Cooking

8.7K 841 62
                                    

"Kamu marah ya Na?"

"Engga, apaan sih Jen." Balas Jaemin tanpa menatap mata kekasihnya dan berlalu melewatinya begitu saja.

Mereka baru saja pulang setelah shooting NCT Dream King of Cooking. Jeno sebagai juri telah menentukan kekalahan telak bagi tim JaemRen, dan membuat ChenJi menjadi pemenang di pertandingan tersebut. Hanya untuk senang-senang sebetulnya, tetapi tetap saja kalah itu mengecewakan.

Setelah membersihkan diri, Jeno bergegas menuju kamar Jaemin. Firasatnya mengatakan kekasihnya itu perlu diajak berbicara berdua.

"Na..." Jeno membuka pintu kamar Jaemin perlahan dan memanggilnya selembut mungkin.

Dilihatnya sorot mata Jaemin. Jaemin sendiri sudah bergelung dalam selimut. Ia langsung mengubah posisi tidur menjadi memunggungi arah pintu saat melihat Jeno disana.

"Nana kenapa?" Panggil Jeno masih dengan suara yang sangat lembut.

Perlahan ia berusaha membuka selimut yang menutupi wajah kekasih manisnya.

"Kalo Chenle tinggal di dorm bareng kita, kayaknya kamu lebih milih dibikinin makanan sama dia ya?" Tanya Jaemin tiba-tiba masih dengan memunggungi Jeno.

Aah, benar dugaannya. Jaemin pasti marah soal ini.

Sebenarnya Jaemin juga tidak tahu kenapa tiba-tiba ia menjadi sangat sensitif seperti ini. Padahal sejak awal juga ia hanya menganggap perlombaan memasak tersebut hanya untuk senang-senang. Selama shooting juga ia tidak terlalu memikirkan kekalahannya, padahal Renjun terlihat sangat tidak terima saat mereka kalah.

Tapi saat di perjalanan pulang, tiba-tiba saja Jaemin merasa kesal. Seakan penilaian Jeno menunjukkan kalau ia tidak suka dengan makanan yang dibuatnya.

"Ya nggak gitu, Na. Ngapain aku minta masakin Chenle kalo pacarku aja jago masak." Jeno tersenyum di akhir penuturannya, meskipun kekasihnya itu juga tak kunjung melihat kearahnya.

"Maaf ya kalo selama ini masakan ku gaenak."

Elusan Jeno pada kepala Jaemin berhenti saat mendengar penuturan Jaemin. Suaranya sayup namun terdengar bergetar. Sesedih itukah Jaemin hanya karena Jeno lebih memilih masakan orang lain ketimbang dirinya?

Jantung Jeno jadi berdetak lebih cepat. Ia takut Jaemin nya berpikir yang tidak-tidak.

"Na, sini liat mata aku," Jeno kembali berusaha membalik tubuh Jaemin, agar ia menampakan wajah manisnya dan berhenti memunggunginya. Meskipun sempat menolak, akhirnya Jaemin berbalik juga.

Seperti ada bekas air mata di pipinya. Bibirnya juga melengkung kebawah, tanda hatinya sedih. Jeno yang melihatnya gemas, tetapi disatu sisi juga merasa kecewa pada dirinya karena telah membuat kekasihnya ini sedih bahkan sampai menangis.

"Sebenernya aku mau ngeledekin kamu karena udah cemburu sama Chenle hehe," Jeno menggantung kalimatnya, "tapi aku gamau kamu terus-terusan mikir hal yang ga bener."

"Masakanmu itu emang beragam. Kadang terlalu banyak minyak, kadang terlalu pedas, kadang terlalu manis.." Jaemin sudah ingin kembali menangis mendengar perkataan Jeno.

Ternyata selama ini itu yang dia rasakan kalau makan makanan aku, pikir Jaemin sakit hati.

".. tapi anehnya semua masakan kamu selalu enak buat aku. Dan aku selalu suka apapun yang kamu masak buat aku. Tiap aku makan apapun yang kamu bikin, rasanya aku mau bilang makasih banyak-banyak ke kamu dan bersyukur banget sama Tuhan. Tiap makan makanan kamu, dalam hati juga aku selalu bilang kalo aku orang yang sangat amat beruntung. Karena aku tau, kamu bukan cuma sekedar masak tapi ada usaha yang kamu lakukan untuk nunjukkin kalo kamu itu sayang sama aku. Dan hal itu bahkan ga bisa dinilai dengan apapun."

Jaemin terdiam. Hendak menundukkan kepalanya sebelum Jeno menahan dagunya agar ia tetap melihat ke dalam mata kekasihnya.

"Aku minta maaf ya kalo bikin kamu sakit hati karna penilaian aku. Tapi aku juga harus fair, Na. Bukan karna kamu pacar aku jadi penilaian aku condong ke kamu. Toh kamu juga ngakuin kan kalo makanan mu tadi fail?"

Jaemin mengangguk enggan. Memang sih, dia juga sadar kalau masakanannya tadi kurang maksimal.

"Cuma kebetulan fail aja kok. Walopun tetep enak juga. Kamu liat sendiri kan siapa yang ngabisin makanan kamu?"

Jaemin tertawa pelan. Ya, Jeno yang menghabiskan makanannya. "Kamu kan kayak babi kalo makan,"
Tutur Jaemin dan wajahnya kini kembali berseri selepas tertawa.

Jeno lega. Akhirnya ia tidak membuat kekasihnya ini bersedih lagi.

"Ada satu menu yang lagi pengen banget aku makan sekarang.." Ucap Jeno seraya tersenyum kecil,

"Apa?"

"Kamu." Ucap jeno modus sambil meletakan tangannya di bokong Jaemin dan meremasnya,

"Eunghh... Jenoo!!"









Written by @CookieMarkie

NOMIN Short CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang