai sampai menyebabkan suara nyaring yang berhasil mengejutkan semua penghuni rumah. Benda tersebut kini tergeletak tak berguna di sebelah nakas yang ada di ruang tamu.

Cowok berbadan jangkung dengan kaos polos putih lantas memungut benda tersebut. Lalu meletakkannya di atas meja.

"Kakak nggak bermaksud banting helmnya. Tadi mau ditaruh di sofa, tapi malah meleset," kata Wooseok apa adanya.

Sunwoo yang sempat bergetar ketakutan seketika langsung bernapas lega. Dia kira kakaknya sengaja membanting helm itu karena marah.

Benar, beberapa menit yang lalu sebelum pulang ke rumah, Sunwoo sudah berkata jujur pada Wooseok perihal taruhan yang dia lakukan dengan temannya.

Jangan kira Wooseok tidak marah mengingat betapa sabarnya cowok itu. Tetap saja Wooseok marah, bahkan sangat marah. Sebelumnya Sunwoo tidak pernah melihat Wooseok bisa semarah itu.

"Masuk kamar," titah Wooseok datar ke arah Sunwoo yang berdiri bergeming di pijakannya. Dia seperti takut untuk bergerak.

Ekspresi wajah Wooseok yang sangat dingin membuat Sunwoo tak mampu berkata apa-apa lagi selain menurut. Kakinya bergerak lambat melangkah masuk ke dalam rumah.

Baru saja kakinya melangkah beberapa dari sana, jalannya langsung berhadapan dengan dua perempuan di rumah ini. Sunwoo yang tadinya sedikit menunduk, perlahan mengangkat pandangannya. Menemukan wajah Irene dan Shuhua.

"Suara apa tadi, Nu?" tanya Irene terdengar sedikit panik.

"Helm jatuh, Mam." Sunwoo menjawab pelan. Pandangannya beralih ke arah Shuhua yang langsung memalingkan muka ketika dia tatap.

Jelas sekali dari gelagat gadis itu menunjukkan kalau dia masih marah. Tentu saja masih marah. Tidak ada yang mudah memaafkan ketika seseorang yang paling dekat dengannya dengan gampang menjadikannya bahan taruhan konyol.

Mendengar jawaban Sunwoo, seketika Irene menghela napas lega. Dia sudah berpikiran buruk sedari tadi. Dia takut terjadi apa-apa.

"Mami kira apa tadi," kata Irene. "Kamu baru sampai? Kak Wooseok mana?" tanya Irene lagi mengalihkan topik.

Sunwoo hanya menjawab dengan menunjuk ke arah ruang tamu. Lantas tanpa mengatakan apa-apa lagi dia langsung berjalan dari sana menuju anak tangga untuk ke lantai atas.

Setiap kali kakinya bergerak mengambil langkah, Sunwoo selalu menghela napas berat. Memikirkan kembali bagaimana kedua kakaknya saat ini sama-sama marah. Dia semakin terpojokan. Dia yakin tidak akan ada yang berada dipihaknya.

♕♕

Suasana meja makan malam itu sedikit berbeda dari biasanya. Formasinya masih lengkap. Ada Jackson yang duduk di kursi di ujung meja. Lalu Irene duduk di kursi sebelah kiri meja. Di sampingnya ada Shuhua. Mereka berhadapan langsung dengan Wooseok dan Sunwoo.

Jika biasanya sepanjang makan malam akan diiringi dengan berdebatan kecil Shuhua dan Sunwoo, maka malam ini senyap. Hanya suara peraduan piring dengan garpu dan sendok yang mengisi keheningan di meja makan itu.

Three Of Us[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang