Theree

6 0 0
                                    

  Happy Reading❣️

    Bukankah semua orang pernah khilaf dan melakukan kesalahan yang sangat fatal? Kenapa mereka bisa menghadapi tapi mengapa, kita tidak?

"Plis, Rain.Aku gak bisa ngelakuin itu sekarang" tegas Aldianta

"Kenapa? Kenapa gak bisa sekarang?  Tanya Rain sembari menangis.

"Ini bayi mau diapakan, hah? Gugurkan? Nggak, Al. Nggak!" Tangis Raij makin menjadi-jadi. Pertahanannya telah runtuh. Tak ada lagi yang bisa ia sembunyikan.

"Aku minta tolonglah, Rain. Tolong gugurkan" mohon Aldianta padanya. Dengan mata yang berkaca-kaca juga, Aldianta menatap sendu gadis yang ada di sampingnya kini.

Bagaimana mungkin dia bertanggung jawab. Perasaannya sudah tidak ada lagi untuk Rain. Malah sekarang dia punya pacar tanpa sepengetahuan Rain.

Jahat? Yaaa, jahat sekali. Rain seolah hanya menjadi pemuas nafsu baginya, janjinya untuk bertanggung jawab jika ada suatu hal yang terjadi kini telah lenyap begitu saja.

"Janinnya gak salah, Al!
Kita, yang salah" Ucap Rain menunduk.

"Aku belum siap, Rain. Disuruh nikahpun aku gak mau!!!" Tegas Aldianta.

Tatapannya gadis itu semakin mengabur karena cairan bening sedari tadi telah bersarang pada kelopak matanya.

"Cari informasi tempat di mana yang bisa ngugurkan, aku akan tanggung semua biayanya" ucap Aldianta. Spontan membuat rasa yang menyeruak pada diri Rainpun menyesakkan. Jantungnya serasa berhenti berdetak.

"Kamu udah gila, Al?

Laki-laki itu berjalan ke belakangnya sambil mengusap kasar wajah dengan kedua tangannya.

"Aarrggghhhhh... Ini, ini gimana aku ngomongnya ke pacar aku, Rain. GIMANA!!!" teriak laki-laki itu.

Apa? Pacar? Dia bilang pacar. Berarti selama ini bukan hanya Rain yang bersamanya, namun ada juga wania lain selain Rain.

"Apa kamu bilang?" Tanya Rain tak percaya.

"Iya, pacar aku. Dia juga udah aku kenalin ke keluarga aku dan kami akan tunangan. Karena aku bilang sama Papa kalau kita sudah putus"

Putus, hebat sekali. Setelah dia bermain-main dan mendapatkan semua yg dia mau, lalu dengan segampang itu dia membuang gadisnya tanpa merasa berdosa. Hebat!

Rain tidak habis pikir dengan semua yang telah Al lakukan. Pikirannya kacau, apa yg harus dia lakukan. Haruskah dia mengalah?

You are My DestinyOù les histoires vivent. Découvrez maintenant